Share

49. Dilema Dua Hati

Penulis: Writergaje23_
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-27 10:46:52

Ini hari minggu. Seperti janjinya pada Nara lewat pesan, mereka akan pergi kencan akhir pekan. Jadi, pagi-pagi sekali pria sipit itu sudah mandi.

Hal tersebut tentu saja membuat Naya curiga. Tidak biasanya pria sipit itu mandi pagi saat libur bekerja. Apa suaminya ingin pergi ke suatu tempat?

"Kau sudah rapi saja sepagi ini. Mau ke mana?" Abia bertanya sambil tersenyum menggoda begitu melihat penampilan putranya di meja makan. Perempuan itu seolah tengah mewakili pertanyaan yang ada di kepala Naya namun gengsi perempuan itu tanyakan.

Dilihat dari gaya berpakaiannya saja, Abia sudah tahu bahwa makhluk ini akan pergi semacam hangout-an dan sebagainya. Neo menyengir tanpa menjawab kemudian mulai memakan sarapannya.

"Apa kau ingin pergi jalan-jalan dengan istrimu? Tapi kenapa Naya belum mandi?" tanya Abia lagi tanpa henti.

Naya meletakkan kopi di dekat piring Neo dan ayah mertuanya. Perempuan itu kemudian ikut duduk dan melanjutkan sarapan.

"Dia tidak bilang akan mengajakku jalan-jalan, B
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   52. Handuk Siapa?

    Hari ini, adalah hari di mana Neo secara resmi diangkat menjadi CEO Star Group. Sebelumnya, banyak yang menentang Neo menjadi CEO pengganti Arya meski Neo adalah putra dari pria itu. Syarat menjadi CEO di sana, setidaknya memiliki saham Star Group lebih dari 15%. Beruntungnya, entah kebetulan atau memang istrinya yang pintar, Neo membeli 25% saham tepat beberapa hari sebelum rapat para komisaris diadakan.Dengan uang Naya juga sedikit bantuan sang Ayah, Neo mendapatkan semuanya. Benar kata Naya. Suatu hari dia pasti akan memerlukan uang tersebut. Orang-orang yang sebelumnya meremehkan Neo pun sudah tidak berani bersuara. Tidak ada lagi yang berani mengganggu Neo di kantor.Sebab, hanya orang kurang waras yang mengusik atasan mereka sendiri. Terbukti seperti saat ini."Sialan! Ternyata Neo benar-benar menjadi CEO pada akhirnya. Kupikir Pak Arya memecatnya karena memang tidak bisa melihat kemampuan putranya yang bermental gembel itu." Seorang karyawan yang tengah merokok di rooftop ka

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   51. Suamiku yang Baik

    Pagi ini, Abia menyadari ada yang salah dari putra dan menantunya. Kedua makhluk itu jelas sekali terlihat saling menghindari. Neo yang biasanya terus mengomentari tindak tanduk sang istri, bahkan hanya diam sambil menikmati sarapannya tanpa berbicara apa pun."Kalian kenapa?" Arya bertanya to the point. Seolah mewakili isi hati istrinya."Hah? Kenapa apanya?" Neo bertanya kikuk.Pria sipit itu melirik sejenak pada istrinya yang fokus makan sambil menunduk dalam. Tapi, begitu perempuan itu balik mendongak, Neo segera mengalihkan pandangan."Oh, sudah malam pertama, ya?" Arya menyimpulkan tanpa filter begitu melihat sikap malu-malu sepasang suami istri itu."BUKAN BEGITU!" teriak keduanya kompak sambil memandang Arya panik.Dilihat dari cara mereka menyanggah saja, Abia dan Arya mengerti bahwa itu memang benar. Mereka tentu saja pernah muda, jadi tahu apa yang terjadi pada pengantin baru yang bertingkah begini."Wah, apa sekarang kalian sudah bisa saling menerima?" tanya Abia antusias

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   50. Aku Menyukai Tubuhmu

    Neo mengusap lembut rambut Naya. Kali ini, perempuan itu tengah berbaring dengan paha Neo sebagai bantalnya. Mereka tengah menonton televisi di kamar dengan Neo yang duduk bersandar di kepala ranjang.Sepertinya, televisi hanya alat pemecah kecanggungan di antara mereka. Sebab sedari tadi, yang dilakukan Neo hanyalah menatap kosong ke depan tanpa tahu apa yang ia tonton. Sedangkan Naya, hanya menikmati usapan lembut di kepalanya dari sang suami."Kenapa kau menungguku tadi? Sekarang, kenapa juga kau malah tidak tidur. Kau kan tidak bisa begadang, Nay." Neo bertanya sambil menatap wajah istrinya yang sebagian tertutupi rambut ikal perempuan itu.Naya yang semula berbaring menyamping menghadap TV, kontan berbaring terlentang. Membuat wajah Neo langsung terlihat tepat di atasnya. Hidung mancung, bibir basah yang sedikit tebal, juga mata sipit dengan rahang yang tegas.Naya tidak bohong kalau suaminya memang setampan itu. Tapi, tentu saja dia enggan mengakuinya di depan pria ini secara la

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   49. Dilema Dua Hati

    Ini hari minggu. Seperti janjinya pada Nara lewat pesan, mereka akan pergi kencan akhir pekan. Jadi, pagi-pagi sekali pria sipit itu sudah mandi.Hal tersebut tentu saja membuat Naya curiga. Tidak biasanya pria sipit itu mandi pagi saat libur bekerja. Apa suaminya ingin pergi ke suatu tempat?"Kau sudah rapi saja sepagi ini. Mau ke mana?" Abia bertanya sambil tersenyum menggoda begitu melihat penampilan putranya di meja makan. Perempuan itu seolah tengah mewakili pertanyaan yang ada di kepala Naya namun gengsi perempuan itu tanyakan.Dilihat dari gaya berpakaiannya saja, Abia sudah tahu bahwa makhluk ini akan pergi semacam hangout-an dan sebagainya. Neo menyengir tanpa menjawab kemudian mulai memakan sarapannya."Apa kau ingin pergi jalan-jalan dengan istrimu? Tapi kenapa Naya belum mandi?" tanya Abia lagi tanpa henti.Naya meletakkan kopi di dekat piring Neo dan ayah mertuanya. Perempuan itu kemudian ikut duduk dan melanjutkan sarapan."Dia tidak bilang akan mengajakku jalan-jalan, B

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   48. Masih Mengisi Hati

    "Neo!" Naya memanggil dari lantai atas membuat Arya, Abia dan Neo yang juga ada di sana kontan menoleh."Kenapa?" tanya pria sipit itu heran melihat wajah tidak santai sang istri."Cepat ke sini! Kita perlu bicara," ajak Naya serius yang dibalas Neo dengan dengkusan."Kau saja yang ke sini! Memangnya harus sekali membicarakannya berdua?" tanya Neo sewot yang dibalas Naya dengan pelototan kian tajam."Jika kau tidak peduli, yasudah tidak jadi!" sahut perempuan dengan badan masih berbalut baju tidur itu sensi.Berikutnya, Naya sudah masuk ke kamarnya lagi. Arya melirik penuh peringatan pada sang putra. Membuat Neo yang sadar akan lirikan sang Ayah, balik melotot tak kalah garang."Kenapa Daddy melihatku begitu?!" tanya Neo ngegas."Temui istrimu. Mungkin dia ingin membicarakan hal yang penting," titah Arya tanpa nada penekanan sama sekali.Namun sayangnya, sudah mampu membuat Neo bangkit berdiri dengan malas-malasan. "Mana mungkin dia bisa membicarakan hal penting," sebal pria sipit itu

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   47. Jangan Terlalu Cantik

    Naya dan Neo pergi ke rumah sakit dengan diantar Bagas. Tapi, karena ada jadwal latihan di pelatnas, pria itu pamit pergi setelah mengantar kedua pasangan suami istri itu.Mobilnya memang sengaja Neo tinggalkan di rumah sang Ayah karena merasa itu bukan miliknya. Mobil itu dulu dibelikan oleh Arya sebagai hadiah ulang tahunnya.Begitu menemukan ruangan sang Ayah, Neo segera masuk diikuti Naya. Begitu mendapati kehadiran putra dan menantunya, Abia tersenyum senang."Daddy kenapa, Ma?" tanya Neo sambil memandangi Ayahnya yang masih terbaring tak sadarkan diri dengan infus di tangan juga alat bantu pernapasan."Maag kronisnya kambuh. Kau kan tahu Daddy-mu tidak bisa terlambat makan, apalagi tidak makan seperti beberapa hari belakangan." Abia menjelaskan yang membuat bahu Neo merosot."Memangnya kenapa dia tidak makan?" tanya Neo meski tahu alasan sang Ayah sampai seperti ini."Setiap makan di rumah, dia selalu teringat padamu. Jadi dia selalu melewatkan sarapan maupun makan malam. Biya b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status