Home / Urban / Istri Rahasia Tuan Mafia / Bab 4. Istri Kecil ku

Share

Bab 4. Istri Kecil ku

Author: Zainuna Rich
last update Last Updated: 2023-05-15 09:32:42

“Mari kita menikah,” ucap Alex menawarkan diri kepada Aurora yang ternyata sudah sadarkan diri.

“Apa kau sudah memutuskan untuk menikah dengan ku? Kau yakin akan menikahi ku?” tanya Aurora, dengan dengan gelagapan ia masih tidak percaya.

Alex hanya tersenyum tidak mengeluarkan satu kata pun, dengan senang hati Aurora memeluk tubuh Alex yang masih berada di samping tersebut.

“Terima kasih, Aku berjanji akan menjadi istri yang baik lalu merawatmu dengan baik,” ucap Aurora yang terlihat sangat bahagia.

Satu  bulan telah berlalu, Alex menikahi wanita tersebut yang bernama Aurora Violetta Zucca, putri sulung dari grup Zucca, yang bernama Alano Zucca. Sekarang ia masih tidak mengerti keluarga seperti apa yang ia dapatkan sekarang.

“Kenapa Tuan besar mau menikahkan tuan muda tampan itu kepada nona Aurora. Bukankah dia lebih cocok menikah dengan nona muda Gabriell, yang lebih pintar dan menggoda?” ucap pelayan rumah tersebut.

“Iya kau benar, nona Aurora dan juga nona Gabriell sangat jauh berbeda,” ucap yang lainnya.

Alex sangat kaget ternyata semua orang dikeluarga Zucca, sama sekali tidak menyukai istrinya hanya karena ia seorang kekanak-kanakan. Meskipun keluarga Zucca keluarga yang kaya, dan juga terpandan. Tetapi mereka sangat membenci Aurora, karena mereka anggap sebagai aib keluarga besar Zucca.

“Istri kecil ku kasihan sekali! Ternyata kau sungguh tersiksa tinggal di rumah ini!” ucap Alex.

“Tapi kau sama sekali tidak melawan ataupun dendam pada mereka semua,” guman Alex lalu pergi meninggalkan para pelayan tersebut.

Setelah pergi, Alex melihat Aurora yang sibuk memasak di dapur dan membantu untuk menyiapkan sarapan pagi untuk semua orang. Alex melihat istrinya bekerja dengan baik dan melayaninya sepenuh hati. Alex berpikir kenapa semua orang membencinya, padahal ia tidak membuat masalah sama sekali.

“Sayang ini sarapan untuk mu,” menyiapkan sarapan untuk Alex di meja makan.

“Terima kasih.” Ucapnya dengan singkat.

Gabriell terus memandang Alex, tanpa henti di meja makan. Alex yang merasa ada yang menatapnya pun hanya pura-pura tidak tau dan mengambaikan Gabriell. 

Tidak hanya menatap tangan Gabriell juga memegang tangan Alex, di balik meja makan tersebut. Sontak saja Alex kaget dan menarik tangannya.

‘Alex aku akan terus menggodamu! Kenapa kau mau menikahi wanita kekanak-kanakan seperti Aurora!’ batin Gabriell yang kesal.

“Apa kau ingin nambah?” tanya Aurora dengan nada bicara yang manja dan sedikit gelagapan.

“Tidak ini sudah cukup! Terima kasih.” Ucap Alex dengan lembut.

Aurora tau jika Gabriell menyukai suaminya, namun melihat cara Alex memandang Gabriel yang biasa saja ia tidak takut jika Alex menyukai sang adik.

Setelah selesai sarapan pagi mereka pergi dan melanjutkan aktivitas mereka seperti biasanya, Aurora yang selalu dimarahi oleh Gabriel karena ia tidak bisa melakukan apa-apa.

“Aurora kapan kau bisa diandalkan? Kau hanya menjadi benalu dikeluarga kita!” teriak Gabriell dengan lantang.

“Aku tidak bisa melakukan apapun Gabriell? Kau tau aku hanya wanita bodoh di rumah ini,” jawab Aurora dengan gelagapan.

Melihat suara ribut-ribut semua orang mendekati sumber tersebut dan menemukan Gabriell dan juga Aurora yang bertengkar, mereka selalu melakukan itu setiap hari. 

Gabriel memang tidak suka dengan Aurora terlebih lagi ketika ia menikah dengan Alex, seorang laki-laki yang menurutnya tidak pantas menjadi milik sang kakak melainkan dirinya.

“Ada apa lagi kalian berdua?” tanya Alano, Papa kandung mereka.

“Lihat ini Pa, nona bodoh keluarga Zucca yang tidak bisa melakukan apa-apa setidaknya belajar untuk mengembangkan bisnis bukan malas-malasan,” ucap Gabriel yang menunjuk Aurora.

Alano tidak tau harus berbuat apa untuk kedua putrinya tersebut, yang selalu bertengkar setiap hari. Bahkan, tidak pernah berdamai walaupun hanya sekali. Sementara, sang ibu hanya membela Gabriell tanpa tau siapa yang salah dan juga yang benar.

“Sudah jangan bertengkar lagi! Papa pusing tiap hari melihat kalian berdua bertengkar!” ucap Alano yang sudah kehabisan akal untuk mereka berdua.

“Kenapa papa marahin Gabriell, yang salah itu Aurora yang selalu membuat masalah di rumah kita, sudah bodoh ditambah kekanak-kanakan lagi apa yang bisa di harapkan dari dia!” teriak Victoria kepada suaminya, Alano Zucca.

Plak!

Satu tamparan mendarat dipipi Aurora yang cantik dan imut itu, Alex kaget dengan apa yang dilakukan oleh ibu mertuanya tersebut. Sementara, yang lain tidak ada yang menolong atau membela Aurora yang ditampar Victoria.

“Itu hukuman untuk mu, aku sungguh muak melihat mu di rumah in! tutur Victoria.

“Ayo sayang kita pergi,” menarik tangan Gaberiall lalu pergi meninggalkan mereka.

Semua orang pergi meninggalkan Aurora yang masih berdiri sendirian disana, Alex menatap Aurora yang terlihat sangat sedih karena perlakuan keluarganya. Meskipun terkadang ia kesal dengan sikap kekanak-kanakannya, namun tetap saja ia tidak pantas mendapatkan perlakuan tersebut.

‘Dia terlihat sangat sedih!’ batin Alex masih menatap istrinya tersebut.

“Ayo kuat Aurora, kamu pasti bisa!” ucapnya pada diri sendiri.

Alex kembali kekamar mereka berdua yang ternyata Aurora juga sudah ada di sana, dengan mata memandang ke arah luar jendela yang terlihat sangat sedih.

Alex mengingat kejadian satu bulan yang lalu, bahwa wanita yang ada di depanya sekarang inilah yang sudah menyelematkan hidupnya. Jika tidak ada dia, Alex tidak tau apa yang terjadi padanya di hari itu.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Alex yang tiba-tiba sudah berada di samping Aurora.

“Sayang,” memeluk Alex dengan erat dan juga manja.

Hiks! Hiks! Hiks!

Aurora menangis di pelukan sang suaminya tersebut, dengan puas untuk melampiaskan emosinya dan juga kesedihanya. Alex kaget tetapi ia tetap membiarkan istrinya itu untuk meluapkan emosinya dan jadi tempat berkeluh kesah.

“Menangislah sepuasmu, aku tidak mendengar apa-apa.” Ucap Alex yang mengelus-elus kepala istrinya.

“Menangislah Aurora, menangislah,” ucap Alex.

Ia masih menangis di pelukan Alex, sementara Alex hanya mendengarkan semua suara tangisannya lalu menepuk-nepuk pundak Aurora. Agar ia tetap tenang dan tidak terlalu bersedih lagi.

“Sayang apa kau juga membenciku?” tanya Aurora di sela-sela tangisannya dengan gelagapan.

“Apa maksudmu? Sudahlah jangan di dengarkan ucapan mereka,” ucap Alex menenangkan Aurora.

Aurora menangis di pelukan Alex tidak berhenti-henti, sampai ia kelelahan dan tertidur di pelukan sang suaminya, Alex menggendong Aurora lalu membaringkan tubuh istrinya secara perlahan-lahan di ranjang dan menyelimutinya.

“Aku tau semua orang di rumah sangat membencimu,” ucap Alex, lalu menyelimuti tubuh Aurora.

Seperti biasa Alex pergi ke perusahaan milik keluarga Zucca selama ia menikah dengan Aurora, Alano meminta ia untuk bekerja di kantor membantunya karena menurut Alano menantunya itu pintar dan bisa di andalkan.

“Bukankah itu Alex yang akan berangkat ke kantor? Aku harus mengambil kesempatan ini.” Ucap Gabriell yang pergi menuju ke arah Alex.

“Alex! Bolehkah aku ikut pergi kekantor bersama mu,” ucap Gabriell yang penuh dengan semangat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mommy AzfaA
Gabriele brengsek...adik gak tahu diuntung...arrgghh..aku kesal sama dia...
goodnovel comment avatar
Yeni_Lestari87
hiiss si Gabriell
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 58. Penyesalan

    "Dasar anak tidak tau diri! Beraninya kau membentak ku, setelah apa yang sudah kau lakukan kepada kita semua?” ucap Allano dengan lantang dan keras.“Maksud Papa?” tanya Aurora yang masih tidak mengerti.Terlihat wajah kesal Allano kepada putrinya itu, ia sungguh sudah muak melihat wanita tersebut. Aurora pura-pura atau hanya memang tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan Allano.Tanpa basa basi lagi, Allano menarik tangan wanita tersebut. Ia membawa wanita itu kelantai atas, lalu ia melempar wanita itu masuk kedalam ruangan yang rahasia. Dimana ruangan itu tidak pernah dibuka selama sepuluh tahun.“Papa… ruangan apa ini? Kenapa Papa membawa Aurora kedalam ini?” Aurora terus bertanya-tanya sang Papa, tetapi laki-laki itu menjawab apapun.“Kau akan menerima hukuman sesuai dengan peraturan keluarga Zucca!” ucapnya dengan tegas, tanpa melihat kearah wanita itu.“Papa….!”“Diam!”Allano melepar sebuah buku kearah putrinya tersebut, disana banyak aturan-aturan yang tertulis untuk keluarg

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 57. Sahabat Baru

    "Kenapa... k-kau peduli padaku!" tanya Aurora, ketika Genaro memeluk tubuhnya itu.“Kau… mengingatkan aku kepada seseorang di masa lalu! Sudahlah, tidak perlu bertanya lagi. Sekarang aku tidak akan mendengarkanmu!” ungkapnya.Setelah mendengar ucapan dari laki-laki tersebut, Aurora menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan hangat itu. Ia merasa lebih baik, karena ada orang lain yang peduli padanya.Di sisi lain, Gabriel mengambil beberapa foto pelukan dan bersamaan yang terlihat romantis itu. Ia akan menggunakan itu sebagai alat untuk membuat Aurora dan juga Alex berpisah, dan tidak akan bersama untuk selamanya.“Foto ini akan berguna untukku, sebentar lagi kau akan benar-benar sendirian Aurora! Tunggu saja!” ungkapnya, penuh dengan senyuman licik.“Apa kau sudah selesai melakukannya, jika ia ayo kita pulang sekarang?” ucap Victoria kepada putrinya itu.Mereka berdua pergi dari makam tersebut, sehingga hanya tersisa mereka berdua. Aurora sungguh sangat sedih, ia tidak tau apa yang akan

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 56. Bahagia Atau Bersedih

    “Kehilangan seseorang yang sangat disayangi, sungguh sangat sakit Dok! Hiks… hiks…!” ucap Aurora kepada Dokter tersebut, dengan menangis sesegukan.“Nona… jangan bersedih, setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada Tuhan-Nya!” mencoba untuk menenagkan Aurora.Dalam runagan tersebut sungguh sepi. Sehingga suara tangisan Aurora terdengar dengan jelas. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya. Tetapi, tetap saja tidak berhasil.Dokter tersebut masih menemani wanita malang itu, ia menghapus air mata wanita itu yang terus mengalir. Ia sungguh prihatin melihat Aurora. “Nona, apakah saya perlu memanggil keluarga anda?” tanya dokter tersebut. “Mungkin mereka bisa menjaga dan menghibur anda,” ucapnya.“Tidak perlu dok, saya tidak apa-apa. terima kasih Dok, sudah menenangkan hati saya,” ucap Aurora berterima kasih.Dokter tersebut pergi meninggalkan Aurora yang masih berdiam di dalam ruangan tersebut. Aurora menatap dirinya sendiri, yang seperti orang gila.Begitu banyak hal sudah terjadi, har

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 55. Datang dan Pergi!

    “Cukup Gabriel! Jaga ucapan mu itu, jangan sampai tangan ku ini menampar mu lagi,” teriak Aurora, ia sangat marah dengan perkataan Gabriell.“Apa! kau mau mengancamku! Aku tidak pernah takut padamu Aurora! Bagiku kau hanyalah seekor semut yang tidak berguna!” jawab Gabriell.“Sudah cukup!”Allano benar-benar sakit kepala melihat kedua putrinya itu terus bertengkar, tidak ada satupun dari mereka yang ingin mengalah. Bahkan pada situasi seperti sekarang juga mereka maasih terus berdebat.Alex hanya diam saja, ia tidak ingin ikut campur urusan keduanya. Meskipun ia masih suaminya Aurora, tetapi setiap orang memiliki privasi dan juga kehidupan yang tidak semua orang tau.“Apa kalian berdua tidak malu hah! Lihatlah siapa wanita yang terbaring itu… dia ibuku… dan juga nenek kalian…,” ucap Allano.“Sekarang terserah kalian berdua saja! Aku akan kerumah sakit,” pergi meninggalkan semua orang yang ada di sana.Alex mengikutii sang Papa mertua untuk pergi kerumah s

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 54. Karena Kau Nenek Pergi!

    "Nenek… apa yang harus Aurora lakukan? Bagaimana… Aurora menjelaskan semuanya! Hiks!""Aurora akan membawa nenek pulang! Kita pulang ya Nek!" Ucap Aurora, berusaha menggendong wanita yang sudah tidak bernyawa itu.Wanita muda itu frustasi, ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia sudah kehilamgan orang yang sangat ia sayang. Begitu cepat waktu berlalu.Aurora mengambil telponya lalu menelpon nomor seseorang. Ia, orang itu adalah suaminya sendiri, Alex."Pa… Aurora memberitahu ku… k-kalau nenek meninggal!" Ucap Alex dengan hati-hati, ia takut Allano kaget."Apa yang kau katakan Alex, becanda mu tidak lucu, menantu!" Jawab Allano, dengan raut wajah tersenyum tidak mempercayai perkataan sang menantu.Alex terdiam tidak bicara apa-apa lagi. Ia masih membeku di samping Allano yang sibuk dengan pekerjaannya. Sesaat kemudian, Alano sadar mungkin apa yang di katakan menantunya itu bener. Ia berdiri sejajar dengan Alex, lalu menatap laki-laki itu."Apa yang kau katakan itu bener Alex? Kau tidak.

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bba 53. Kematian Sang Nenek!

    "Kita tidak bisa melawan mereka semua? Wanita itu meminta bantuan dari luar! Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanua salah satu pelayan tersebut, mereka sangat panik dan juga gelisah."Tidak ada pilihan lagi! Ayo kita lawan mereka semuanya!""Iya... kita hanya bisa melawan sekarang! Jika kita gugur itu lebih baik... daripada kita pergi!" Ucap sang nenek, kepada para pelayan-nya tersebut.Mereka pergi keluar dari kamar itu, Nenek mengambil pistol yang selalu tersedia di setiap kamar. Ia mengisi peluruh, lalu menembakan kearah musuh-musuhnya itu.Dor! Dor! Dor!Suara genjatan tersebut mengelilingi Villa itu, seoalah-olah sebuah pertunjukan. Semua para bodyguard di rumah hanya tersisa sedikit begitu juga para pelayan."Hallo... wanita tua bangka!" Sapa Flo, ketika mereka slaing berhadapan dengan menodongkan senjata."Dasar wanita Iblis... kau akan di hukum dengan apa yang sudah kau perbuat!" Ucap sang nenek.Dor! Dor!Mendengar ucapan hukum, Flo sangat marah. Ia melayangkan 2 tembak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status