Share

13. Sambutan Yang Dingin

Lucius menurunkan Zsazsa di samping Zaiden. Lalu berjongkok di depan keduanya dengan masing-masing telapak tangan memegang pundak Zsazsa dan Zaiden. “Kenapa? Kalian ingin tetap bersekolah di sini?”

“Apakah kami harus pindah?” tanya Zaiden.

“Apa papa ingin kami pindah?” tanya Zsazsa.

“Ya, papa ingin kalian pindah ke tempat yang jauh lebih baik. Lebih banyak teman, lebih luas, dan lebih segalanya yang terbaik yang bisa papa berikan pada kalian.” Lucius memberi jeda sejenak. “Hmm, ini sebagai bayaran karena tidak pernah menjadi papa yang baik selama papa pergi.”

“Papa yang terbaik.” Zsazsa menyela.

Lucius tersenyum, mengusap kepala sang putri. “Ya, tapi papa ingin menjadi lebih baik lagi untuk menjadi papa kalian. Bagaimana?”

Zsazsa dan Zaiden kembali saling pandang. Kemudian keduanya menatap Calia yang menyerahkan pilihan pada mereka sendiri. Menatap Lucius lebih lama dan serempak mengangguk.

“Dan satu lagi, mulai hari ini kalian akan tinggal bersama papa. Di rumah papa.”

Wajah Zsazsa d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mimih Qyut
bodohnya masukin orang2 tercinta ke kandang harimau.. dmn semua isinya mengancam keharmonisan
goodnovel comment avatar
Mardiyani Mardiyani
tambah bonus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status