Share

Bab 9. Musuh

Seorang pria baruh baya tampak berdiri dan menunduk hormat begitu Arsen dan Airina tiab di hadapannya.

“Silakan duduk!” ucap Arsen pada tamunya itu.

“Terima kasih, Tuan.”

Setelahnya, Arsen membicarakan tentang konsep dekorasi ulang apartemen.

Airina sebenarnya mendengarkan hal tersebut.

Sesekali, ia ingin menimpali. Tapi, ia tersadar, apa haknya atas apartemen Arsen?

Jadi, Airina memutuskan menatap sekeliling interior ruangan Arsen.

Cukup lama percakapan itu terjadi, Airina pun teringat butiknya.

“Arsen, maaf aku harus kembali ke butik,” bisiknya lirih.

Arsen sontak menatap wanita itu, lalu mengangguk pelan.

Melihat itu, Airina beranjak meninggalkan ruang tamu.

Hanya saja, ia tak menyadari kakinya akan tersandung kaki kanan Arsen, hingga membuatnya hampir.

Untungnya, Arsen berhasil merengkuh Airina dan mendudukkannya di atas paha pria itu.

Deg!

Degup jantung keduanya menjaadi tidak beraturan. Keduanya saling menatap intens.

“Ekhm!” Pria paruh baya itu berdeham menyadarkan kedua
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status