Share

Bab 10. Marah

"Musuh?" ulang Ariana

Ia sontak teringat mantan kekasih dan sahabatnya, Namun, ia segera menggelengkan kepala.

Rasanya, tak mungkin mantan kekasih dan sahabatnya itu memiliki uang untuk melakukan ini semua.

Toh, Airina tak pernah menghubungi keduanya lagi sejak hari pengkhianatan itu.

“Aku tak tahu. Apa mungkin ini ulah iseng yang iri dengan pencapaian butik ini?" ucap Airina kembali, lalu hanya bisa duduk menatap ke luar.

Namun, tiba-tiba, ia teringat sebuah nama.

Pemberitaan ini seolah menyudutkan Airina dan membuat masyarakat bersimpati pada....

“Apa ini perbuatan Nona Gemma?” ucapnya mendadak.

Arsen menaikkan sebelah alisnya dan mengingat kejadian akhir-akhir ini. “Sepertinya begitu, tetapi kita perlu bukti untuk mencengkramnya. Untuk mengendalikan situasi, aku akan mengadakan konferensi pers segera."

Aura kemarahan terlihat dari pria yang biasanya sabar itu.

Airina sontak bergidik ngeri. Seketika, ia merasa khawatir dengan nasib para wartawan yang mungkin hanya bekerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status