Share

21. Gamang di Ujung Lara

“Mana Kyra?” tanya Aksa penuh rasa ingin tahu ketika tak menemukan senyuman ceria gadis cilik itu menyambut kedatangannya. “Dia tidak sakit, kan?”

Tidak biasanya bocah berwajah ayu dan bermata bulat itu mengabaikan kepulangannya. Serasa ada sesuatu yang hilang dari diri Aksa. Gadis itu selalu menjadi penghapus lelah setelah seharian penuh berpacu dengan waktu untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang dibasuh luruhan peluh.

“Enggak kok, Mas. Dia masih tidur.” Ainun menyahuti pertanyaan Aksa dengan senyum terkembang.

Aksa membuang pandang pada jam dinding. Lima belas menit lagi tepat pukul enam sore.

“Sebaiknya kau bangunkan dia,” saran Aksa. “Tidak baik tidur menjelang magrib.”

Aksa melepaskan jaket yang membalut tubuhnya. Gerah sekali. Dia ingin cepat-cepat berlari ke kamar mandi dan berendam diri. Setengah hari menghabiskan waktu bersama Agnes membuat jantungnya berpacu cepat dan suhu tubuhnya memanas.

Ainun beranjak ke kamar Kyra. Menjalankan perintah terselubung Aksa tanpa ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status