Share

10. Rindu

Hari berganti hari, lambat laun sikap Tuan Adam mulai melunak dan tidak menyentuh istrinya dengan kasar lagi, seperti awal pernikahan dulu. Hal itu dikarenakan Sari sudah bisa mengambil hati suaminya. Tuan Adam sangat puas dengan pelayanan Sari sebagai seorang istri, baik itu soal perut ataupun urusan ranjang.

Terkadang Tuan Adam suka memberikan Sari kejutan berupa hadiah, entah itu uang atau perhiasan. Kini hidup Sari telah berkecukupan dan tidak kekurangan apa pun lagi. Akan tetapi, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam. Sari merasa hidup bagaikan dalam sangkar emas. Ia sangat merindukan keluarganya, entah bagaimana nasib ibu dan kedua adiknya yang masih bersekolah. Selalu memikirkan keluarganya, Sari jadi drop dan sakit.

“Ambu, Sari kangen,” lirih Sari merasakan kepalanya yang pusing. Tidak terasa air matanya jatuh berderai.

“Kenapa menangis. Apakah Tuan kasar lagi sama Neng?” tanya Bi Euis ketika memergoki Sari sedang menitikkan air mata.

Sari tampak menggeleng sambil menyeka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status