공유

5. Menawan

작가: Skuka_V
last update 최신 업데이트: 2023-12-21 20:17:48

“Kalau gitu, aku setuju," ucapnya sembari mengangguk.

Hal ini membuat Arkan terkejut.

"Semudah itu?" tanyanya–memastikan.

"Om tahu kan kalau aku dibuang oleh keluargaku sendiri. Lalu, Om bersedia membiayai kuliahku dan memberikan tempat tinggal. Kurasa itu tak masalah."

Arkan sontak memalingkan wajahnya.

"Uang memang bisa menyelesaikan segalanya," batinnya tak percaya dengan tingkah polos Naura.

Diperhatikannya perempuan itu yang tampak mengetik sesuatu di ponselnya.

Tak lupa, Naura seperti sedang membubuhkan tanda tangan di sana.

"Ini, tolong ditandatangani, sebagai bukti sah kesepakatan kita," ucapnya mendadak.

Arkan mengambil ponsel Naura.

Sesaat ia membaca sebuah kerja sama yang sepertinya tidak ada memberatkannya.

Senyum miring tampak di wajah pria tampan itu. "Oke, aku setuju."

***

Setelah itu, Arkan berniat mengantarkannya.

Namun, Naura menolak. Dia ingin mentraktir Lala malam ini.

Jadi, dia meminta Arkan mengantarkan Naura ke pusat perbelanjaan. Untungnya, “kekasih palsunya” itu setuju.

Cukup lama, dia memilih makanan yang disukai, hingga empat kantong belanja dipegangnya!

Hanya saja … begitu, tiba di apartemen Lala, Naura tersentak kala mendengar suara desahan di kamar temannya itu.

“Ah…. Lagi….”

“Te–rus,” desah temannya itu semakin terdengar jelas karena pintunya dibiarkan terluka.

"Astaga, dia benar-benar kelewatan," gerutu Naura kemudian berbalik.

"Naura, kamu udah datang?" ucap Lala menoleh dari balik punggung pria yang ada di atasnya.

Dengan malu, Naura memalingkan wajahnya dari pemandangan yang seharusnya tidak ia lihat.

"Harusnya kamu menutup pintunya."

Brak!

Dengan cepat, Naura menutup pintu kamar Lala.

Ia mencoba makan dengan tenang, tapi suara desahan begitu nyaring di telinganya.

Membayangkan saja sudah membuat bulu kuduknya meremang seketika.

"Apa aku dan Om juga gitu, ya?” takutnya.

Sungguh, dia merutuki diri yang tidak bisa mengingat hal apapun.

Ceklek!

Suara pintu terbuka menyadarkan Naura dari lamunannya.

Terlihat pria yang menggagahi Lala keluar lebih dulu, berjalan ke pintu keluar.

"Kamu makan apa?" tanya Lala padanya.

Naura menggeser makanannya, membuka kotak makanan yang lain. "Makanlah, pasti capek banget olah raga di sore hari," sindir Naura. "Oh ya, ke mana dia pergi?"

"Pulanglah! Untung, kamu datang. Kalau enggak, pasti dia bablas tiga ronde dengan bayaran yang murah."

Mata Naura membelalak. "Bukannya kalau dibayar itu cuma sekali pakai?"

Lala menyendok makanan ke mulutnya. "Tergantung kesepakatan, sih. Cuma dia ngasih bayaran sedikit.”

“Kamu yakin mau kerja seperti aku?" tanya Lala khawatir.

Naura terdiam. Sebelumnya, dia tak pernah berpikir akan terlibat di pekerjaan ini.

Namun setelah berbagai masalah yang menimpanya, rasanya dia jadi berpikir ulang.

Terlebih, dia sendiri bahkan sudah menandatangani kesepakatan jadi kekasih palsu Arkan.

Bukankah itu sama kotornya?

"Mungkin aku akan melakukan hal yang sama,” ucap Naura asal, “Nyari kerja susah, putus kuliah, kabur dari rumah, sepertinya enggak ada alasan untuk bertahan hidup."

Lala menyendok makanan untuk Naura. "Kamu memang yang paling ngerti posisiku."

Setelah selesai menguyah, Naura pun terdiam.

"Begini La, mungkin besok atau lusa aku mau pindah ke apartemen."

"Kenapa? Apa kamu sudah punya uang?” bingung Lala berpikir, lalu berbicara, “Ah aku baru ingat, apa si tua bangka itu memberikanmu banyak uang?"

Naura berpikir sejenak lalu berkata, "Orang tuaku mengeluarkan aku dari kampus."

"Kamu serius? Mereka sampai ngelakuin itu demi anak sulungnya?"

Naura mengangguk. "Sepertinya, aku benalu di keluargaku sendiri. Tapi, di balik kesedihanku, Tuhan mengirimkan seseorang untuk menolongku."

"Siapa?"

Sudut bibir Naura terangkat ketika ia mengingat kesepakatan konyol mereka berdua. "Arkan akan membiayai kuliahku sampai selesai!"

"Serius? Aku enggak salah dengar, nih? Seorang Arkan akan membiayai kuliahmu?”

“Apa dia juga yang menyuruhmu pindah ke apartemen?" tanya Lala curiga.

Naura mengangguk.

Melihat itu, Lala membelalak. "Astaga…. Kamu punya sugar Daddy!"

"Sugar Daddy? Membayangkan saja sudah membuatku geli," ucap Naura.

"Tenang saja, La. Arkan sepertinya benar-benar ingin membantuku karena dia membaca semua pesan yang dikirim Adelia dan Ibu. Mungkin, dia merasa kasian sama aku."

Mendengar asumsi lugu sang sahabat, Lala sontak memberikan pelukan untuknya.

Hanya saja, suara ponsel Naura yang berdering–menghentikan suasana haru dua perempuan itu.

"Halo?" sapa Naura tanpa melihat nama di layar ponselnya.

"Bisakah kamu keluar. Aku ada di depan apartemen Lala."

"Untuk apa?" bingung Naura kala menyadari Arkan-lah yang menelponnya.

"Orang tuaku ingin bertemu denganmu."

Deg!

"Secepat itu?" panik Naura.

Baru saja mereka resmi jadi pacar palsu, kini orang tua Arkan ingin menemuinya?

"Ya. Aku tunggu sepuluh menit. Tolong segera turun."

Setelah mematikan panggilannya, Naura pun bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

Lala yang penasaran pun mengikuti Naura.

"Apa tadi Arkan yang menelpon? Ke mana kalian akan pergi?" tanyanya.

"Nge-date. Aku harus memanfaatkan sugar Daddy dengan baik," ucap asal Naura.

"Wah, aku iri. Baru terjun udah dapet sugar Daddy."

Naura hanya menggelengkan kepala.

Dia segera memoleskan make up di wajahnya.

Tak lupa, memilih gaun yang sederhana, tapi terlihat elegan saat ia gunakan.

Setelahnya, Naura berjalan seanggun mungkin saat berjalan ke mobil Arkan.

"Maaf menunggu lama," ujar Naura lalu duduk di samping Arkan.

Pria yang sedang memainkan hpnya itu terkejut.

Dia sontak menoleh pada Naura yang tampak berbeda dari beberapa waktu lalu ia temui.

"Cantik," ucap Arkan tanpa sadar.

Dia bahkan sampai tak berkedip sama sekali!

Hal ini jelas membuat Naura bersemu merah. 'Apa-apaan ini? Kenapa aku merasa berdebar dengan Om Arkan!'

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Istri Sewaan CEO Duda   157. Akhir Yang Bahagia

    Satu bulan berlalu hubungan Naura dan Arkan semakin erat. Meski harus menjalani hubungan long distance relationship, tak menghalangi rasa cinta Arkan untuk anak dan istrinya."Pagi, Sayang."Perlahan Naura membuka mata saat mendengar suara bariton berbisik di telinganya."Kapan kamu datang?""Lima menit yang lalu. Aku rindu memeluk tubuhmu, Sayang."Seketika Naura membuka matanya. "Axel, di mana dia?"Arkan mengeratkan pelukannya. "Dia di bawah sama Papah dan Bu Dila.""Oh." Naura hanya ber-oh-ria lalu menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. "Kamu mau ke mana?""Mau buat sarapan," jawab Naura mengikat rambutnya. Namun, Arkan menarik tubuh Naura hingga tergeletak di atas kasurnya. "Aku masih kangen, diam di sini sebentar saja."Naura lalu membiarkan Arkan untuk memeluknya beberapa saat sampai dia puas meluapkan rasa rindunya."PAPA ...." teriak Axel."Tuh anaknya manggil, sana samperin."Arkan menghela napasnya lalu mencium bibir Naura dengan lembut. "Ku menginginkanmu Sayang." Tanga

  • Istri Sewaan CEO Duda   156. Menikah Rasa Pacaran

    Suara gemercik air membangunkan Naura dari tidurnya. Dia lalu mengibas selimut yang menutupi tubuhnya dan— "Argh." Naura berteriak histeris saat melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun. "Apa yang terjadi, di mana bajuku?" gerutu Naura. Tak lama dia mendengar suara seseorang membuka pintu. Naura pun segera menutup tubuhnya dengan selimut berpura-pura tidur untuk melihat siapa orang yang keluar dari kamar mandi. Sedikit demi sedikit Naura membuka matanya dan mendapati Arkan yang sedang memakai pakaiannya setelah mandi. "Arkan, jadi aku tidur dengan dia. Tunggu, kenapa aku bisa bersama Arkan?" batinnya. Naura mencoba mengingat kembali apa yang terjadi di klub semalam. Ingatannya mulai berputar seperti sebuah rekaman dan berakhir saat dia mencium Arkan. Naura begitu menikmati ciuman itu hingga membuatnya tak ingin melepaskan sedetik pun kesempatan itu. "Aku mencintaimu, Naura." "Aku juga mencintaimu, Arkan," ucap Naura dengan sadar hingga membuat wajahnya bers

  • Istri Sewaan CEO Duda   155. Aku Mencintaimu, Arkan

    Dentuman musik mengalun begitu kencang hingga memekikkan telinga. Namun, hal itu malah menarik atmosfer di sekitar membuat orang-orang yang berada di dalam klub ikut terhanyut dengan irama musik yang dibawakan oleh seorang DJ. "Naura, ayo turun!" ajak Sela saat mereka memasuki klub malam. "Kamu aja aku tunggu di bar ya." "Jangan di bar kita cari meja saja," ujar Sela. Matanya melihat ke sekeliling mencari tempat yang kosong. Namun, sayang tidak ada tempat kosong. Hampir semua meja terisi penuh oleh orang-orang yang sedang menikmati malam panjang mereka. "Tunggu, bukankah itu Arkan. Kita ikut di meja dia saja." Naura mencekal tangan Sela, tapi wanita itu terus berjalan meninggalkannya begitu saja. Mau tidak mau Naura pun mengikuti Sela hingga berhenti tepat di depan meja Arkan. "Hai, Arkan. Sendiri aja nih, boleh gabung?" Arkan mendelik, tanpa bicara dia bergeser tanda jika dia mempersilahkan mereka untuk duduk bersama dengannya. "Terima kasih, aku titip Naura dulu ya. B

  • Istri Sewaan CEO Duda   154. Cemburu Buta

    Deburan ombak mengalihkan perhatian Naura dari Roni dan Sela yang sedang berbincang. Padahal meeting sudah berakhir dan mereka berdua masih asik bersama."Ini." Naura menoleh ke samping saat Raka memberikan kopi untuknya. "Makasih.""Sama-sama."Naura kembali menoleh ke arah Sela dan Roni, tapi mereka sudah tidak ada di sana. "Ke mana mereka pergi?""Siapa? Oh Pak Roni dan Bu Sela, paling ke hotel.""Hah, kok bisa secepat itu?"Raka tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi terkejut Naura. "Kamu tenang saja mereka sedang melihat lokasi untuk penempatan barang-barang.""Oh," ujar Naura bernapas lega. Naura pun memilih berteduh di bawah pohon yang rindang lalu menurunkan bokongnya di atas pasir. "Menurutmu bagaimana Bu Sela dan Pak Roni?""Maksudnya?"Raka tersenyum lalu menjawab, "Aku sudah lama ikut kerja dengan Pak Roni, aku tau dia tertarik pada Bosmu.""Oh, aku pikir Pak Roni bukan tipe pria idaman Bu Sela. Apa lagi usia mereka terpaut jauh, aku nggak yakin hubungan mereka akan b

  • Istri Sewaan CEO Duda   153. Kecemburuan Sela

    Setelah pertemuan Sela dan Arkan, wanita itu terus mendiamkan Naura seolah kesal kepada.Naura pun tidak tahu harus melakukan apa karena Sela terus memalingkan wajahnya."Sebentar lagi kita sampai, apa kamu akan terus bersikap seperti itu?"Sela mendelik dan hanya menggerakkan tubuhnya seolah tak memperdulikan Naura. Kesal, Naura pun menginjak rem hingga tubuh Sela terhuyung ke depan. "Argh ... Kamu gila, apa kamu ingin aku mati?""Lihat kamu masih hidup dan berteriak dengan kencang."Sela mendelik, dengan anggunnya dia merapihkan rambutnya. "Aku kesal karena kamu nggak ngasih tahu aku kalau Arkan ada di sini.""Aku juga nggak tahu kalau dia datang ke sini. Lagi pula baru tadi pagi aku ketemu sama dia. Tunggu, kenapa kamu sekesal ini sama aku. Apa kamu masih mengharapkan dia?""Hah, yang benar saja. Mana mungkin aku mau sama duda apa lagi bekas karyawanku," cibirnya.Naura berdecak kembali mengendarai mobilnya. "Berhenti berbohong buktinya kamu kesal saat melihat aku dan Arkan bersa

  • Istri Sewaan CEO Duda   152. Ciuman Membuat Hati Berdesir

    Deburan ombak mengalun indah menemani Naura yang sedang menikmati kopi di pagi buta. Dia sama sekali tak bisa tidur nyenyak saat berada jauh dari putra semata wayangnya.Tok,tok."Permisi, room service."Naura menoleh ke arah pintu lalu beranjak dari kursinya.CeklekNaura terkejut melihat staf hotel membawakan sarapan ke kamarnya. "Maaf aku nggak pesan, mungkin salah kamar."Staf tersebut melihat kartu untuk memastikan jika mereka tidak salah kamar. "Dengan Ibu Naura kamar 210""Iya aku Naura, tapi aku nggak pesan," tutur Naura mencoba menjelaskan. Tak lama ponsel Naura berdering terlihat nama Arkan di sana. "Halo."[Selamat menikmati sarapannya.]"Apa, jadi kamu yang kirim makanan ini. Dari mana kamu tahu aku ada di hotel ini?"[Selamat menikmati, Sayang.]Arkan mematikan panggilannya sepihak. Mau tidak mau Naura pun mempersilahkan staf untuk masuk dan menyajikan makanan pesanan Arkan.Sudut bibir Naura terangkat saat melihat makanan pesanan Arkan. Tak lupa dia mengabadikan momen

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status