Share

58. Sakit

"Itu 'kan waktu pertama kali kita bertemu."

Erick menggelengkan kepalanya. Rasanya sulit bicara dengan Tarra karena wanita itu bicara berdasarkan situasinya. "Apa menurutmu dia mau tinggal dengan orang asing?"

"Aku 'kan ibunya."

"Apa dia bicara denganmu semalam?"

"Oh, belum saja."

Pria bule itu mendengus mendengar jawaban-jawaban dari Tarra. "Begini." Erick mengangkat kedua tangan. "Apa kau pernah bertemu dengan buyutmu?"

Wanita cantik itu mengerut kening. "Oh, mereka sudah tidak ada ketika aku lahir."

"Kalau misalnya mereka masih hidup, Maukah kamu tinggal dengannya?"

"Aku 'kan belum pernah bertemu?" Hidung wanita cantik itu berkerut.

Begitulah bicara dengan wanita cantik ini. Butuh usaha keras karena Erick selalu kesulitan bicara, bahkan untuk hal yang mudah karena otaknya tak sampai. Sesuai dengan yang banyak dibicarakan orang, bahwa wanita cantik itu tidak pintar.

"Seandainya. Seandainya nih ... kamu punya kesempatan bertemu dengan buyutmu. Maukah kau tinggal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status