Share

Akhir yang Indah

POV Marni

Tepat setelah empat puluh hari, Ibu Mas Anto pamit ingin pulang. Dia tak bisa meninggalkan rumah terlalu lama.

Padahal Mas Anto berharap, sang Ibu bisa tinggal bersama kami. Walaupun kami sering berseberangan pemikiran dengan Ibu, namun pada hakikatnya kami saling menyayangi.

"Ingat pesan-pesan Ibu, ya, Marni. Walaupun telah empat puluh hari, jangan sesekali meringan-ringankan badan. Jangan mengangkat beban berat."

"Ya, Bu," sahutku. Travel yang akan mengantar Ibu ke bandara telah sampai di depan rumah kami.

Ibu mencium Rayhan berkali-kali. Dia terlihat berat berpisah dengan Rayhan karena siang malam sering bersamanya.

"Ibu berangkat," kata Ibu setelah kami menyalami beliau.

"Hati-hati di jalan, Bu," sahut Mas Anto.

Ibu mengangguk, mengusap kembali kepala botak Rayhan.

"Nenek ke kampung dulu, ya, Rayhan. Jadi anak yang baik ya, tidak boleh begadang malam."

Rasanya ingin menangis melihat wajah Ibu yang tak rela berpisah dengan Rayhan.

Kami menatap travel yang telah membawa I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Ainun Fauziah
bagus. akhir ny terlalu kejam ya. g tega
goodnovel comment avatar
Camelia Hadi
cerita nya ga bertele-tele, alur nya bagus. baca nya juga enak, berasa ada di dlm cerita itu. kereen .
goodnovel comment avatar
Nurhayati Hanafi
thanks ya author .bagus deh ceritanya .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status