Share

108. Amira Kembali Terluka

Amira termenung di atas meja belajar dengan menumpang dagunya dengan tangan. Pikirannya melayang tentang kebenaran bahwa Kamila begitu membencinya karena ia adalah wanita yang selalu mengganggu abangnya. Ya, walau Kamila belum tahu secara lansung, tetapi ia takut tak sekali Kamila nanti jadi membencinya jika tahu keadaan yang sebenarnya.

Belum ada satu soal pun yang ia kerjakan. Hal ini baru benar-benar terjadi dalam hidupnya semenjak melihat Revan. Amira menjadi lelet dalam melakukan hal apapun. Tak semangat mengerjakan PR dan selalu terbayang wajah bocah lelaki yang membuatnya malu di sekolah.

"Susah banget mau berteman doang. Padahal bukan ngajak pacaran," gumam Amira sambil menutup buku PR Bahasa Indonesia. Kakinya melangkah lemas mematikan saklar lampu, kemudian naik ke atas kasur empuk miliknya.

Kriing

Kriing

Kriing

Amira tersentak, lalu dengan cepat mematikan alarmnya. Dengan mata masih setengah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Carla
klo gak suka bilang, klo masih sebatas macam amira mah dah biarin aja kenapa.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status