Secret Agent Or Teacher

Secret Agent Or Teacher

last updateLast Updated : 2025-07-08
By:  Appachan Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
21Chapters
46views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Azena Stefanie Hailey, agen rahasia elit, ditugaskan menyamar sebagai guru di Silvergate Academy—sekolah unggulan yang ternyata menjadi tempat eksperimen pencucian otak oleh jaringan mafia internasional. Dalam penyamarannya, Azena harus menghadapi konflik batin, ancaman identitas terbongkar, dan hubungan emosional dengan murid-murid yang mulai percaya padanya. Misinya menjadi ujian antara loyalitas pada negara atau menyelamatkan generasi muda dari manipulasi gelap. Di tengah penyergapan, kehilangan, dan pengkhianatan, Azena dipaksa menentukan siapa dirinya sebenarnya seorang agen, guru, atau penyelamat. Mampukah Azena menyelamatkan mereka? Baca Kisah Azena sang Agen Rahasia ---

View More

Chapter 1

1. Pengajuan Cuti

Ruangan itu sunyi dan tegang, namun tenang—seperti permukaan air yang tak terusik. Udara di dalamnya dipenuhi ketegangan yang tidak terucapkan. Lampu sorot lembut menebarkan cahaya, menajamkan bayangan di dinding.

Ruangan kecil itu berdekorasi minimalis dinding abu-abu, karpet hijau tua, dan sebuah meja kayu besar yang memisahkan Jenderal Dharma dan Agen Azena. Lampu neon kecil di atas meja menambah kesan serius pada suasana.

Jenderal Dharma, pria paruh baya dengan sorot mata tajam, duduk tegak. Seragam militernya penuh medali dan lencana yang mencerminkan pengalaman panjang. Ia menatap Azena tanpa berkedip.

Di depannya, Azena duduk tegak. Usianya sekitar akhir dua puluhan, dengan mata yang tenang namun menusuk. Penampilannya anggun, rapi, namun jelas menyiratkan kekuatan.

Azena berbicara pelan, tapi tegas. “Jenderal, saya ingin mengajukan cuti dari tugas.”

Jenderal Dharma menaikkan alis, suaranya rendah. “Alasannya, Nona Hailey?”

Suasana semakin kental. Mata mereka saling bertaut, penuh ketegangan yang terkendali. Namun, di balik semua itu, ada rasa saling hormat yang tumbuh dari tahun-tahun pengabdian bersama.

Azena menunduk sejenak. Rambutnya menutupi sebagian wajah sebelum ia kembali menatap. “Tidak perlu memanggil saya dengan nama belakang, Jenderal. Cukup Azena. Saya ... lelah. Saya butuh waktu untuk memulihkan diri.”

Jenderal Dharma mengangguk pelan. “Berapa lama?”

Keheningan sejenak melanda mereka berdua.

“Kamu tahu risikonya. Kita tidak bisa menunda tugas.”

Azena mengangguk. “Saya siap menanggungnya.”

Jenderal Dharma menarik napas dalam. “Baik. Akan saya pertimbangkan. Tapi ingat, cuti ini tidak membatalkan tanggung jawabmu.”

Azena tersenyum tipis. “Terima kasih, Jenderal. Saya takkan lari dari tanggung jawab.”

Jenderal hanya mengangguk, lalu membalas dengan senyum tipis.

“Saya permisi.”

“Silakan.”

Azena bangkit, memberi hormat, lalu melangkah keluar.

Langkahnya tenang namun mantap menyusuri lorong Departemen Pertahanan. Beberapa orang yang berpapasan menunduk hormat. Tak perlu disebutkan siapa dia—semua sudah tahu.

Azena Stefanie Hailey. Agen kelas A. Ketua Kelompok Alpha. Di antara jajaran elit agen rahasia, hanya sedikit yang menyamai rekam jejaknya.

Setiap agen tergabung dalam empat kelompok utama:

Alpha: Operasi strategis dan kasus rahasia tingkat tinggi.

Bravo: Penyelidikan teknis dan analisis.

Charlie: Operasi lapangan dan pengintaian.

Delta: Kontra-intelijen dan pengamanan dalam.

Azena bukan hanya pemimpin Kelompok Alpha. Ia juga cucu mantan Kepala Pertahanan, putri dari agen senior dan seorang dokter ternama. Tapi tidak banyak yang tahu itu. Ia sengaja menyembunyikan latar belakangnya. Bagi Azena, rasa hormat seharusnya lahir dari kinerja, bukan silsilah.

Langkahnya terus menuju pintu keluar. Hari ini, ia hanya ingin berjalan-jalan ke taman kota. Mengosongkan pikiran. Menenangkan tubuh yang selama ini tak pernah benar-benar beristirahat.

“Azena .…”

Sebuah suara memanggil. Ia berhenti, tapi tak menoleh.

Langkah kaki mendekat. Pria itu berdiri sejajar dengannya. “Kamu serius akan cuti?” tanyanya.

“Ya. Aku Cuma butuh waktu sebentar. Ada masalah?”

Mereka mulai berjalan berdampingan. “Kenapa sekarang?”

“Aku hanya ingin beberapa hari tanpa kasus menggantung di kepala,” jawab Azena singkat.

“Tapi kasus kemarin belum selesai.”

Azena mendesah. “Astaga, Jo. Aku bukan pensiun. Hanya cuti.”

Pria itu, Jonathan Rhys—rekan satu tim sekaligus sahabat Azena sejak pelatihan awal—mengernyit. “Zena, kasus itu penting. Kita belum selesai—”

Azena memotong. “Justru karena itu aku butuh waktu. Kalau tidak sekarang, kapan?”

Selama bertahun-tahun, Azena hampir tidak pernah mengambil cuti. Bahkan dalam misi paling sulit pun, ia selalu ada.

“Aku percaya kamu dan Angel bisa menanganinya. Untuk sementara, kasus itu aku serahkan ke kalian.”

Jonathan meliriknya. “Kenapa cuma kami?”

Azena berhenti, lalu menatapnya serius. “Karena cuma kalian yang ku percaya sepenuhnya. Jangan libatkan anggota lain. Bahkan dari Alpha.”

Jonathan terdiam, mencoba memahami maksud tersembunyi di balik kata-kata Azena. “Lalu siapa yang memimpin? Tanpamu, kelompok ini akan jalan sendiri-sendiri.”

“Aku sudah tunjuk kamu. Jangan khawatir, aku masih bantu dari jauh. Tapi aku tidak akan terlibat langsung. Tidak sekarang.”

Jonathan menghela napas panjang. “Baiklah. Terserah kamu.” Ponselnya bergetar. Ia mengangkatnya dan melihat layar.

“Siapa?” tanya Azena.

“Angel,” jawab Jonathan sambil mengangkat telepon.

“Halo …. Di mana? … oke, tetap di sana. Jangan keluar sampai kami datang.”

Begitu panggilan berakhir, Azena menatapnya tajam. “Apa yang terjadi?”

“Angel dalam bahaya. Kita harus segera ke tempatnya.”

Azena mengangguk. “Ayo.”

Tanpa menunggu lagi, mereka bergegas. Ketegangan mulai merambat di wajah mereka—pertanda, cuti Azena mungkin takkan berjalan semudah yang ia kira.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Lukman 87961
ceritanya seru sih menurut ku semangat kak thor
2025-07-08 19:18:04
1
21 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status