Share

45. Pengakuan Emir

Berhenti, biar saya yang bawa Amira. Saya papanya," ujar Emir penuh percaya diri, sambil merebut Amira dari gendongan Kamal. Namun susah, karena Kamal menahan erat tubuh Amira.

"Saya aja!"

"Udah, saya saja."

"Emang kamu siapa?" tanya Emir tak sabar.

"Saya calon suami Mbak Aminarsih," ucap Kamal begitu percaya diri 

"Mimpi," timpal Emir yang berhasil merebut Amira dari gendongan Kamal, lekas ia masuk ke dalam mobil.

"Ayo, Ami. Jangan bengong!" titah Emir.

"Iya, Mas. Maaf, Kamal." Ami pun masuk ke dalam mobil, duduk di sebelah Emir.

Mobil berlalu dan Kamal hanya tertunduk lesu. Tidak, ia tidak boleh patah semangat. Besok, ia akan melamar Aminarsih menjadi istrinya, sebelum lelaki lain mendahuluinya.

"Siapa lelaki tadi?"

"Itu namanya Kamal, Mas."

"Oh, dia karyawan di warung soto Mama saya."

"Iya."

"Saya tidak suka kamu berdekatan dengan lel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status