Share

55. Tangisan Emir

"Hiks ... Hiks ... Hiks ...."

"Mas, sudah dong nangisnya. Saya dan Amira sudah di sini. Kenapa masih nangis terus?" Ami membujuk Emir yang masih saja tersedu sambil memegang stir mobil.

"Saya takut kalian tidak saya temukan. Hiks ... Saya ke kontrakan hiks, gak ada siapapun di sana. Tak ada tetangga yang lain, rumah yang kamu tempati juga masih berantakan sisa banjir. Saya semakin kalut, tidak tahu harus mencari kalian di mana. Ya Allah, dada saya sakit rasanya."

Puk

Puk

Emir menepuk kuat dadanya, membuat Ami menahan tangan Emir. Membawa jemari Emir ke pipinya, mendekap tangan yang selama ini sudah banyak memberikan hidup padanya. Aminarsih pun menangis, air mata haru turun dengan deras, hingga tangan Emir basah. Lelaki itu diam saja dengan apa yang Ami lakukan.

Cup

"
Saya sudah di sini, Mas. Hiks ...."

Emir membawa Aminarsih ke dalam pelukannya, berkali-kali mencium keningnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status