Aria mau tak mau mengingat ucapan Kevin di rumah sakit tempo hari.
“Aku tidak pernah mencintai pelacur kotor sepertimu. Apa yang aku inginkan adalah perusahaan Quin!”
Sepuluh tahun kebersamaan mereka hanya karena perusahaan Quin?
Aria terkekeh miris.
Kevin dari awal tidak pernah mencintainya. Jika dia mencintainya, dia akan percaya padanya terlepas apa pun fitnah yang dilontarkan Melissa dan tidak akan menginjak-injak harga dirinya.
Aria mencuci wajahnya mencoba menghilangkan semua kenangannya manisnya bersama Kevin.
Pada saat itu ponselnya di atas wastafel bergetar. Aria melirik dan melihat nama Melissa muncul di layar ponselnya.
Dia tidak ingin menjawab panggilan Melissa, namun adik tirinya itu terus menelepon.
Mau tak mau Aria harus mengangkat panggilannya dengan enggan.
“Halo ....”
“Kamu sudah menerima kartu undanganku?” Melissa berkata tanpa basa-basi.
Wajah Aria dat
Undangan pesta pertunangan Melissa dengan Tuan Muda Derrick menyebar. Banyak bergunjing karena sebelumnya tunangan Kevin adalah Aria. Sekarang tunangn Kevin berubah menjadi adik tiri Aria. Namun tidak yang tahu bahwa Melissa sudah hamil duluan.Meski Aria tahu jika datang dia akan menjadi bahan olok-olokan para tamu undangan, dia tetap datang demi Ramus.Dua hari kemudian acara pesta pertunangan Melissa dan Kevin diselenggarakan dengan mewah di Hotel Beach.Pukul 20:00 di hotel Beach.Petanya baru dimulai, sebagian tamu sudah berdatangan. Sebagian besar yang datang orang-orang yang berkuasa dan para sosialita yang terkenal di Capital. Meski keluarga pengaruh keluarga Crowen sudah menurun dan tidak seterkenal saat Delia masih hidup, Crowen masih memiliki pengaruh, terumata mereka akan berbesan dengan keluarga Derrick.Aria mengenakan gaun merah muda lembut turun dari taxi. Dia lebih telat agar bisa datang saat pesta akan berakhir dan pulang cepat.
Wajah Aria pucat melihat perhatian semua orang tertuju padanya. Para tamu berbisik-bisik di sekitarnya.Aria menatap lurus ke arah Melissa dan Kevin. Melissa diam-diam tersenyum menyeringai sementara Kevin menatapnya tajam.“Apa-apaan ini gaunnya sama dengan yang dikenakan Nona Melissa?”“Apa dia gila mengenakan gaun yang sama dengan Melissa.”“Atau dia ingin merusak pesta pertunangan adiknya dan mantan tunangannya?”Para tamu di sekitar berbisik-bisik mencemooh Aria. Raut wajah Stefan tampak tidak senang menatap Aria.“Apa dia ingin menunjukkan siapa yang bertunangan di sini atau merebut kembali mantan tunangannya dari adiknya?”“Siapa yang sebenarnya bertunangan di sini, Nona Aria atau Melissa?”Aria mendengar kedua gadis di sebelahnya terkikik mencemoohnya memandang gaun yang dikenakan Aria dan Melissa sama persis.“A-aku ....” Dai bingung tidak t
“Meski kamu membenci Melissa karena Kevin memutuskan pertunangannya denganmu, kamu tidak seharusnya menuduh Melissa untuk menghancurkan pertunangannya!”“Jika bukan karena kamu ketahuan berselingkuh dari Kevin, dia tidak akan memutuskan pertunangannya denganmu!”Emily tidak lupa mengungkit skandal perselingkuhan Aria di depan para tamu untuk merusak nama baiknya.Mendengar itu, raut wajah Kevin berubah muram. Tatapannya pada Aria berubah, dia memelototi Aria tajam dan jijik.Keluarga Derrick melihat keributan itu, tidak maju demi menjaga reputasi keluarga Derrick dan membiarkan Emily membuat ulah menyebar skandal perselingkuhan Aria.Para tamu terkejut mendengar pernyataan Emily.Mereka tidak tahu alasan putusnya pertunangan Aria dan Kevin dan hanya mendengar karena Kevin menyukai Melissa dan merasa tidak cocok dengan Aria hingga memutuskan pertunangan yang mereka jalin sejak berusia 16 tahun.Para tamu berbisi
Sejak itu Stefan menjadi sasaran kritik dan cemoohan di lingkaran sosial masyarakat kelas atas.Cemoohan para tamu menyentuh titik sakit Stefan yang selama ini dia pendam. Stefan sangat malu dan marah.Raut wajah Melissa dan Emily berubah jelek, tidak menyangka dengan pergantian peristiwa ini. Banyak para tamu memerahi dan mengkritik mereka.Niat mereka ingin menyebar skandal dan rumor perselingkuhan Aria agar dia dicemooh masyarakat kelas atas dan para sosialita, justru berbalik menggigit mereka, dan bahkan mengungkap asal-usul keluarga Crowen yang kampungan.Wajah Kevin datar menyaksikan pergantian peristiwa, dia melirik Aria dengan ekspresi rumit, tidak tahu harus mengatakan apa.Aria tersenyum dingin melihat tampilan malu dan marah di wajah Stefan, serta Emily dan Melissa yang tak berkutik menjadi sasaran cemoohan para tamu. Apa yang tidak bisa mereka sangkal asal-usul keluarga Crowen.Emily geram dan mencoba mengalihkan perhatian semua
Mata Kevin menyipit menatap Dario tajam.“Apa maksudmu ganti rugi?”Dario menoleh menatapnya dengan ekspresi tertarik.“Oh, kamu tidak tahu?”“Tahu apa?”“Calon mertuamu berutang ganti 5 miliar dolar padaku.”Kevin dan Melissa membeku.“Lima miliar?! Apa ayah gila?!” Melissa hampir berteriak histeris.Lima miliar dolar bukan jumlah yang kecil.Terutama harus mengganti rugi pada Dario Clark! Tidak hanya itu, mereka menyinggung bos besar di Capital!Semua orang di Capital menyinggung pria itu merupakan konsekuensi yang fatal.Dario tidak akan ragu menguras mereka untuk membayar lima miliar dolar dan tidak memberi ruang untuk negosiasi atau menunda. Dia akan memeras lima miliar dolar dari mereka apa pun yang terjadi.Melissa tidak masalah membayar ganti rugi lima miliar, namun dia tidak ingin Dario memandangnya dengan prasangka buruk.Me
Aria berjalan tergesa-gesa di lorong hotel menjauh dari aula pesta pertunangan Melissa dan Kevin.Dia berhenti di depan lift dan menekan tombol menunggu lift terbuka.“Aria!”Sosok pria tampan berlari menghampirinya.Aria menoleh dengan ragu-ragu melihat pria itu.Kevin? Apa yang dia inginkan?Kevin berhenti di sebelahnya dengan napas terengah-engah dan menatap gadis di depanya.“Aria, ada yang ingin aku bicarakan denganmu, ikut aku!” Dia meraih tangan Aria agak kasar.Aria meringis kesakitan akibat cengkeramannya. Dia menarik tangannya dari genggaman Kevin dengan sikap defensif, mata menatapnya dengan mata membelalak agak cemas.Dia agak trauma perlakuan kasar Kevin saat menyeretnya keluar dari kamar rawat Melissa tempo hari.“Apa yang kamu inginkan? Jika ada yang ingin kamu bicarakan, katakan saja di sini.”Kevin sesaat tertegun melihat sikap defensif Aria dan tatapan c
“Kalian ....” Sebuah suara dingin nan mengancam menarik perhatian ketiga orang itu.Ketiga orang itu mengalihkan pandangan dengan cepat sosok pria yang sedari tadi diam di dalam lift.Dario menyilangkan tangan di depan dada dengan ekspresi dingin. Aura dinginnya tampak mengintimidasi menatap ketiga orang di depan lift.“Mau sampai kapan kalian akan bertengkar di depan lift. Apa kalian tidak melihat orang-orang sedang melihat,” cibirnya mengingatkan mereka dengan dingin.Aria baru sadar, tidak hanya ada mereka di situ, tatapan beberapa orang di lift sebelah menatap mereka, menatap mereka kening berkerut tampak terganggu.“Maaf.” Aria bergumam pelan sambil meringis.Hanna cemberut menatap Kevin kesal, dia segera mengalihkan pandangannya pada Aria. Raut wajahnya berubah cemas Aria.“Aria, apa kamu akan pulang? Ayo pulang bersama, Dario akan mengantar kita. Jangan sampai seorang bajingan tak bermo
“Hmph-! Le ... lepaskan ...!” Aria meronta panik mencoba mendorong pria itu.Namun tangannya ditangkap dan ditekan di atas kepalanya, sementara pria itu terus menciumnya. Tubuhnya menekan Aria ke dinding erat seolah dia ingin menyatukan tubuh mereka.Aria merasakan bibirnya sakit karena ciuman kasar pria itu.Aria memejamkan matanya erat, merasa panik dan ingin menangis menghadapi pelecehan dari orang yang tak dikenal.“Buka matamu, ”desis pria itu melepaskan bibir Aria.Aria tersentak mendengar suara yang familier itu dan membuka matanya.“Tu ... Tuan Clark, mengapa kamu ada di sini?” Dia menatapnya pria itu dengan tatapan bingung. Dia sejenak lupa mendorongnya.Mengapa Dario ada di sini? Bukankah dia pulang bersama Hanna?Tubuh Dario masih menekan tubuhnya ke dingin, dia menatap Aria tajam.Dalam cahaya lampu kamar hotel, dia dapat melihat mata Aria yang memerah dan sembab menatapnya