Share

39. Sang Istri

Penulis: anyaaang
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-29 18:00:02

Allesa melebarkan kedua matanya selebar-lebar mungkin. Apa yang dikatakan oleh Algazka membuat dia duduk mematung. Lagi dan lagi jantung Allesa yang berdegup cepat.

"Pikiran kamu jangan kotor, yang saya maksud ingin menampar bibir kamu agar kamu itu diam. Karena saya pusing selalu mendengar kebawelan kamu." Algazka memperjelas bahasanya, tahu sekali dengan otak Allesa yang sering menilai dirinya kotor. Padahal Allesa sendiri yang sering berpikiran kotor.

Alesa menyembunyikan rasa malunya. Dia pikir Algazka yang ingin menampar bibir adalah sebuah ciuman. Bisa-bisanya otak Allesa yang jadi kotor. Allesa mengutuk dirinya sendiri.

"Ngomong apa sih, aku nggak ngerti. Mendingan kamu makan deh." Allesa mengalihkan, buru-buru dia mengambil nampan makanan untuk makn siang Algazka dari atas nakas, lalu meletakkan dihadapan Algazka sebagai penghalang posisi mereka yang saling duduk berhadapan.

Algazka mengamati menu makanan yang tersedia diatas nampan. Ada c
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   160. Serangan Panik

    "BODOH!" umpat Algazka pada Daskar yang memilih diam.Daskar tahu akan salahnya yang sampai teledor meninggalkan hp yang ada di atas meja pantry. Bisa-bisanya dia melupakan hp yang dimana adalah milik pribadinya. Apa yang akan terjadi jika Reina sampai mengambil hpnya dan sudah pasti dia yang menyimpan barang Daskar yang tertinggal."Kenapa sih lo bisa bodoh banget tinggalin hp lo, hah?!" Algazka yang benar-benar murka.Masalahnya bukan hanya hp Daskar yang tertinggal. Tapi akibat ulahnya Daskar bisa membuat Zie berhubungan Reina yang akan berakhir pada Allesa.Dia tahu sekali dengan kedekatan Reina dan Allesa yang sering bercerita. Dan jika Zie yang sampai menghubungi Reina, bagaimana dengan Allesa nanti?"Maaf, Tuan Algazka." Daskar mengakui kesalahannya. Akan dia terima hukuman jika Algazka ingin memberikan pada dirinya."Lo bener-bener yakin kalo hp lo ada di meja pantry?" Algazka memastikan yang membuat Daskar menganggukkan kepalanya."Iya, Tuan Algazka saya yakin ada di meja pan

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   159. Voice Call

    Nama Nastazie yang terpampang di layar hp milik Daskar masih membuat Allesa dan Reina saling berpandangan dengan penuh tanda tanya.Kenapa bisa Zie yag menghubungi Daskar pada pagi itu? Nama Zie yang membuat mereka bertanya-tanya."Gimana nih, Al?" tanya Reina pada Allesa yang meminta pendapat.Reina menaruh curiga pada Daskar yang sempat memiliki sikap aneh akhir-akhir. Apa semuanya berhubungan dengan perempuan menyebalkan itu?"Angkat aja nggak sih?" Allesa menjawab sambil nyengir kuda. Lagian rasanya memang tidak masalah jika Reina mengangkat telepon dari Daskar yang dimana hpnya ada di genggaman Reina sekarang."Emang gapapa? Beneran? Nanti kalo disemprot gimana?" tanya Reina yang ketar-ketir takut mengingat sikap Zie yang sangat penuh emosional rasanya"Ya aku lah sini ngomong sama aku." Allesa yang memasang badan tanpa ada ketakutan sama Zie sedikit pun. Lagian apa juga yang harus ditakuti dari Zie selain dia hanya pernah m

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   158. Persiapan Ketegangan

    Algazka yang masih berada di perjalanan mengecek jam tangannya. Seharusnya dia masih bisa menyisakan waktu lebih sedikit untuk menunggu Allesa bangun dan sarapan bersama. Tapi gara-gara ucapan Daskar yang menyampaikan keinginan Nastazie jadi membuat dia harus berangkat lebih pagi.Algazka tidak mau membuat Allesa penuh pertanyaan karena sejujurnya dia yang cukup tegang untuk menghadapi tes sialan itu. Tapi di balik ketegangannya, Algazka ingin semuanya lekas selesai.Daskar yang mengemudikan mobilnya menoleh pada Algazka. Pagi itu Daskar diminta untuk mengemudikan mobil tanpa perlu ada supir seperti biasanya. Jadi hanya ada Algazka ada Daskar saja di dalam mobil dan tidak ada penjagaan juga."Apa Tuan Algazka baik-baik saja?" tanya Daskar di sela-sela kemudinya.Algazka menghembuskan nafas kesal sekaligus melirik Daskar. "Lo liatnya gue baik-baik aja apa gimana?" tanya Algazka ketus."Saya melihat Tuan Algazka yang selalu santai, tenang,

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   157. Penemuan

    Allesa melangkahkan kakinya keluar kamar. Sudah mandi dan sudah wangi juga seperti biasa. Sekarang waktunya dia akan melaksanakan sarapan seperti jadwal biasanya bersama Algazka pada pagi hari.Buru-buru dia mendekati kamar Algazka yang ternyata tidak tertutup rapat. Allesa mengintip."Algazkaaa?" panggil Allesa sambil masih mengintip lewat celah pintu kamar Algazka yang tidak terbuka lebar, hanya sejengkal saja kira-kira.Tapi panggilan Allesa tidak mendapat tanggapan dari Algazka."Aku masuk ah." Allesa memancing agar Algazka bersuara, tapi yang ada suara kamar tetap hening.Jadi mau tidak mau Allesa yang memilih masuk ke dalam kamar untuk melihat sedang apa Algazka. Ruangan kamar Algazka yang sangat rapi, wangi Algazka yang masih membekas, tidak berantakan sama sekali, dan Algazka yang juga tidak ada."Kemana sih, Algazka?" tanya Allesa bergumam di dalam kamar Algazka sambil menyisir pandangannya, tapi bagaimana pun Algazka me

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   156. Tuntutan Ancaman

    "Pokoknya gue mau tau kapan mau ngelakuin itu. Kapan Algazka mau ngecek test kehamilan gue? Gue ini perlu tau, tau, dan tauuu!" Ucapan Zie yang berdendang penuh semangat membuat Daskar menjauhkan hpnya dari telinga dia.Siang itu Zie menghubungi Daskar untuk menanyakan tentang rencana test yang ingin dilakukan oleh Algazka. Berhubung nomor Zie sudah di blok oleh Algazka, jadi mau tidak mau Zie harus melewati Daskar sebagai perantara untuk kesepakatan mereka."Nona Zie ...""Mana Algazka sekarang? Lo lagi sama dia kan pasti?" tebak Zie yang sangat tahu sekali dimana ada Algazka, pasti ada Daskar. Mereka memang selalu bersama dan tidak dapat dipisahkan."Tuan Algazka lagi sibuk." Daskar menjawab apa adanya.Memang benar kalau Algazka yang sedang menemani Allesa bermain di pantai dengan Princess yang sudah dibawa oleh penjaga Algazka lainnya tadi. Entah apa yang ada di dalam pikiran Algazka sampai mau mengikuti Allesa untuk membawa Princess

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   155. Foto Keluarga

    "Emang kenapa? Kok kamu bilang kayak gini tiba-tiba, kita kan udah ngerencanain sesuai jadwal. Kok berubah? Kamu ada masalah?" tanya Allesa dengan sederet pertanyaannya.Pertanyaan itu dilontarkan oleh Allesa ketika Algazka yang mengatakan ingin merubah waktu pernikahan mereka. Kontan saja hal itu cukup mengejutkan bagi Allesa. "Nggak ada masalah, Sayang." Algazka meyakinkan dengan nada lembutnya yang membuat rona pipi Allesa jadi semakin tampak merah, lebih merah dari tamparan yang sudah dia dapatkan dar Alan."Terus kenapa mau dirubah? Kenapa mau dipercepat?" tanya Allesa yang masih penasaran dengan perubahan jadwal dar sisi Algazka.Jadwal pernikahan yang mereka rencanakan hanya beberapa hari saja dan akan terlaksana di minggu ini. Namun Algazka yang tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia ingin mempercepat rencananya menjadi lusa. Hal yang benar-benar membuat Allesa sangat terkejut sekali."Algazka, kamu kalo ngebet kawin ya nggak gini j

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status