Share

16. PDKT

Langkah Jimmy tergesa-gesa kala menyusuri Lorong club malam ini. Segudang rencana permohonan maaf sudah berada di benak. Ia tinggal mengeksekusinya saja.

“Hallo, Max. Aku menyuruhmu untuk ….” Jimmy bergegas memberikan instruksi pada salah satu anak buahnya yang berada di sana. Kala ia menuju ke tempat parkir,ponsel yang baru dimasukkan ke saku celana nya berdering Kembali.

Kali ini, bukan Max. melainkan nomor rumah ya g sangat Jimmy hafal. Tanpa pikir Panjang, ia segera mengangkat panggilan telepon tersebut dan menempelkannya pada telinga kanan sambil berjalan.

“Tuan, Nona Melisa berpamitan ingin keluar rumah,” beritahu sang pembantu.

Jimmy menghentikan langkahnya. “Mau apa dia keluar rumah? Jangan biarkan dia kabur!” putusnya dengan possessive.

“Tapi, Tuan. Dia katanya ingin membeli pembalut,” jawab sang bibi lagi merasa tak enak.

“Itu hanya alasan Melisa saja. Pokoknya jangan biarkan dia pergi dari sana," ujarnya. Jimmy tak ingin Melisa kabur.

"Katakan padanya, aku akan membelikan!"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status