Share

Bab 63. Sebuah Pengumuman

Penulis: Qinoy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-14 19:08:27

Bab 63. Sebuah Pengumuman

Pak Hermawan datang ke Amarta Grub lebih awal, untuk menginformasikan mengenai kembalinya Aisyah, putri semata wayangnya, sang direktur utama di Amarta Grub. Ia sudah mendatangkan wartawan untuk ikut menyaksikan kesaksian itu.

"Dengan adanya wartawan, aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepada media mengenai berita kematian Aisyah. Publik akan berpikir sendiri jika selama ini semua hanya salah paham," batin pak Hermawan. Ia sudah berdiri di ruang rapat. Dihadiri semua karyawan beserta jajaran, dan beberapa wartawan.

"Hari ini saya akan memberikan pengumuman, sekaligus membuka jawaban atas berita kecelakaan putri saya."

Semua pasang mata sudah terbuka lebar. Hendra ada di sana juga, mengerutkan kening dengan wajah bertanya.

"Apa yang hendak dilakukan pak Hermawan?" pikir Hendra.

"Bahwasannya selama ini anak saya masih hidup dan selamat dalam korban kecelakaan mobil itu. Sopir kami yang meninggal dalam kecelakaan tersebut, karena Aisyah berhasil ditemui
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 67. Rasa Bersalah Kepada Aisyah

    Bab 67. Rasa Bersalah Kepada Aisyah Rendra terburu-buru untuk tiba ke rumah Aisyah. Di perjalanan ia masih harap cemas, mengkhawatirkan perasaan Aisyah yang terlalu lama menunggunya."Maafkan aku Aisyah, aku sudah ingkar janji, tapi semua ini terjadi karena kecelakaan itu," batin Rendra. Ia menganggap satu malam bersama Bella adalah sebuah kecelakaan."Bahkan aku sampai saat ini tidak tahu, apakah aku benar-benar sudah melakukan itu semua pada Bella. Rasanya aku tidak pernah menyentuhnya, tapi ..."Mobil yang Rendra kendarai tiba di halaman rumah Aisyah. Dia melihat Aisyah tengah duduk di kursi, tepat di teras rumahnya."Rendra, apa kamu baik-baik saja? tumben kamu telat hari ini. Ini sudah jam 10, aku telat 3 jam ke kantor," kata Aisyah ketika Rendra baru saja turun dari mobil."Aisyah, maaf, aku mengaku salah. Kamu boleh pukul aku, tampar aku, atau marah sama aku sekarang juga. Aku menyesal Aisyah ..." Rendra menangis di hadapan Aisyah."Rendra, are you okey?"tanya Aisyah. " Tenan

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 66. Drama Perihal Di Nodai

    Bab 66. Drama Perihal Di Nodai Rendra membuka mata, sedikit dipaksakan, rasanya sakit. Sepasang matanya menatap sipit ke arah langit-langit, nuansanya putih. Rendra mengerutkan kening melihat sekitar, tampaknya ia sedang berada di tempat asing, bukan di kamarnya sendiri."Aku ada di mana?" batin Rendra.Rasanya dingin, AC distel lebih dingin dan membuat Rendra memeluk tubuh mungil seorang wanita di dekatnya."Aw," kata Rendra. Keluhan sakit terasa di punggungnya. Mungkin bekas pukulan semalam."Astaga. Be-Bella?" lanjut Rendra saat menyadari yang ia peluk adalah seorang wanita. Matanya mendelik, ia melihat Bella tidur di sebelahnya."Apa yang sudah kami lakukan?" batin Rendra.Ia membuka selimut yang menutup tubuhnya sambil berkata, "aku telanjang?"Dilihatnya Bella juga dalam keadaan yang sama."Tidak mungkin, aku tidak mungkin melakukan itu ..." Rendra mengacak rambutnya. Memukul kepalanya sambil bertingkah seolah sedang frustasi.Tidak lama kemudian, Bella terbangun. Ia membuka m

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 65. Misi Penculikan Rendra

    Bab 65. Misi Penculikan Rendra"Apakah kalian sudah paham dengan tugas yang aku berikan?" tanya Bella. Tangannya bersilang, matanya memicing."Kami paham, bos. Kami akan lakukan perintah dari bos," sahut salah satu dari dua preman yang dikerahkan Bella."Bagus. Lakukan sekarang. Saya tunggu 1×24 jam sampai ada kabar bahwa kalian berhasil. Jangan lupa hubungi saya."Bella pergi meninggalkan dua preman itu. Ia memberikan uang di dalam amplop kuning, sontak dua preman tertawa bahagia."Kita mulai nanti malam. Sekarang aku ingin melihat dulu di mana target berada," ucap preman yang bertubuh gendut."Oke. bos Bella, jangan khawatir dan percayakan tugas ini sama kita, kita gak akan buat bos kecewa." balas preman yang satunya lagi.***Rendra dan Aisyah baru selesai makan malam bersama. "Ren, antar aku pulang ya, mataku sudah berat. Kata psikiater, aku harus istirahat tepat waktu walaupun sudah sembuh. Maksimal jam sepuluh. Ini sudah jam sembilan," ungkap Aisyah."Iya Aisyah, aku akan meng

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   64. Sosok Baru yang Bella Kenal

    64. Sosok Baru yang Bella Kenal"Tolong antar aku pulang Ren, aku ingin istirahat. Tiba-tiba kepalaku pusing," keluh Aisyah.Hatinya mulai tidak tenang. Ia tidak bisa melanjutkan cerita lagi dengan Rendra."Iya Aisyah, mari aku antar pulang," tawar Rendra."Apa mas Arman mengenaliku? Dia mendengar percakapan aku dengan Rendra?" tanya Aisyah dalam hati. "Apakah semua laki-laki itu sama?" batin Aisyah.Aisyah pergi ke taman diantar sopir, sedangkan Rendra membawa mobil sendiri. Tidak salah Aisyah meminta diantarkan pulang oleh Rendra."Kamu sakit lagi, ya? Maaf, mungkin kata-kataku membuatmu kepikiran," ujar Rendra. Mereka sudah berada di perjalanan pulang.Pandangan Aisyah kosong. Sejujurnya ia sama sekali tidak memikirkan ucapan Rendra, tetapi memikirkan Arman. "Aku masih tidak habis pikir, mas Arman sedang apa di sana? Mengapa dunia begitu sempit harus mempertemukan kami lagi?Aku sudah melupakan masa lalu itu." Aisyah berbicara dalam hati."Aisyah, kamu marah padaku? Maaf, mungk

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 63. Sebuah Pengumuman

    Bab 63. Sebuah Pengumuman Pak Hermawan datang ke Amarta Grub lebih awal, untuk menginformasikan mengenai kembalinya Aisyah, putri semata wayangnya, sang direktur utama di Amarta Grub. Ia sudah mendatangkan wartawan untuk ikut menyaksikan kesaksian itu."Dengan adanya wartawan, aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepada media mengenai berita kematian Aisyah. Publik akan berpikir sendiri jika selama ini semua hanya salah paham," batin pak Hermawan. Ia sudah berdiri di ruang rapat. Dihadiri semua karyawan beserta jajaran, dan beberapa wartawan."Hari ini saya akan memberikan pengumuman, sekaligus membuka jawaban atas berita kecelakaan putri saya."Semua pasang mata sudah terbuka lebar. Hendra ada di sana juga, mengerutkan kening dengan wajah bertanya. "Apa yang hendak dilakukan pak Hermawan?" pikir Hendra."Bahwasannya selama ini anak saya masih hidup dan selamat dalam korban kecelakaan mobil itu. Sopir kami yang meninggal dalam kecelakaan tersebut, karena Aisyah berhasil ditemui

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 62. Bangkitnya Aisyah

    Bab 62. Bangkitnya AisyahGebrakan baru dimulai. Aisyah berdiri di taman belakang rumahnya. Sesekali ia terduduk di bangku taman. Menengadahkan kepala ke arah langit, menghirup udara segar hari itu."Indah sekali. Hatiku jauh lebih tenang, pikiranku sudah bisa fokus. Aku senang dengan kesembuhan ini," batin Aisyah.Gadis manis yang sangat lugu. Dengan tubuh yang mulai sehat, ia berjalan menghampiri kupu-kupu menghinggapi bunga."Kamu indah sekali, aku suka," ucap Aisyah saat menatap kupu-kupu hitam bercampur biru."Aku tidak akan melupakan proses-proses kesembuhan ini, yang di dalamnya ada peran Rendra juga. Dia sangat setia menemaniku, terimakasih Rendra," ucap Aisyah.Aisyah flashback dengan masa lalu itu. Di masa-masa sulitnya, di masa penyembuhan dirinya.Berbulan-bulan ia kerap datang ke psikiater untuk mengobati diri. Walau lelah, ia tetap hadapi. ***"Apakah kamu yakin untuk pergi sendiri, Nak? Mama tidak akan mengizinkan. Mama trauma kejadian beberapa waktu lalu terulang lagi

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 61. Mulai Menyelidiki Kehamilan Farah

    Bab 61. Mulai Menyelidiki Kehamilan Farah Dua hari kemudian, Farah mendapatkan notifikasi SMS dari seseorang. Ya, benar saja, Hamdan yang berstatus sebagai selingkuhannya mengirim sebuah pesan ke nomor Farah.[Farah, datang ya, lusa om akan melangsungkan pernikahan. Keysa juga pulang untuk melihat pernikahannya dengan ibu baru.]Ekspresi Farah terkejut, matanya mendelik. Farah menggelengkan kepala sembari tersenyum miring. "Apa maksud laki-laki tua ini? Kemarin-kemarin dia mengatakan untuk tidak menikah, setia padaku apa pun yang terjadi. Lalu, ini apa?" batin Farah usai membaca isi pesan tersebut."Sayang, aku izin pergi ya ke restoran. Aku bosan di rumah tidak melakukan pekerjaan apa pun. Kamu istirahat ya," kata Arman sembari mengelus puncak kepala sang istri."Apa sih kamu? Jangan sentuh aku, aku sedang kesal," bentak Farah.Melihat istrinya tiba-tiba badmood membuat Arman senang. "Oh, itu mungkin bawaan bayi," batinnya sambil tersenyum.Arman memegang wajah Farah dan mengarahk

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 60. Mengungkap Kehamilannya

    Bab 60. Mengungkap KehamilannyaFarah keluar dari kamar mandi dengan wajah tegang. Arman sudah menunggu di luar dengan perasaan yang sama pula, ia berharap-harap istrinya aman dan tidak kenapa-kenapa."Sayang, bagaimana? Hasilnya positif?" tanya Arman dengan wajah sumringah. Ia melihat Farah hanya diam sembari menunduk."Maaf mas, maaf sekali lagi. Tapi hasilnya negatif. Aku sudah membuang hasil tespek itu karena kecewa. Maafkan aku belum bisa memberimu keturunan, ya, Mas."Raut wajah kecewa tercetak jelas di ekspresi Arman. Ia menarik napas, lalu membuangnya pelan."Baiklah, tidak apa-apa. Aku terlalu berharap secepat ini. Jangan khawatir sayang, aku tetap mencintaimu," kata Arman lemah lembut.Farah tersenyum tipis. Ia mengelus lengan suaminya dan mereka berpelukan satu sama lain."Kita harus berjanji untuk saling menyayangi dan setia. Janji ya, aku tidak ingin kehilanganmu," ucap Farah. Ia begitu menakutkan jika Arman tahu soal hamilnya dengan laki-laki lain.***"Aku berangkat ke

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 59. Menjauh Dari Keagresifan

    Bab 59. Menjauh Dari KeagresifanSebelum selingkuhannya terbangun, Farah buru-buru mengemasi barang-barangnya, termasuk tas berisi berbagai macam, mulai dari uang sampai alat makeup. "Maaf ya om, aku pamit. Kali ini aku tidak memberi tahumu, maaf sekali lagi," ucap Farah pelan, ia menjaga agar Hamdan tidak terbangun.Farah angkat kaki dari rumah itu, meninggalkan Hamdan yang tengah pulas tertidur. Setelahnya, Farah memesan taksi online. Ia mendapatkan tumpangan usai menunggu selama lima menit. Hatinya terasa sangat bebas bisa keluar dari rumah Hamdan."Tidak tahu kenapa, aku mulai risih pada Hamdan yang mulai tampak mengekang. Seolah dia ingin memiliki aku seutuhnya, padahal aku masih punya suami," batin Farah. Dia menatap layar ponselnya dan melihat kontak bertuliskan 'papa Keysa' agar Arman tidak curiga."Selama ini aku jauh bermain gila dengan om Hamdan, apa sebaiknya aku lepaskan saja dia? Arman juga sudah lumayan hidupnya, aku mencintainya. Arman tampan, mengerti, dia menyayang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status