Share

54. Surat Yang Ditulis Radit Sebelum Meninggal

"Yah, aku rindu sama Ayah Radit."

Ucapan Akbar membuat mulut ini terhenti dari membacakan sirah nabi. Kututup buku serta merespon apa yang sedang dirasakan anak sambungku itu.

"Kalau Akbar rindu sama Almarhum Ayah, berarti Akbar harus ngirim doa. Minimal Alfatihah. Biar Ayah merasa bahagia karena sudah meninggalkan anak yang shaleh di dunia ini."

Akbar mengangguk lalu mengangkat kedua tangan. Pelan lafaz surat Al-Fatihah mengalun dari bibirnya.

"Yah, apa ayah Radit bisa melihatku di sana?"

Lagi-lagi aku dibuat bergetar dengan pertanyaan Akbar. Sekian lama menikahi ibunya, baru malam ini dia bercerita tentang almarhum sang ayah. Ternyata benar seperti kata Alya, Akbar adalah bocah yang sangat pintar memanage perasaan.

"Tentu bisa Sayang, makanya Akbar harus jadi anak baik, rajin shalat dan mengaji serta sayang sama Mama dan Dedek Maryam."

"Aku udah ngelakuin semuanya, Yah."

"Kalau gitu, pasti Ayah Radit sangat bangga pada Akbar."

"Benar, Yah?"

"Iya, Sayang."

"Akbar mau ngomong sama Mam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Raisa Ezuanshah1987
Almarhum Raditt cinta banget Alya......... betapa kuatny cinta mu mas Radit
goodnovel comment avatar
althafhanin179
cerita yang mengecewakan
goodnovel comment avatar
Anne Annisa
aku pengen nangis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status