Share

42. Evander Craig

Penulis: Solane
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-22 23:30:29

Evander Craig baru saja membersihkan lensa digicamnya ketiga kalinya dalam waktu dua puluh menit.

Disela-selanya, ia menghitung jumlah jahitan pada bungkus kulit roda kemudi(402), memprogram ulang posisi jok pengemudinya (agar naik dan sedikit lebih maju), lalu mempelajari tekanan optimal untuk jenis ban yang ada di BMW 330i (tiga puluh PSI di depan dan tiga puluh lima di belakang, menurut buku panduan di laci dashboard). Rasa bosan pun muncul.

Mungkin seharusnya ia menelepon terlebih dahulu, tapi ini sudah menjadi keputusannya. Perkenalan ini harus dilakukan secara langsung. Bertatap muka. Berbicara langsung. Bahkan dengan resiko ia tertidur sementara menunggu mobilnya datang.

Seandainya tahu bahwa kegiatan hari ini ternyata berubah jadi pengintaian, ia pasti sudah bawa donat atau camilan apapun itu. Di mana dia?

Sepuluh menit kemudian ia melihat dari seberang Central Drive, sebuah Mercedes merah menyala memasuki jalan masuk rumah mendiang tunangannya itu. Mobil berhenti di depan, da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   45. Ryan Steward

    Evander Craig pergi untuk beberapa keperluan dan akhirnya kembali ke kantor. Selusin kali sepanjang sisa sore itu, Gladys ingin mengakhiri penguntitannya, dan selusin kali ia memaksa diri untuk tetap berada dalam mobil yang diparkir sekitar satu setengah blok dari kantor Craig.Gladys penasaran mengenai apa yang akan terjadi malam harinya. Apakah Evander Craig memiliki kehidupan sosial? Apa ada yang dipacarinya?Sekitar pukul enam, jawaban mulai muncul. Lampu lampu di Centeniel Life Insurance padam dan Craig berjalan keluar dari gedung itu. Tapi sepertinya ia tidak akan ke bar, atau makan malam di luar, juga tidak menemui gadis mana pun. Paling tidak bukan malam ini. Sebaliknya, ia membeli pizza dan langsung pulang. Pada saat itulah Gladys mendapati bahwa memang ada yang disembunyikan Craig : ia tidak sekaya yang dia ingin disangka orang, kalau melihat tempat tinggalnya. Apartemennya di PleasantVille hanya berupa bangunan kumuh di antara bangunan bangunan kumuh lain, mirip deretan ruk

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   44. Menguntit Orang Asuransi

    "Aku menghargai nya, Mr. Craig. Ini kejutan yang menyenangkan.”“Please, panggil aku Evan.”“Kalau begitu panggil aku Gladys“Baiklah, Gladys.” Ia melirik dari balik bahu Gladys ke Mercedes merah miliknya di jalan masuk. Dengan tutup bagasi masih terangkat. “Mau bepergian?”“Ya, sebenarnya..."“Ada tujuan yang menarik?”“Tergantung pada pendapatmu mengenai Florida selatan.”“Seperti kata orang, tempat yang menarik untuk dikunjungi.Tapi aku tidak tertarik tinggal di sana.”“Harus aku katakan itu kepada client ku di California. Atau mungkin juga tidak?”“Kau bekerja di bidang apa kalau aku boleh tahu?”“Aku Decorator Interior.”“Yang benar saja. Pasti menyenangkan. Maksudku, tidak banyak pekerjaan yang memberikan kesempatan menghabiskan uang orang lain, bukan?”“Tidak, kurasa tidak. Kalau di California,...” Gladys melirik arlojinya. “Ups, ada yang terlambat ke bandara.”“Silakan, silakan berangkat lah.”“Well, sekali lagi Mr. Craig--- ia menahan diri Evander, Evan. Terima kasih sudah m

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   43. Ada Sedikit Masalah

    Alis mata berkerut. “Dia benar-benar mencantumkan namaku sebagai pewaris?”“Iya betul.”“Kapan itu?”“Maksudmu kapan polis disahkan?”Ia menggangguk.“Ternyata belum lama. Lima bulan yang lalu.”“Sekarang baru jelas. Sekalipun saat itu kami baru mulai berhubungan.”Craig tersenyum. “Dia jelas memiliki perasaan yang dalam terhadapmu sejak awal.”Gladys mencoba untuk balas tersenyum, tapi airmata yang mengaliri pipinya menghalangi. Ia mengusap sambil meminta maaf. Craig menyakinkannya bahwa hal itu tidak jadi masalah, bahwa ia mengerti sebenarnya, dan itu boleh dikata menyentuh. Atau dia memang benar-benar mahir.“Armadillo sudah memberiku begitu banyak, dan sekarang ini.” Ia kembali mengusap air matanya. “Aku rela berkorban apa pun agar dia bisa kembali kepadaku.” Gladys menghirup kopinya. Craig juga. “Apa yang harus dilakukan? Aku rasa ada yang harus aku...Sebelum pembayaran dilaksanakan betul?”Craig agak mencondongkan tubuh di atas meja dan menggenggam cangkirnya dengan dua tangan.

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   42. Evander Craig

    Evander Craig baru saja membersihkan lensa digicamnya ketiga kalinya dalam waktu dua puluh menit.Disela-selanya, ia menghitung jumlah jahitan pada bungkus kulit roda kemudi(402), memprogram ulang posisi jok pengemudinya (agar naik dan sedikit lebih maju), lalu mempelajari tekanan optimal untuk jenis ban yang ada di BMW 330i (tiga puluh PSI di depan dan tiga puluh lima di belakang, menurut buku panduan di laci dashboard). Rasa bosan pun muncul.Mungkin seharusnya ia menelepon terlebih dahulu, tapi ini sudah menjadi keputusannya. Perkenalan ini harus dilakukan secara langsung. Bertatap muka. Berbicara langsung. Bahkan dengan resiko ia tertidur sementara menunggu mobilnya datang.Seandainya tahu bahwa kegiatan hari ini ternyata berubah jadi pengintaian, ia pasti sudah bawa donat atau camilan apapun itu. Di mana dia?Sepuluh menit kemudian ia melihat dari seberang Central Drive, sebuah Mercedes merah menyala memasuki jalan masuk rumah mendiang tunangannya itu. Mobil berhenti di depan, da

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   41. Beatrice Hawk

    Siang itu saudara perempuan Armadillo, Georgina mengunjungi Gladys di Mansion Green Grass Boulevard.“Aku ingin berterima kasih untuk semua pengaturan pemakaman kakakku. Karena saat itu aku belum bisa datang kemari.” Air matanya mulai menggenang.“Sama-sama. Kurasa itu cukup masuk akal mengingat aku tinggal di sini. Maksudku bukan di rumah ini--- tapi...”“Aku tahu, Gladys. Itulah yang ingin aku bicarakan denganmu. Bagaimanapun, aku sudah bicara dengan Mark Spicey. Tampaknya Armadillo mewariskan rumah ini kepadaku.”Reaksi Gladys begitu cemerlang. “Benarkah? itu bagus. Aku senang rumah ini tetap dimiliki keluarga terutama kau Georgina.”“Oh kau baik sekali. Hanya saja aku tak akan pindah dan tinggal di sini,” kata Georgina. Ia diam sejenak dan menunduk, tak mampu menyelesaikan kata katanya. Air matanya sekarang mengalir deras. “Aku tidak sanggup.”“Aku mengerti,” kata Gladys. “Sebainya kau jual saja Georgina.”“Kurasa begitu. Tapi aku tidak tergesa-gesa. Karena itu aku ingin membicarak

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   40. 4,8 juta Dolar Lebih Kaya

    "Aku tahu ini pasti sulit untukmu, Mrs. Armadillo. Jadi kami usahakan untuk melakukannya sesingkat mungkin,” kata Timothy Wildan.Gladys menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Ia duduk di kursi antik megah di ruang duduk, dimana para petugas medis tadi memapahnya. Ia menengadah memandang kedua polisi itu, Timothy Wildan dan Anthonius Derick. “Kami belum menikah,” katanya sambil terisak. Ia melihat kedua petugas itu melirik ke tangan kirinya dan cincin berlian empat karat pemberian Armadillo. “Kami baru...” Ia berhenti sejenak dan kembali menopang kepala dengan kedua tangannya. “Kami baru saja bertunangan.”Timothy Wildan berusaha berhati-hati. Sekalipun ia membenci bagian ini, ia tahu tugas ini harus dilakukannya. Diantara semua keahlian yang diperlukan, tidak ada yang lebih penting dari kesabaran dalam jumlah yang tepat. Perlahan-lahan, Gladys bercerita kepada dia dan rekannya mengenai segala sesuatu yang telah terjadi. Kepulangannya saat senja, hingga telur dadar yang dibuatkannya un

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   39. Korban Kesekian

    "Armadillo!” Gladys melompat dari kursinya dan berusaha membantu bangkit berdiri. “Ayo,” katanya. “Cobalah berdiri.”Lelaki itu berjuang keras untuk bangkit. Kakinya terasa lemas. Gladys membimbingnya ke kamar mandi. Di lorong, Armadillo kembali jatuh di lantai, nyaris pingsan. Gladys mengangkat tutup toilet dan Armadillo berusaha merangkak ke sana. “Aku...aku mau muntah,” gumamnya sambil menarik nafas dengan terengah-engah. Napasnya semakin lama makin keras dan cepat.“Aku akan mengambilkan obat,” kata Gladys. “Jangan panik, aku akan segera kembali.” Ia lari ke dapur sementara Armadillo berusaha mati-matian mengangkat kepala melewati bibir toilet. Tubuhnya seakan terbakar, bukan cuma perutnya. Keringat membanjir dari setiap pori-porinya.Gladys kembali dengan membuat gelas di tangan. Di dalamnya terdapat cairan bening. Sepertinya itu Alka-Seltser. “Ini, minumlah,” katanya.Armadillo menerima gelasnya, tangannya gemetar. Ia nyaris tak mampu mengangkat gelas ke mulut, jadi Gladys mem

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   38. Telur Dadar

    Kuncinya,” kata Armadillo mengacungkan di depan wajah wanita terkasihnya dan langsung diraih Gladys dengan penuh semangat. Armadillo membopong Gladys masuk ke garasi dan meletakannya dengan lembut di jok pengemudi. Kemudian ia sendiri berlari mengitari mobil ke sisi seberangnya. Sambil menyingkirkan pita besar dari mobil itu.“Shootgun!” teriak nya seperti anak kecil. Lalu melompat masuk ke jok penumpang.Gladys duduk mengagumi interior mobil, mengeluskan jemarinya di sepanjang kulit pembungkus roda kemudi.“Bagaimana pendapatmu?”“Kita coba saja ya?”“Tentu saja, sudah pasti, itulah kenapa kendaraan ini dibuat.”Gladys menatapnya dengan sudut mata berkerut nakal. Kedua tanganya tiba-tiba bukan berada di kunci kontak melainkan pindah ke sela kaki Armadillo.“Oh,” kata Armadillo berbahagia. Suaranya yang berat terdengar parau.Dengan lincah Gladys bangkit dari kursi dan pindah ke pangkuan Armadillo. Dengan lutut terlipat, ia mulai menyusupkan jemarinya disela-sela rambut Armadillo

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   37. Kejutan Untuk Gladys

    Sekarang ada hal penting yang harus dibereskannya di kantor seorang pengacara Steven Dougherty di Fourty Nine, Sentra River.“Nah, Miss Brown, apa yang bisa kubantu?” tanya Steven Dougherty.Gladys tersenyum hangat. “Please, panggil aku Beatrice.”“Beatrice. kalau begitu.” Dougherty balas tersenyum kepada Gladys, senyum yang agak kurang sedap dipandang, dari balik meja besarnya. “Kau tahu, aku punya perahu bernama Beatrice.”“Yang benar saja!” kata Gladys pura-pura tertegun.“Tentu saja,” jawab pria bertubuh pendek itu menyeringai.Yang dianggap sebagai yang benar saja adalah cara Dougherty, pengacara pajak paruh baya yang beroperasi di tengah kota, dengan sisiran rambut yang tak mampu menutupi kebotakannya, mencuri curi pandang ke dada dan kakinya panjang Gladys. Hal ini yang menjamin pelayanannya lancar. Para pengacara lain dalam daftar Gladys sibuk hingga dua atau tiga minggu mendatang. Tadinya Dougherty juga begitu, kalau bukan karena salah seorang klien jatuh sakit dan memberinya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status