Share

5. Diracun?

Author: Solane
last update Last Updated: 2024-12-19 17:19:40

“Sylvia sayang, tolong pastikan Sky tidak sendirian,” ujar Mrs. Chaterine Waters Ferragamo. Ia adalah bibi Sky Ferragamo.

Sylvia menatap ke bawah, ke arah padang rumput landai di kediaman Sky Ferragamo di Richmond untuk mengamati Honorabe Constanty Lane. Melihat Sky Ferragamo memasuki tenda teh.

Setelah ia pulang dari rumah sakit beberapa hari lalu, kini ia berada di sebuah “welcome party” yang pria itu adakan sebagai syukuran kesembuhannya dari koma selama hampir enam bulan.

Halaman rumah mereka yang luas itu diambil alih untuk sebuah pesta kebun, dengan banyaknya meja dan kursi yang bertebaran dan dihiasi dekorasi ruangan terbuka yang indah. Kediaman mereka berada di sebuah bukit yang memiliki pemandangan dengan sungai di bawahnya.  

Sky Ferragamo yang mencapai kesuksesan di usia terbilang muda, adalah kandidat yang baik untuk dirinya. Ia memiliki karier yang baik, koneksi luas, yang banyak diantaranya sedang berada di sini. Tamu yang diundang adalah dari kalangan bisnis keluarga besar Ferragamo yang telah dipilih secara cermat. 

Keluarga Ferragamo merasa Sylvia Sanders dapat menjadi bagian dari keluarga besar mereka. Ayah Sylvia yang mereka kenal adalah owner Burberry International. Memiliki reputasi sebagai kasino terbaik di Las Vegas.

Sylvia sebenarnya saat ini lebih memprioritaskan putri yang saat ini ia rindukan. Ia berusaha menata hati untuk menerima takdir diselingkuhi suaminya. Sylvia bertekat membuka lembaran hidup yang baru. Suri akan ia perjuangkan. Ia akan berusaha merebut putri terkasihnya itu dari tangan suami yang telah mencampakkannya. 

Dari mertua yang selalu mencercanya. Cukup sudah rasa sakit menderanya. Ia tidak akan kembali menoreh luka lama dengan mengemis cinta mantan suami yang ia tahu telah menikahi putri rekan bisnis keluarga mereka. Dengan segera ia akan melewati itu semua. 

Kisah kebersamaan mereka memang berawal dari suatu ketidak sengajaan.

Ketika suatu pagi setelah acara pesta lajang sepupunya, Deborah, di Vegas, Sylvia Sanders terbangun dalam keadaan sakit kepala berat akibat mabuk. Lebih buruknya lagi, ia berada di sebuah penthouse orang tidak dikenalnya. Ternyata ia minum martini bersama lelaki bernama Reynold. Ia pergi bersamanya dan menikah dalam waktu semalam!

Sylvia telah bercinta dengan orang asing. Seseorang yang pertemuannya pun hanya diingatnya samar-samar. Dan kemudian ... dia telah menikahi pria itu. 

Di saat tersadar, seraya berlutut, ia muntah habis-habisan. Sampai ia tetap bertahan dengan perkawinan semu demi sebuah kehidupan yang hadir diantara mereka. 

Awal yang tidak baik, untuk akhir yang tidak baik pula!

Kini keluarga Ferragamo telah menerima Sylvia yang bersetatus pernah menikah untuk putra kebanggaan mereka. Dengan kondisi ia bukan lagi seorang lajang, tawaran yang ia dapatkan ini mungkin kesempatan terbaik bagi dirinya, seorang wanita yang telah disia-siakan suami.

Setelah melalui perenungan tidak sebantar, akhirnya ia memutuskan.

“Tentu saja, Mrs. Waters. Aku akan menemaninya.”

“Terimakasih, Sayang.” Ia menatap Sylvia dengan wajah berseri-seri.

Masih tersisa pertanyaan mengganjal di hati Sylvia. Tapi ia tetap menuju tenda teh menemui Sky Ferragamo yang telah menunggunya. Sambil mempersiapkan teh yang kemudian ia berikan kepada pria di hadapannya, Sylvia masih melamunkan. 

Kenapa Sky Ferragamo ingin menikahinya? 

Pria ini bisa memilih banyak wanita cantik lain yang masih lajang, banyak diantaranya hadir di pesta kebun ini, yang dengan senang hati akan menikahi Ferragamo karena kedudukan, kekayaan dan kekuasaan untuk menjadi istri seorang CEO. 

Benar, lelaki ini telah menabraknya dan membuat ia tak sadarkan diri selama hampir enam bulan. Tapi Sylvialah yang sengaja menabrakkan diri, ia menyetir ugal-ugalan saat mengetahui perselingkuhan suami dengan saudari sepupunya.

Sylvia menarik napas, mengerahkan tekadnya. “Mr. Ferragamo, aku…” jawab Sylvia saat lelaki itu menunggu jawaban atas lamarannya. 

Lelaki didepannya mendongak memandang pada Sylvia. Dan ketika pria itu melakukannya, Sylvia melihat wajah Ferragamo berubah menjadi sangat pucat. Pipinya bahkan tampak sedikit hijau dengan janggal, dan napas lelaki berusia tiga puluh delapan tahun itu tampak tersengal.

“Apakah kau baik-baik saja, Mr. Ferragamo? Mungkin sebaiknya kita keluar mencari udara segar.”

Jika Sky memakan sesuatu yang tidak cocok dengan perutnya, ini akan menghentikan lamaran yang terasa kikuk ini. Sylvia meraih lengan Ferragamo, siap membimbing pria itu keluar dan menyerahkan untuk diurus nyonya rumah mereka.

“Syl---” Ferragamo harus berhenti untuk menarik napas. Dia terbatuk, terhuyung-huyung, dan terbatuk lagi.

Sylvia mulai cemas. “Keluarlah bersamaku, Mr. Ferragamo. Kita akan membawamu ke rumah, di tempat  kau bisa beristirahat.”

Ferragamo berusaha menarik napas lagi. Matanya terbelalak saat udara tertahan darinya, ia menjatuhkan cangkir tehnya ke atas rumput. Pria itu terkulai bersandar pada Sylvia, matanya membelalak dengan mulut ternganga. Dadanya berusaha menarik napas, tapi tidak ada udara yang bergerak dari dalam tubuhnya.

“Tinggal beberapa langkah lagi,” kata Sylvia, sembari berusaha membantu Ferragamo. “Kau akan baik-baik saja.”

Ferragamo mengambil satu langkah lagi sebelum sempoyongan dan terjatuh dengan berat ke sisi tubuh Sylvia.

“Mr. Ferragamo!”

Sylvia tak sanggup lagi menahan tubuh pria itu. Ferragamo terjatuh menelungkup ke tanah. Sylvia segera berlutut di sebelahnya. Wajah Ferragamo seluruhnya berubah menjadi kelabu. Tarikan napas serak dan keras sekaligus menyakitkan terdengar dari mulutnya.

Batin Sylvia dipenuhi kepanikan atas kejadian tiba-tiba yang mengejutkan ini. Sebelumnya lelaki ini tidak memperlihatkan keanehan, Sky Ferragamo yang ia tahu dalam kondisi sehat dan bugar.

Dokter. 

Sylvia harus memanggil seorang dokter. Ia tahu, ada seorang dokter yang turut hadir di pesta ini.

Sylvia segera berlari. Ia melihat le sekeliling tamu sambil berusaha mencari Sir Richard, dokter kenalan Ferragamo.

Ia menemukan pria itu sedang berbicara dengan Nancy, kakak Ferragamo, bersama salah satu teman Ferragamo lainnya. Keduanya tersenyum menolehnya yang terengah-engah mendatangi mereka. Tapi seketika senyum Nancy itu menghilang, sang kakak menatapnya dengan cemas.

“Sayang, ada apa?”

“Ferragamo … di tenda teh. Dia tiba-tiba jatuh sakit dan ambruk. Tolonglah Sir Richard. Dia membutuhkanmu.”

Tak menunggu lama, dokter itu berlari memenuhi permintaam Sylvia. “Ada apa dengan Sky?”

“Kumohon, kau harus bergegas. Kurasa ia mengalami kejang. Dia tidak bisa bernapas.”

Mereka tiba di tenda teh itu, Nancy dan beberapa tamu mengikuti, mereka menampakkan wajah bingung dengan kejadian yang baru terjadi.

Sir Richard memperlihatkan rasa cemas ketika melihat Ferragamo yang tidak bergerak sama sekali. Dokter itu berlutut dan memeriksa, mengecek denyut nadi dan detak jantungnya, kemudian mencondongkan diri ke bawah dan mengendus mulut Ferragamo.

Dokter itu dengan perlahan menutup mata pria lemas di depannya yang membelalak sebelum dia bangkir berdiri. “Sky Ferragamo meninggal dunia.” Wajahnya tampak muram. “Tidak ada yang bisa kulakukan untuknya. Panggil polisi, Mrs. Nancy Ferragamo.  Adikmu tampaknya sudah diracuni.”

Sang dokter memandang Sylvia Sanders ketika mengatakan itu, tatapannya menuduh itu seolah menusuk ke dalam jantung Sylvia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   66. Tertembak

    Craig terkapar lunglai di lantai kamar mandi, berlumuran darah, muntahan dan cairan berwarna kuning dari dalam tubuh yang jelas seharusnya tidak pernah keluar.Tiba-tiba ia merasa sebahagia keledai di tengah kubangan.Tidak penting kalau ia masih kesakitan. Ia masih hidup. Ia bisa melewati ini.Dan mampu menelepon.”Layanan darurat sembilan-satu-satu."Satelit telah menyambungkannya. Bantuan akan tiba beberapa menit lagi. Ia hanya perlu memberitahu mereka di mana dirinya berada.Lega luar biasa.Craig berbicara kepada wanita operator itu. ‘Namaku Agen Daren Grissham dari FBI dan aku— sedang ditembak!’Ia dengar letusan pistol lagi dan melihat serpihan kayu berhamburan dari pintu kamar mandi. Sebutir peluru mendesing dekat telinganya dan memecahkan ubin dinding di belakang Craig. Kejadiannya hanya sekejap, tapi rasanya seperti dalam gerak-lambat.Hingga tembakan kedua menyusul. Satu-satunya yang dirasakan seseorang pasti adalah kesakitan. Ia beruntung saat tembakan pertama. Tapi tidak

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   65. Grissham Dalam Bahaya

    Craig memondong setangkup kayu bakar dan menyalakan tungkunya. Lalu menanyakan kepada Gladys apa lagi yang perlu ia lakukan."Sudah cukup," katanya sambil mencium pipi Craig. "Akan kutangani semua mulai sekarang."Craig meninggalkan Gladys sendirian di dapur kecilnya dan bersantai di sofa ruang duduk dengan satu-satunya bahan bacaan di sana, serial Motinggo Busye, terdapat majalah tua juga, edisi empat tahun yang lalu. Di tengah-tengah artikel mengenai pertandingan baseball club favoritnya, Gladys berseru, "Makan malam sudah siap."Craig kembali ke dapur dan duduk menghadap hidangan jamur Champignon, nasi, dan salad romaine serta kerang. Untuk minumannya, tersedia sebotol pinot grigio. Terlihat menggugah selera.Gladys mengangkat gelas dan bersulang, "Ini untuk malam yang indah.""Untuk malam yang berkesan," ulang Craig.Mereka mengadu gelas dan mulai makan. Gladys bertanya kepada Craig apa yang tadi ia baca dan Craig menceritakan mengenai artikel klub baseball itu."Kau suka baseball

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   64. Berniat Meninggalkan, Tapi...

    Evander Craig tidak benar-benar ingin berjalan-jalan di bawah sinar bulan, tapi tetap saja pergi. Hanya ia dan Gladys Brown.Atap mobil diturunkan dan udara malam menerpa, sejuk dan kering. Jalannya, papan-papan tandanya, segalanya tampak buram. Gladys membelokkan mobil memasuki jalan pedalaman Green Grass Boulevard ke jalan bebas hambatan, dan Craig ikut saja.Apa yang sedang ia lakukan ini?Itu pertanyaan paling mendesak. Sayang sekali tidak memiliki jawaban.Yang ada di benak Craig sesaat setelah mengakhiri percakapannya dengan Billy yang lalu adalah ia perlu melakukan satu hal : menjauhi Gladys.Tapi di sinilah ia berada, duduk di samping Craig, lebih cantik, lebih menawan, lebih memabukkan dari kapan pun. Apa ini kesan terakhir?Atau ini sebuah pengingkaran?Atau kegilaan sementara?Apa ada bagian dari dirinya yang berharap para pakar komputer itu tidak menemukan kaitan, tidak menemukan apa pun? Bahwa Gladys mungkin saja tak bersalah? Atau, apakah ia ingin dia lolos sesudah melak

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   63. Dougherty Berbicara

    'Bagaimana caramu menggeledah tas tangannya tanpa sepengetahuannya?’ tanya Billy bersemangat.Well, kau mengerti, Bos, sesudah Gladys dan aku bersenang gila-gilaan di ranjang bujanganku, aku menunggu sampai dia tertidur. Lalu aku menyelinap keluar ke dapur dan menggeledah tasnya.Kalau dipikir-pikir lagi…‘Aku punya cara,’ ujar Craig. ‘Bukankah itu alasanmu memilihku untuk tugas ini?’‘Katakan saja kau memiliki catatan prestasi, Grissham, dan kau tersedia.’Keesokan harinya Craig duduk di kantor di belakang mejanya, memberitahukan perkembangan terakhir kepada Billy di telephon mengenai apa yang terakhir kali mereka diskusikan : “kencan makan malamnya” dengan Gladys. Keprihatinan utama Billy adalah, Craig mungkin mendesak—-hingga bisa saja membuat Gladys ketakutan dan pergi.Ha?Begitu ia meyakinkan Billy bahwa bukan itu yang terjadi, perhatiannya beralih pada apa yang ia temukan dalam tas tangan Gladys.‘Siapa nama penipu itu tadi?’ tanya Billy.‘Steven Dougherty.’‘Dia pengacara paj

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   62. Meminta Dukungan

    "Tapi ini bukan pernikahan yang sebenarnya, Papa. Suaminya cacat. Claire bertahan dengannya hanya karena loyalitas dan tugas. "Itu pilihannya, Toni," kata Wilman."Hanya karena ia merasa tak punya pilihan lain." “Apa maksudmu?" tanya Caren tajam.Mata Anthoni bergerak-gerak gugup. "Kalian merancang kecelakaan untuk istri pertama suami Magdalena agar pria itu bebas menikahinya."Wilman mengabaikan kesiap Caren. Bukan karena Caren tak tahu mengenai situasi itu. Namun, tak satu pun dari mereka menyadari ada orang lain dalam keluarga tahu apa yang telah mereka lakukan untuk keponakan mereka."Itu situasi yang berbeda, Toni," kata Wilman.Anthoni Larue melipat tangan di dada; mulutnya berkedut menentang. "Kenapa itu berbeda?""Kakakmu sangat putus asa dan mengancam hendak bunuh diri, sehingga kami tak punya pilihan lain untuk menolongnya.”Air mata memenuhi mata indah putranya. "Aku pun putus asa. Hatiku hancur memikirkannya. Claire masih muda dan sangat berani, tapi semangatnya akan seger

  • Istri Yang Tidak Dirindukan   61. Orangtua Anthoni Larue

    Mendesah panjang dengan puas, Wilman Larue menjatuhkan tubuh gempalnya ke sofa kulit berwarna hitam yang mahal. Musik terdengar lembut mengalir memenuhi ruangan lewat pengeras suara tersembunyi. Api kecil menenangkan menyingkirkan rasa dingin di udara. Meski rumahnya besar, dengan dua puluh dua kamar tidur dan dua puluh lima kamar mandi, ruangan nyaman di luar kamar tidur utama ini merupakan favoritnya. la meneguk brendi sembari menunggu Caren, istrinya selama empat puluh tahun, untuk bergabung dengannya.Mereka menjalani hidup yang sibuk. Mengobrol selama satu jam sebelum istirahat malam menjadi tradisi berharga. Mendekap satu sama lain, menjalin komunikasi intens. Mereka akan berbagi hal-hal yang terjadi hari itu dan membahas setiap masalah keluarga yang timbul selama dua puluh empat jam terakhir. Mereka telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menciptakan kerajaan mereka yang luas dan tak menyimpan rahasia dari satu sama lain.Salah satu masalah yang Wilman rencanakan untuk d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status