Share

Bab 24. Tidak Mau Diperalat.

"Kamu meninggalkan Wulan apa karena Silvia? Sehebat apa dia? Sampai kamu tidak sabar menunggu kepulangan Eyang!" tanya eyang dengan suara yang pelan tapi penuh penekanan.

Wulan? Siapanya mas Abian?

"Dari dulu Bian tidak pernah mau dijodohkan dengan cucu angkat Eyang. Waktu nikahnya Bian, Eyang sedang di rumah istri muda — di Banten. Seandainya eyang diberitahu pun pasti tidak mengizinkan pernikahan ini terjadi. Bian khawatir eyang akan melakukan hal-hal yang bisa merusak acara perkawinan kami," jawab mas Abian dengan tegas.

Aku masih menguping di balik tembok. Ingin mendengar obrolan mereka lebih lanjut. Tahu, mencuri dengar pembicaraan orang lain itu tidak boleh. Tetapi jiwa kepoku menginginkannya.

"Apa kurangnya Wulan sampai kamu menolaknya? Dia sudah berusaha keras memantaskan diri agar bisa menjadi menantu orang tuamu. Kamu malah memutuskan pertunangan kalian secara sepihak! Kamu telah mencoreng nama baik eyang, Bian!"

Eyang menaikkan volume suaranya beberapa oktaf. Padahal ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status