Berliana tidak sanggup lagi mendengar desahan dan percakapan mereka sela-sela percintaan panas itu, dia menutup kedua telinganya.“Bruuuaggkk.”“Sayang suara apa Itu?”"Mungkin suara kucing, atau ayah yang pulang dari pabrik?"Kedua pasangan yang tengah main kuda-kudaan, saling pandang sesaat. menghentikan sejenak aktivitas permainan panas dengan rasa cemas takut aksi mereka ketahuan. Devan tergesa-gesa mengenakan pakaian lalu dengan gerakan cepat Devan menarik gagang pintu kamar sehingga terbuka lebar, mata elang Devan langsung membulat takkala melihat Berliana yang berlari menuju halaman.“Berliana, apa dia telah melihat apa yang sedang aku lakukan bersama Milka barusan, sial!! Tidak aku harus segera mengejarnya." Devan terlihat syok berusaha mengejar Berliana yang belum jauh.“Berliana, sayang tunggu.” Dengan gerakan cepat Devan berhasil menarik sebelah tangan Berli yang menagis sesunggukkan.“Lepas Bang, aku jijik disentuh oleh tanganmu yang kotor ini.” Elak Berliana yang berusaha
"Ternyata, usaha keras membuahkan hasil ya. Sekarang Dek Berli sudah terlihat jauh lebih langsing setelah diet ketat," ucap bu RT menatap takjub perubahan bentuk tubuh Berliana yang sekarang."Terimakasih Bu."Berliana semakin bersemangat untuk berubah, terutama untuk menurunkan berat badannya. Berliana menghirup nafas dalam-dalam, dan mengeluarkan secara perlahan. yah, gadis itu telah membulatkan tekadnya. air mata seakan tidak ingin menetes lagi dikedua belah pipinya."Devan, suatu saat kalian akan menerima akibatnya. Dan aku pastikan kamu akan berlutut mencintai ku. Dan kamu Milka. Aku akan akan membuat kamu merasakan bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang kita cintai." Ucap Berliana lirih.Dalam tidurnya Berliana bermimpi, dimana saat indahnya bersama Devan kembali terulang. Devan dengan penuh kasih sayang membimbing tangan nya menelusuri jalan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas, menuju taman yang sangat indah, disekeliling mereka bunga-bunga mulai bermekaran.Berliana
"Bibi jangan siapkan makanan itu.!" Terdengar suara lantang meru dari arah belakang, seketika Berli melihat kearah datang Suara."Tapi Berli lapar sekali kak." Ucap Berliana memegangi perutnya."Ingat Berli, mulai sekarang kamu harus merubah pola makan mu, dan harus mengikuti instruksi dari dokter Bunga." Seorang gadis cantik berjalan mendekati mereka.Seseorang muncul, memperkenalkan dirinya sebagai dokter yang akan membantu Berliana kedepannya dalam melakukan diet ketatnya."Sekarang makanlah ini." mama Mery menunjuk makanan yang telah sengaja dia sediakan khusus untuk anaknya Berli."Makanan apa ini ma?" Berli menatap tidak suka makanan dihadapannya."Berli bagaimana pun juga kamu harus memakan nya, ingat kamu harus menjadi wanita cantik dengan bentuk tubuh ideal, biar orang-orang yang meremehkan dirimu itu sadar, siapa kamu sesungguhnya. terutama Devan dan kekasihnya itu." Mery kembali membangkitkan semangat anaknya yang masih belum bisa move on sepenuhnya dari Devan."Baiklah ma,
Untuk mengusir rasa bosannya Berliana juga sudah mulai ikut dan belajar dengan papanya cara mengurus dan menjalankan perusahaan besar itu. Semua karyawan dikantor dibuat heboh dengan kedatangan wanita cantik mereka langsung syok begitu mengetahui jika itu adalah Berliana, putri tunggal pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.Berliana juga menjadi pusat perhatian para pria, senyumnya yang begitu menawan dengan bentuk tubuh yang indah, serta sikap Berli yang baik dan tidak sombong, membuat semua orang mulai menyukainya.Berliana tersenyum senang menjalani kehidupannya yang baru, meskipun teringat dengan bentuk wajahnya yang dulu, dimana dia sering dipandang sebelah mata, bahkan disekolah pernah orang mengucilkan karena kejelekan nya, namun mereka kembali mendekati Berli ketika mengetahui jika dia anak orang kaya.Berli yang sering kesepian, menerima kehadiran mereka teman-teman yang tidak tulus, yang hanya menginginkan keuntungan dari dirinya, namun gadis itu tidak mempermasalahkan sem
Kesedihan mendalam karena penghianatan Devan, membawa perubahan besar pada kehidupan Berliana, gadis itu mulai berani terhadap hal baru. dia ingin mencari kebahagiaan dan kesenangan dengan caranya sendiri.Berliana merubah penampilannya menjadi lebih berani dan terbuka, malam ini, Berliana bersama asisten pribadinya Giska mengunjungi klub malam. Berliana mengenakan riasan mencolok sehingga tidak menunjukkan jati dirinya yang sesungguhnya, bagi Berli yang penting hatinya bahagia dan mampu melupakan perasaanya terhadap Devan yang masih membekas."Aku ingin bersenang-senang malam ini, aku akan membalas penghianatan mu, Devan." Berliana kembali meneguk minuman dalam gelasnya.Berliana yang tengah galau, dengan kondisi setengah mabuk menghampiri pemilik club di lantai sebelas hotel mewah, meminta mereka menyediakan seorang Pria bayaran berwajah tampan untuk menemani dan menghiburnya malam ini."Sesuai dengan permintaan Nona, pria bayaran itu sudah menunggu di ruangan kamar 306, dia adalah c
Alexander yang sudah terpancing gairahnya, saat bibir merah Berliana menyentuh bibirnya langsung beraksi. Berli merasa permasalahan berat yang di rasakanya seakan hilang. Keduanya saling menghangatkan hingga mereka mulai melakukan hubungan terlarang.Kondisi mereka yang setengah mabuk, benar-benar membuat Alexander bergairah, perlahan dia menatap wajah yang sangat cantik meskipun di lapisi make up yang tebal, kulitnya putih mulus. Hembusan nafas Berliana yang lembut tepat mengenai kulit wajah Alexander.“Sangat cantik."Alex mendekati bibir Berliana dan mulai mengecupnya dengan perlahan, manis dan begitu memabukkan. Dia memperlakukan Berli dengan sangat lembut, karena merasa gadis itu sangat berbeda. Tangannya terus menelusuri setiap lekuk tubuh padat berisi. Alex tidak ingin terlewatkan sedikitpun dari setiap lekuk yang membuat gairahnya semakin menggebu-gebu. Berliana mengeliat pelan, ketika merasakan rabaan lembut dan kecupan hangat bibir dan lehernya.“Ini pasti cuma mimpiku, tapi
Alexander membuka matanya, mengeliat merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, namun tiba-tiba dia terlonjak kaget teringat kejadian semalam.“Kosong, di mana gadis yang semalam bercinta denganku?” Menatap fokus bercak merah di sepray berwarna putih.“Apa alasan gadis itu semalam masuk ke kamarku? Aaahh.... sial, karena pengaruh minuman. Aku tidak bisa mengingat dengan jelas wajahnya."Alexander segera bangkit ingin membersihkan tubuhnya, namun sekilas matanya menangkap beberapa lembar uang kertas dan secarik kertas yang bertuliskan.(Uang ini untukmu, anggap saja sebagai fee atas kerja kerasmu semalam. Semoga kita tidak akan pernah bertemu lagi) Isi yang tertulis dalam kertas itu langsung diremas-remas Alex dengan penuh kemarahan.“Berani sekali perempuan itu menganggapku sebagai laki-laki bayaran, menghargai tubuhku yang berharga dengan uang recehan ini, awas kamu!!"Alex dengan penuh penekanan meremas-remas uang kertas tersebut. Dia pun meminta petugas hotel untuk memeriksa
Tangis Berliana langsung pecah bersimpuh di kaki wanita yang telah melahirkannya kedunia, sambil terisak-isak Berliana menceritakan kejadian yang sudah menimpanya."Kamu tega membuat mamamu kecewa Berli hick...hick..kamu telah mencoreng nama baik keluarga kita nak." ucap Mery yang baru berusia dari pingsan nya karena syok."Papamu pasti akan marah besar jika mengetahui hal ini." ucap mama kembali menagis."Ampuni Berli, ma."Tubuh Berli menggigil dan ketakutan keringat langsung membasahi wajah cantik nya. bagaimana pun dia masih belum siap untuk hamil diluar nikah, belum lagi menghadapi reaksi papanya nanti, saat ini Berli hanya bisa menagis pilu."Benarkah aku hamil?" gumamnya kembali mengusap perutnya yang masih datar."Untuk memastikannya kita, harus periksa ke Dokter kandungan.""Ngak, aku ngak mungkin hamil.""Jangan membantah lagi Berliana, cepat ikut kami."Setelah bersiap, mereka mengunjungi sebuah klinik ternama, Mama Mery dan Giska ingin memastikan secara langsung kondisi Ber