Share

Ranjang Kita Berdua

Alesha keluar dari kamar menepuk-nepuk pipinya dengan pelan. Wajahnya masih memerah karena menahan gugup dan malu luar biasa.

"Ekhemm... Selamat pagi, Nyonya."

Suara Bibi Ruitz membuat Alesha terkejut. Wanita itu muncul seperti hantu, berdiri di dekat sofa dengan pakaian rapinya.

"Oh Bibi, selamat pagi," balas Alesha tersenyum.

"Apa Nyonya baik-baik saja?" tanya Bibi mendekati Alesha.

"Aku tidak papa Bi, memangnya kenapa?"

Alesha mengerjapkan kedua matanya, pagi ini pun ia sudah cantik dengan balutan dress merah muda bermotif, panjang menutupi betisnya. Rambut panjang Alesha juga tergerai indah seperti biasa.

Belum sempat Bibi Ruitz menjawab, pintu kamar pun terbuka dan muncul Oliver menatap kedua wanita itu.

"Selamat pagi Tuan," sapa Bibi tersenyum cerah.

"Hem," balas laki-laki itu bergumam. Oliver melirik ke arah Alesha yang kini diam tak berani berkontak mata. "Bi, perintahkan dua tukang kebun rumah membantu gadis di sampingmu menanam bunga."

"Baik Tuan. Tapi... Apa tidak
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status