Share

Bab 30B Pisah Saja

Bab 30B Pisah saja

"Maafkan Gita ya, Pak, Bu. Semoga pilihan ini terbaik untukku dan Mas Bintang."

Suara ketukan pintu dari luar membuyarkan lamunan Gita.

"Ras, kamu sudah makan malam belum?"

"Sudah kok, Van."

"Kata bibi, tadi siang kamu terlihat kurang sehat. Aku panggilkan dokter, ya!"

"Ah tidak usah,Van. Aku sudah baikan, cuma kecapekan saja."

"Baiklah, ini aku bawakan makanan kesukaanmu."

Wajah Gita berbinar melihat satu bungkus plastik mie ayam yang baunya menguar dihidung. Air liurnya langsung tak tertahankan. Seperti anak kecil yang diberi es krim, Gita langsung meraihnya beserta mangkuk dan sendok.

"Terima kasih banyak, Van. Kamu yang terbaik, deh."

"Sama-sama. Kamu seperti orang ngidam saja, Ras."

Gita tertawa kecil, memang kenyataannya begitu. Hasrat ingin makan mie berkuahnya benar-benar meningkat tajam.

Gita menikmati semangkuk mie di kamarnya seraya menatap langit yang mulai kelam. Cahaya rembulan dan bintang tertutup awan. Seakan menggambarkan suasana hatinya yang redup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status