Share

Bab 6 Daya Pikat Istri Orang

Author: Maria Goreti
last update Last Updated: 2024-08-01 16:07:13

Makanan di piring tidak mampu membagi perhatian pria tampan ini. Manik hitam pria ini tidak berhenti menatap wajah cantik istrinya.

“Ada apa? Apa ada yang salah sama aku? Atau ada yang menempel di wajahku?” tanya Nata saat mau menyuapkan makanan ke mulutnya.

Nata meletakkan kembali sendok di piring sambil melirik ke arah suaminya.

“Kenapa Mas?” tanya Nata seolah belum puas mendapatkan jawaban.

“Enggak ada apa-apa di wajah kamu. Aku hanya bingung saja sama kamu,” jawab Jett justru mengaduk-aduk makanan di piring.

“Bingung? Apa aku membuat kesalahan?” tanya Nata merasa tidak melakukan kesalahan walau tanpa disadarinya.

“Bukannya kamu selalu membuat kesalahan setiap hari?” tanya Jett bukan tujuan ini menatap istrinya.

“Aku yakin Mas mau tanya sesuatu. Apa yang mau Mas tanyakan?” tanya Nata berpikir apa yang mau diketahui suaminya.

“Mas hanya mau tahu apa tujuan kamu sebenarnya?” tanya Jett juga berpikir pasti ada yang disembunyikan darinya.

“Aku nggak ngerti maksud pertanyaan Mas,” jawab Nata pura-pura tidak tahu.

“Mas enggak minta kamu mengerti. Kamu hanya perlu jawab,” balas Jett melempar sendok ke piring lalu meraih tangkai gelas serta menandaskan segelas air perlahan.

Apa Nata tahu sesuatu atau dia mengikuti ke hotel? Enggak mungkin Nata melakukannya. Jett membatin apa yang dilakukan istrinya.

“Nggak perlu berterima kasih Mas, lagi pula aku melakukannya juga untuk kamu,” kata Nata percaya diri jika suaminya mau berterima kasih sudah membantunya.

“Kamu tahu kalau bukan itu maksud pertanyaan Mas,” ucap Jett enggan berterima kasih walau istrinya sudah membantu meningkatkan karirnya.

“Sebelumnya apa kamu pernah bertemu Pak Broto?” tanya Jett ke inti rasa penasarannya.

“Mas, aku benar-benar nggak ngerti sama pertanyaanmu. Apa Mas pernah mengizinkan aku keluar rumah? Dari mana juga aku bisa mengenal Pak Broto?” tanya Nata balik. Dia harus hati-hati dengan suaminya.

“Siapa tahu kamu keluar diam-diam,” balas Jett memojokkan istrinya.

“Aku baru kenalan di hotel. Itu pun Pak Broto duluan mengajak kenalan. Aku pikir nggak melakukan kesalahan,” jawab Nata jujur walau sebelumnya tahu wajah Pak Broto.

Maaf Dek, Mas enggak percaya begitu saja, tetapi mau gimana mulut ini sulit mengucapkan terima kasih membantu kemarin.

“Mas hanya mau tahu apa tujuan kamu membantu membujuk Pak Broto?” tanya Jett masih diselimuti penasaran.

Kalau mengatakan sejujurnya selesai sudah hidup aku. Nata membatin tidak boleh jujur.

“Maaf Mas kalau nggak nyaman. Di hotel, aku mendengar mereka menjelek-jelekkanmu. Aku nggak mau kamu dijelek-jelekkan. Mereka bilang kalau kamu nggak bisa bekerja hanya modal tampang saja. Mereka juga bilang kalau kamu bermesraan sama wanita lain, tapi aku nggak mau pusing soal itu,” jawab Nata berusaha memancing reaksi suaminya.

Sialan siapa yang membicarakan di belakang aku? Untung saja enggak menyebutkan nama Venus. Jett membatin sambil menata ekspresi wajahnya tetap datar.

“Hanya itu? Enggak ada yang disembunyikan?” tanya Jett berharap istrinya keceplosan.

Mas mau tahu apalagi? Nata membatin bertanya-tanya sudah menduga Jett menyembunyikan wanita itu.

“Iya hanya itu, Mas. Untuk apa juga aku berbohong nggak ada untungnya,” jawab Nata santai. Dia pun hati-hati dalam berbicara.

Jangan harap kamu bisa lepas dari aku. Sehelai rambut pun, aku enggak melepaskan kamu. Jett membatin sambil mengepal tangan.

“Kalau Mas nggak yakin bisa tanya mereka di hotel,” lanjut Nata memberi saran supaya Jett bertanya pada rekan kerjanya.

“Kamu tahu kalau Mas enggak sepenuhnya percaya,” ucap Jett mengakui.

“Lalu apa yang kalian bicarakan sampai Pak Broto mau menginap di Clarosta Hotel cukup lama? Apa kamu menggodanya?” tanya Jett mau tahu.

Nata tidak bisa menahan tawa hingga sudut matanya mengeluarkan air mata bahagia.

“Apa Mas berpikir kalau aku menggoda Pak Broto? Kurang kerjaan. Untuk apa juga menggoda pria lain di saat suamiku lebih menggoda,” jawab Nata tidak mau suaminya memandang rendah.

“Ya enggak tahu juga, Mas pikir kamu hanya menggunakan kecantikan untuk menarik pria tua itu,” balas Jett tanpa disadari menunjukkan sikap cemburu.

“Apa Mas cemburu?” tanya Nata sudut bibirnya membentuk senyuman jahil menggoda Jett.

“Enggak,” jawab Jett singkat dan jelas.

Enggak mungkin Dek, kamu bisa membujuk tanpa adanya iming-iming.

“Apa Mas pikir aku nggak bisa melakukannya? Jangan berpikir kalau aku hanya ibu rumah tangga biasa,” ucap Nata tidak mau juga diremehkan suaminya.

“Apa Pak Broto memberikan hadiah?” tanya Jett belum puas mendapatkan jawaban diinginkannya.

Bibir wanita ini membentuk tawa merekah.

“Apa Mas masih nggak percaya sama aku?” tanya Nata menggeleng melihat suaminya tidak berhenti mencari jawaban.

“Tadi Mas bilang kalau enggak sepenuhnya percaya kamu,” jawab Jett belum berubah masih keras kepala.

Di rumah, aku hanya membuang waktu. Jett membatin kesal sambil menandaskan segelas air.

“Berangkat,” pamit Jett singkat sambil beranjak dari kursi.

Nata hanya melirik sekilas saat suaminya mengentakkan kaki. Bibirnya membentuk lengkungan senyuman.

“Aku hanya bisa membantu supaya kamu nggak dijelek-jelekkan Mas,” kata Nata setelah memastikan suaminya tidak lagi berada di rumah.

Kini, Jett berada di hotel, dia celingak-celinguk mencari wanita kesayangannya.

“Sayang, kamu celingak-celinguk cari siapa?” tanya Venus tanpa malu menyandarkan kepala di pundak pria ini.

“Kamu ini senang banget kagetin aku. Aku cari kamu,” jawab Jett memaksa bibirnya membentuk senyum.

“Jangan dipaksain tersenyum. Apa terjadi sesuatu lagi? Oh aku mau tanya bagaimana istri kamu bisa membuat Pak Broto menginap di sini? Sayang tahu kalau Pak Broto orangnya sangat rumit,” kata Venus ucapannya mengandung rasa penasaran tingkat tinggi.

Jett hanya menggeleng.

“Dia enggak hanya cantik, tetapi juga pintar,” puji Jett mengundang cemburu.

“Masak kamu tidak tahu. Kamu ini suaminya, setiap hari selalu bertemu, dan setiap malam kalian selalu bercinta,” ucap Venus akhirnya kesal juga.

“Bertemu setiap hari bukan berarti tahu semuanya, kecuali kamu,” balas Jett menyentil hidung wanita tanda menggodanya.

“Apa serius memuji istri kamu di depan aku?” tanya Venus mengerucutkan bibir kesal.

Jett menyadari kalau wanita di sampingnya kesal. Pria ini merentangkan lengan siap memeluknya. Pelukan hangat tidak mampu ditolak oleh Venus.

“Apa kamu masih marah?” tanya Jett diam-diam mengecup kening wanita simpanan

“Gimana mau marah kalau Sayangku ini langsung meluk,” balas Venus manja sambil melepaskan pelukan Jett.

“Cantiknya hilang nanti kalau marah,” kata Jett menggoda.

Langkah kaki menuntun mereka kembali bekerja walau sesekali saling menggoda.

“Pak Broto,” panggil Venus lirih saat menyadari tamu tersebut datang ke hotel.

Venus mempercepat langkah supaya bisa mendekati beliau.

“Selamat datang di Clarosta Hotel,” sapa Venus sok ramah. Padahal, dia menyimpan sejuta rencana jahat.

“Di mana wanita kemarin yang berhasil membujuk aku menginap di sini?” tanya Pak Broto mau bertemu dengan Nata.

“Kalau boleh tahu kenapa Bapak mencari wanita kemarin? Apa saya tidak bisa menggantikan wanita kemarin?” tanya Venus mengetatkan deretan giginya tanda kesal.

Amalan apa yang Nata perbuat membuat Pak Broto mengingatnya? Venus membatin kesal.

Sekejap, Pak Broto menarik langkah mendekati Venus, beliau menatap manik hitam wanita di depannya, lalu tertawa terbahak-bahak.

“Apa saya terlihat mudah di mata kamu?” tanya Pak Broto melotot.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 60 Nikmati Saja Hukumannya

    Meta menatap resepsionis di depannya sambil berpikir keras. Dia tidak mau keputusannya berakhir berat seperti Venus saat itu.“Bu Meta, apa mau diam saja?”“Lihat saja nanti. Kalau melihat Jett datang, minta dia datang ke ruangaanku.” Meta memutar tubuhnya, tapi detik selanjutnya dia menoleh ke belakang. “Bisa kirimi aku video tadi?”“Iya, Bu Meta.”Wanita ini kembali memaksa kakinya bergerak menuju ruang kerja. Dia meletakkan tas sembarang di sofa, lalu menempatkan pantat di kursi putarnya. Dia meletakkan ponsel di atas meja sambil melihat video yang dikirimkan.“Aku nggak yakin dia mau mengakui walaupun bukti di depan mata.” Meta meragukan sikap Jett sambil berpikir kalau hanya surat peringatan dan pengurangan poin. Dia berpikir tidak akan membuat Jett menjadi jera.Seseorang membentuk kepalan tangan saat mengetuk pintu ruangan ini. Si pemilik ruangan sudah menebak siapa pun yang berada di balik pintu ini.“Ya masuk.”Wajahnya muncul di balik pintu, sejujurnya Meta malas bertemu, te

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 59 Ada Harga Harus Dibayar

    Robert terdiam sambil memikirkan kata-kata yang pas. Dia menyadari kalau suasana hati Nata tidak baik-baik saja.“Apa kamu baik-baik saja di situ? Aku pikir meninggalkan kamu di hotel tidak masalah. Lagi pula, itu hotel kamu sendiri. Apa ada yang bisa aku bantu?”“Aku–aku baik-baik saja.” Meta mengakui dirinya tidak baik-baik saja untuk saat ini.“Kamu sekarang sebagai siapa? Cucu pemilik hotel?” Robert mau memastikan identitas wanita ini supaya dia pun nyaman berbicara dengannya.“Meta.”“Kalau sekarang kamu sebagai Meta. Aku minta kamu tenangkan diri dulu. Kenapa kamu bisa meledak-ledak, hanya mereka berdua check in di sini? Aku lihat bukan karena hotelnya. Apa kamu masih menyukainya?” Robert tahu wanita ini ke mana arah pertanyaannya.“Aku? Aku–aku nggak mungkin masih suka sama dia. Kamu tahu kalau aku muak sama dia.” Meta terkejut bukan berarti masih ada perasaan tersisa dalam dirinya. Dia terkejut tidak percaya jika Jett seo

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 58 Hilang Ke Mana?

    Jett menangkap kalau wanita yang menghubungi ini mulai ada ketertarikan padanya. Dia tidak berpikir jauh kalau ada seseorang yang mau bertemu.“Sekarang?”“Iya, sekarang. Kamu bilang masih di hotel. Aku ada di restorannya, nggak jauh kan dari sini?”“Iya, enggak jauh. Aku selesaikan pekerjaan ini sebentar, lalu aku datang ke situ.”“Iya, aku tunggu.”Meta mengakhiri percakapan setelah sepakat bertemu.“Apa enggak salah dia mau ketemu di restoran? Aku ikuti pelan-pelan enggak masalah yang penting kita bersama.” Jett bersemangat bertemu Meta.Langkahnya tegap menarik perhatian beberapa tamu wanita yang mengukir senyum padanya. Pria ini pun membalas layaknya karyawan hotel harus ramah pada tamu.Bibir mungil ini mengulas senyum manis membuat jantung pria ini berdegub sangat kencang, tetapi mendadak senyumnya berganti menjadi ekspresi datar saat melihat wanita lain di dekat Meta.Jett membatin seharusnya dari awal sudah curiga, tidak mungkin Meta dengan mudahnya mengajak untuk bertemu. Me

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 57 Wanita Gila Pencuri Sampah

    Terry mendongak saat melihat teman masa kecilnya ini mencengkram pundaknya. Dia menatap melas berharap Meta membantunya. Dia hanya butuh Jett ada di sini.“Ter, ada apa? Kenapa kamu nggak jawab?” Meta mencoba membaca situasi. “Apa yang bisa aku bantu?”“Apa kamu bisa panggilkan Jett?”“Jett?” Meta bertanya heran. Kenapa harus pria itu di saat dia cucu pemilik hotel ada di sini? Apa kehadirannya tidak berpengaruh di sini?“Iya, aku minta panggilkan dia.”Meta memberi kode pada salah satu security untuk membubarkan mereka yang masih berada di sekeliling meja. Wanita ini merasakan situasi aman dan nyaman dulu.“Ter, apa yang terjadi? Katakan, apa yang bisa aku bantu? Jelaskan dulu pelan-pelan, apa kamu nggak malu banyak yang melihat di sini? Dan, mereka mengambil fotomu.”“Aku tidak masalah, Meta. Aku hanya mau ada Jett di sini.”“Ter, dengarkan. Aku pemilik hotel di sini. Kenapa kamu harus memanggil pria itu? Kalau kamu nggak mau memberitahu apa yang terjadi. Selesaikan masalahmu sendir

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 56 Jaga Identitas!

    Meta tidak mengerti maksud ucapan Robert, wajahnya muncul dibalik pintu. Dia melihat apa ada seseorang yang mengikutinya. Namun, dia tidak melihat ada seseorang itu. sekejap sebentuk tangan ini menariknya kembali ke ruangan ini.“Kamu ini jangan keluar.”“Kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi sampai kamu menarik aku?”“Apa kamu tidak merasa ada yang mengikuti?”“Mengikuti aku? Aku nggak merasa. Siapa yang mengikuti aku?”“Kamu jangan keluar dari sini. Sebelum, aku memastikan siapa yang mengikuti.” Robert mengingatkan Meta. Identitas wanita ini tidak bisa semua orang tahu, untuk itulah ada Robert yang selalu menjaga.Robert mencengkram kenop pintu lalu wajahnya pun sama seperti Meta tadi muncul dibalik pintu diam-diam. Manik hitamnya memindai sekitar memastikan tidak ada satu pun di sana.“Robert.” Jett memanggil tidak jauh dari sana.“Hai, kamu ada di sini.” Robert pun menyapa ramah walaupun menyembunyikan rasa gugupnya. Ternyata, benar suami Nata yang mengikuti.“Kamu menunggu siapa di s

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 55 Diam-Diam Menenggelamkan

    Ujung kepala wanita paruh baya ini menunjukkan tanduk, serta tidak ketinggalan mengeluarkan taring. Manik hitamnya pun melotot seolah tidak percaya mendengar dari menantu. Dia pikir semua tentang Jett sudah diketahuinya. “Jett, tidak memberitahu apa-apa. Kamu juga tidak memberitahu, Mama.” “Aku? Untuk apa aku memberitahu mama? Selama ini, mama lebih banyak mendengar dari Jett. Apa pernah mama mendengar ucapanku? Nggak.”“Setidaknya tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga kalian.”“Mama, nggak perlu tahu dan ikut campur. Ini rumah tangga kami, mama hanya perlu menasehati, tapi sekarang terserah mama. Hubungan aku dan Jett sudah berakhir. Mama bisa tanyakan lebih lanjut sama Jett, apa yang terjadi sama rumah tangga kami. Itu pun, sesuai ucapan mama kalau mau tahu urusan rumah tangga kami.”“Nata!” Mama Lusi meninggikan suara mengundang perhatian di sekeliling mereka berdua.Kebetulan, Nata berada di lobi menjadi tempat yang pas untuk mereka yang suka bergosip.K

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status