Share

Bab 7 Taruhan Cinta

Author: Maria Goreti
last update Last Updated: 2024-08-02 23:17:58

“Bu, bukan maksud saya seperti itu Pak,” ucap Venus gugup serta keningnya mendadak berkeringat.

“Kenapa? Apa kamu membenci wanita berhasil membujuk saya? Apa target pekerjaan kamu tidak terpenuhi? Sayang sekali,” ucap Pak Broto menyindir wanita di depannya yang tidak tahu diri.

“Saya tidak memiliki pemikiran itu. Saya hanya heran kenapa Pak Broto terbujuk olehnya. Dia tidak bekerja di hotel ini,” balas Venus tidak mau dianggap remeh.

“Saya pikir kamu tidak tahu siapa dia. Saya hanya mau mengatakan kamu cukup tahu jika wanita kemarin pantas bekerja di hotel berbintang lima,” kata Pak Broto masih saja menyisipkan pujian untuk Nata.

Siapa pun dia, aku tidak peduli. Aku hanya malas mendengar orang lain selalu memujinya. Padahal, dia juga tidak bisa apa-apa selain berada di dapur. Venus membatin kesal.

“Maaf pergaulan saya terlalu sempit sehingga tidak mengenal banyak orang termasuk wanita yang membujuk Pak Broto menginap di sini,” balas Venus sebetulnya sangat tahu.

“Saya juga tidak peduli bagaimana pergaulan kamu. Saya hanya tidak terima dengan sikap kamu kurang ajar. Saya menganggap kali ini keteledoran hotel ini. Saya tidak mau memperpanjangnya. Silakan pergi dari sini,” balas Pak Broto enggan berurusan lagi dengan Venus. Beliau berbisik pada sekretarisnya pengganti lainnya.

Lihat saja nanti Nata, kamu pasti tidak berhenti menangis. Venus membatin sambil mengancam.

“Saya minta maaf jika tidak berkenan. Saya permisi,” ucap Venus singkat melihat ekspresi Pak Broto tidak nyaman.

Venus menarik langkah mundur menjauh dari beliau diiringi mendengus kesal.

“Kenapa sih semua selalu memuji wanita tidak tahu diri itu? Dia tidak bekerja di sini. Kenapa ikut campur urusan hotel. Dasar wanita tidak tahu malu,” ucap Venus mengetakkan kaki hingga gesekan sepatu berhak tinggi membunyikan suara khas di lantai granit.

Venus tetap melangkah tidak peduli siapa pun di depannya hingga tubuh mereka bertabrakan.

“Aduh, kalau jalan lihat pakai mata dong,” kata Venus mengatur napasnya berantakan tidak mengenali seseorang di depannya.

“Kamu yang jalan pakai mata udah salah marah lagi,” protes Jett merasa dirinya selalu benar.

“Bisa-bisanya kamu ada di sini juga. Kurang kerjaan,” ucap Venus geram.

“Kamu ini kenapa tiba-tiba marah enggak jelas? Apa kamu melampiaskan kemarahan sama aku?” tanya Jett berpikir orang pertama harus tahu apa kesulitan Venus di hotel ini.

“Istri kamu itu selalu mempersulit orang lain. Udah begitu dia juga mengganggu hubungan kita,” jawab Venus mengutarakan sebab kemarahannya.

“Apalagi yang dilakukannya?” tanya Jett lagi tidak sabaran melihat kesalahan istrinya.

“Apa karena Pak Broto?” tanya Jett menebak.

“Ya siapa lagi kalau bukan pria tua itu. Aku kesal tahu, pria tua itu selalu memuji istri kamu. Padahal, dia juga tidak bekerja di sini,” jawab Venus sengit.

“Kamu cemburu?” tanya Jett penasaran mau tahu sikap selingkuhannya.

“Kalau cemburu tidak juga. Aku cuma kesal saja dia menerima pujian, padahal hanya melakukan hal biasa,” balas Venus tidak terima. Bekerja lebih dari 5 tahun di Clarosta Hotel tergantikan oleh wanita tidak sampai dua jam berada di sini.

“Aku tidak yakin kalau istri kamu tidak mendapatkan hadiah,” lanjut Venus melanjutkan kekesalannya.

“Kalau kamu nggak cemburu berhentilah berpikir hal enggak penting bagaimanapun Nata masih istri sahku. Kalau hadiah, aku rasa nggak mungkin. Di rumah dia berkecupan, kalau aku mengizinkan pun dia mencari pekerjaan yang disukai. Jangan berpikir macam-macam tentangnya,” ucap Jett terdengar membela istrinya.

Bibir wanita ini membentuk lengkungan tawa kecil.

“Kenapa kamu ketawa? Apa ada yang lucu dari ucapan aku baru saja?” tanya Jett menoleh ke samping.

“Apa kamu tidak merasa bersalah memujinya di depan aku?” tanya Venus meradang sambil membuang pandangan ke arah lain.

“Aku enggak memuji Nata, itulah kenyataannya. Aku juga berada di posisi yang salah,” jawab Jett tidak memungkiri Nata masih istri setia baginya.

“Sudah cukup, aku tidak mau kamu terus memuji Nata. Aku pikir kita sering bermalam di kamar hotel membuat hubungan menjadi dekat, ternyata kamu tidak berhenti memuji istri kamu,” ucap Venus berpikir salah tanggap dengan hubungan mereka.

“Aku enggak bermaksud memuji dia terus-menerus,” balas Jett membelai rambut wanita selingkuhannya.

“Terserah apa kata kamu, aku tidak mau mendengarnya. Aku pikir hubungan kita perlu dipertanyakan mau sejauh mana,” balas Venus tidak tahan dengan sikap Jett.

Venus memutar tumit sepatu berhak tinggi mempercepat langkah menjauh dari Jett.

“Kamu nggak berhasil pakai cara ini. Hitungan ketiga, kamu menoleh ke belakang,” kata Jett membuat taruhan untuk selingkuhannya.

“1, 2, 3,” ucap Jett menghitung.

“Sial, dia serius marah sama aku,” kata Jett juga memutar tumit sepatu pantofel kembali bekerja.

Kini menjelang malam, roda mobil milik Jett menepi di depan teras rumah. Dia mematikan mesin, lalu menurunkan sepatu pantofelnya menginjak beranda rumah.

“Aku harus buat perhitungan dengannya,” ucap Jett memegang handel pintu tak lama terbuka.

“Pulang cepat Mas?” tanya Nata hanya basa-basi.

“Kenapa akhir-akhir ini kamu mengganggu pekerjaan Mas?” tanya Jett tanpa basa-basi layaknya suami pulang kerja.

Kamu mengikuti juga keinginan supaya tampil cantik di depan aku. Jett membatin sambil melihat istrinya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Aku nggak ganggu. Mas tahu kalau 24 jam, aku berada di rumah,” jawab Nata jujur.

“Aku enggak berterima kasih saat kamu membujuk Pak Broto bukan berarti bisa seenaknya ikut campur dalam pekerjaan,” ucap Jett mencari pembenaran.

“Ini ada apalagi kesalahan dilimpahkan ke aku? Asal Mas tahu, aku juga nggak berharap ucapan terima kasih dari kamu. Aku juga nggak bisa mengendalikan pikiran orang lain termasuk Pak Broto. Kamu jangan selalu melimpahkan kesalahan sama aku, Mas. Sebelumnya, aku udah menyinggung kalau Mas jarang cerita tentang pekerjaan,” balas Nata panjang lebar tidak mau selalu disalahkan.

“Mas jangan bilang mengelabui aku bekerja di hotel justru selingkuh,” lanjut Nata menggugah pendirian pria ini.

Sial dari mana Nata tahu kalau aku selingkuh? Siapa yang memberitahunya? Jett membatin bertanya.

“Mas serius kerja di hotel,” jawab Jett menyembunyikan rasa gugupnya.

Berhentilah berbohong Mas. Mau sampai kapan kamu membodohi aku? Nata pun membatin bertanya-tanya mau lihat sejauh mana suaminya bergerak.

“Buktinya?” tanya Nata singkat membutuhkan jawaban jelas.

“Nggak usah, Mas,” lanjut Nata sudah tahu buktinya.

“Kenapa berpikir kalau aku selingkuh?” tanya Jett tetap menyalahkan Nata.

“Naluri seorang istri nggak bisa dibohongi,” jawab Nata masuk akal juga.

Bibir pria ini membentuk tawa merekah mengundang tanda tanya pada istrinya.

“Aku pikir nggak ada yang lucu. Oh ya aku mau tanya waktu di hotel kemarin, ada seorang wanita yang kelihatannya nggak senang sama aku. Apa teman kamu, Mas? Aku hanya mau bertemu lalu kenalan sama dia,” kata Nata berusaha memancing sejauh mana suaminya berkata jujur.

“Kamu terlalu berlebihan, mungkin saja bawahan. Aku enggak mengenal semuanya,” jawab Jett berbohong sempurna.

“Apa Mas yakin?” tanya Nata menjebak pertanyaan lagi.

“Aku lihat kalian sangat akrab,” tambah Nata.

“Kamu salah lihat mungkin,” balas Jett mengelak.

Sudut bibir wanita ini membentuk lengkungan senyum tipis.

“Kenapa Mas dari tadi jawabnya gugup? Apa wanita itu selingkuhanmu?” tanya Nata tak beda jauh seperti petir menggelegar di samping telinga.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 60 Nikmati Saja Hukumannya

    Meta menatap resepsionis di depannya sambil berpikir keras. Dia tidak mau keputusannya berakhir berat seperti Venus saat itu.“Bu Meta, apa mau diam saja?”“Lihat saja nanti. Kalau melihat Jett datang, minta dia datang ke ruangaanku.” Meta memutar tubuhnya, tapi detik selanjutnya dia menoleh ke belakang. “Bisa kirimi aku video tadi?”“Iya, Bu Meta.”Wanita ini kembali memaksa kakinya bergerak menuju ruang kerja. Dia meletakkan tas sembarang di sofa, lalu menempatkan pantat di kursi putarnya. Dia meletakkan ponsel di atas meja sambil melihat video yang dikirimkan.“Aku nggak yakin dia mau mengakui walaupun bukti di depan mata.” Meta meragukan sikap Jett sambil berpikir kalau hanya surat peringatan dan pengurangan poin. Dia berpikir tidak akan membuat Jett menjadi jera.Seseorang membentuk kepalan tangan saat mengetuk pintu ruangan ini. Si pemilik ruangan sudah menebak siapa pun yang berada di balik pintu ini.“Ya masuk.”Wajahnya muncul di balik pintu, sejujurnya Meta malas bertemu, te

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 59 Ada Harga Harus Dibayar

    Robert terdiam sambil memikirkan kata-kata yang pas. Dia menyadari kalau suasana hati Nata tidak baik-baik saja.“Apa kamu baik-baik saja di situ? Aku pikir meninggalkan kamu di hotel tidak masalah. Lagi pula, itu hotel kamu sendiri. Apa ada yang bisa aku bantu?”“Aku–aku baik-baik saja.” Meta mengakui dirinya tidak baik-baik saja untuk saat ini.“Kamu sekarang sebagai siapa? Cucu pemilik hotel?” Robert mau memastikan identitas wanita ini supaya dia pun nyaman berbicara dengannya.“Meta.”“Kalau sekarang kamu sebagai Meta. Aku minta kamu tenangkan diri dulu. Kenapa kamu bisa meledak-ledak, hanya mereka berdua check in di sini? Aku lihat bukan karena hotelnya. Apa kamu masih menyukainya?” Robert tahu wanita ini ke mana arah pertanyaannya.“Aku? Aku–aku nggak mungkin masih suka sama dia. Kamu tahu kalau aku muak sama dia.” Meta terkejut bukan berarti masih ada perasaan tersisa dalam dirinya. Dia terkejut tidak percaya jika Jett seo

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 58 Hilang Ke Mana?

    Jett menangkap kalau wanita yang menghubungi ini mulai ada ketertarikan padanya. Dia tidak berpikir jauh kalau ada seseorang yang mau bertemu.“Sekarang?”“Iya, sekarang. Kamu bilang masih di hotel. Aku ada di restorannya, nggak jauh kan dari sini?”“Iya, enggak jauh. Aku selesaikan pekerjaan ini sebentar, lalu aku datang ke situ.”“Iya, aku tunggu.”Meta mengakhiri percakapan setelah sepakat bertemu.“Apa enggak salah dia mau ketemu di restoran? Aku ikuti pelan-pelan enggak masalah yang penting kita bersama.” Jett bersemangat bertemu Meta.Langkahnya tegap menarik perhatian beberapa tamu wanita yang mengukir senyum padanya. Pria ini pun membalas layaknya karyawan hotel harus ramah pada tamu.Bibir mungil ini mengulas senyum manis membuat jantung pria ini berdegub sangat kencang, tetapi mendadak senyumnya berganti menjadi ekspresi datar saat melihat wanita lain di dekat Meta.Jett membatin seharusnya dari awal sudah curiga, tidak mungkin Meta dengan mudahnya mengajak untuk bertemu. Me

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 57 Wanita Gila Pencuri Sampah

    Terry mendongak saat melihat teman masa kecilnya ini mencengkram pundaknya. Dia menatap melas berharap Meta membantunya. Dia hanya butuh Jett ada di sini.“Ter, ada apa? Kenapa kamu nggak jawab?” Meta mencoba membaca situasi. “Apa yang bisa aku bantu?”“Apa kamu bisa panggilkan Jett?”“Jett?” Meta bertanya heran. Kenapa harus pria itu di saat dia cucu pemilik hotel ada di sini? Apa kehadirannya tidak berpengaruh di sini?“Iya, aku minta panggilkan dia.”Meta memberi kode pada salah satu security untuk membubarkan mereka yang masih berada di sekeliling meja. Wanita ini merasakan situasi aman dan nyaman dulu.“Ter, apa yang terjadi? Katakan, apa yang bisa aku bantu? Jelaskan dulu pelan-pelan, apa kamu nggak malu banyak yang melihat di sini? Dan, mereka mengambil fotomu.”“Aku tidak masalah, Meta. Aku hanya mau ada Jett di sini.”“Ter, dengarkan. Aku pemilik hotel di sini. Kenapa kamu harus memanggil pria itu? Kalau kamu nggak mau memberitahu apa yang terjadi. Selesaikan masalahmu sendir

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 56 Jaga Identitas!

    Meta tidak mengerti maksud ucapan Robert, wajahnya muncul dibalik pintu. Dia melihat apa ada seseorang yang mengikutinya. Namun, dia tidak melihat ada seseorang itu. sekejap sebentuk tangan ini menariknya kembali ke ruangan ini.“Kamu ini jangan keluar.”“Kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi sampai kamu menarik aku?”“Apa kamu tidak merasa ada yang mengikuti?”“Mengikuti aku? Aku nggak merasa. Siapa yang mengikuti aku?”“Kamu jangan keluar dari sini. Sebelum, aku memastikan siapa yang mengikuti.” Robert mengingatkan Meta. Identitas wanita ini tidak bisa semua orang tahu, untuk itulah ada Robert yang selalu menjaga.Robert mencengkram kenop pintu lalu wajahnya pun sama seperti Meta tadi muncul dibalik pintu diam-diam. Manik hitamnya memindai sekitar memastikan tidak ada satu pun di sana.“Robert.” Jett memanggil tidak jauh dari sana.“Hai, kamu ada di sini.” Robert pun menyapa ramah walaupun menyembunyikan rasa gugupnya. Ternyata, benar suami Nata yang mengikuti.“Kamu menunggu siapa di s

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 55 Diam-Diam Menenggelamkan

    Ujung kepala wanita paruh baya ini menunjukkan tanduk, serta tidak ketinggalan mengeluarkan taring. Manik hitamnya pun melotot seolah tidak percaya mendengar dari menantu. Dia pikir semua tentang Jett sudah diketahuinya. “Jett, tidak memberitahu apa-apa. Kamu juga tidak memberitahu, Mama.” “Aku? Untuk apa aku memberitahu mama? Selama ini, mama lebih banyak mendengar dari Jett. Apa pernah mama mendengar ucapanku? Nggak.”“Setidaknya tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga kalian.”“Mama, nggak perlu tahu dan ikut campur. Ini rumah tangga kami, mama hanya perlu menasehati, tapi sekarang terserah mama. Hubungan aku dan Jett sudah berakhir. Mama bisa tanyakan lebih lanjut sama Jett, apa yang terjadi sama rumah tangga kami. Itu pun, sesuai ucapan mama kalau mau tahu urusan rumah tangga kami.”“Nata!” Mama Lusi meninggikan suara mengundang perhatian di sekeliling mereka berdua.Kebetulan, Nata berada di lobi menjadi tempat yang pas untuk mereka yang suka bergosip.K

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status