Share

Part 3

Aiden melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia sendiri tidak mau terburu-buru sampai ke tempat fashion show itu, entah kenapa hatinya merasa menolak untuk datang ke pesta itu. Seperti ada yang mengganjal dalam dirinya.

Padahal, Aiden ingin sekali sedikit bersenang-senang melupakan semua penat dirasakannya selama ini, berkumpul sesama pebisnis atau hanya sekedar minum Alkohol walaupun cuma sedikit saja, itu lah yang dipikiran Aiden saat ini.

Amber yang sejak tadi melihat gelagat Aiden, hanya bisa menatapnya saja, hingga ia pun mengulum bibirnya untuk membuka pembicaraan.

"Hmm... Aiden!" panggil Amber.

"Hmm..."

"Apa kau sudah menemukan Natasha?" tanya Amber ragu. Melirik sekilas Aiden. Menegang saat ia menyebutkan Natasha.

"Aku tidak pernah mencarinya selama ini, atau pun menghubungi. Bagi ku Natasha sudah ku anggap mati," jelas Aiden, ia berkata jujur kepada Amber.

"Maksudmu?" Amber tidak mengerti dengan jawaban Aiden, setahunya Aiden begitu memuja Natasha, sampai dia rela menentang ibunya, Agatha.

"Semejak Natasha membuat mommy terjatuh sakit, aku tidak pernah mencarinya atau menghubunginya. Tidak sama sekali, wanita itu sudah ku anggap mati, dan aku sama sekali tidak ingin menemuinya walaupun Natasha masih hidup, ataupun mati aku tidak ingin melihat mayat atau kuburannya."

"Tapi, bagaimana dengan putramu, putra mu pasti sangat merindukan ibunya Aiden, pikirkan lah putramu?"

"Putra ku tidak membutuhkan Natasha, dan aku tidak ingin putra ku di rawat oleh wanita keji seperti Natasha," Emosi tak biasa Aiden tahan, ia paling tidak suka mendengar nama Natasha dan mengungkit masa lalunya

Amber pun paham, saat emosi Aiden menguak dalam dirinya, ia menyesal telah menanyakan Natasha yang menjadi penyebab terjadinya kekacau ini.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengungkit luka lama mu," sesal Amber, dia sangat menyesal membuat emosi Aiden menguak kembali.

"It's okay! Aku hanya tidak suka mendengar wanita sialan itu lagi."

Amber tidak melanjutkan ucapannya, dan ia pun terdiam tidak ingin menanyakan lebih lanjut yang menimbulkan emosi Aiden semakin menjadi.

••••

Kini, mobil Aiden sudah berada di halaman gedung tempat acara Fashion show berlangsung, mobilnya berhenti tepat di depan pintu masuk lobby.

Seorang bellboy menghampiri mobil Aiden dan membukakan pintu mobilnya. Aiden pun keluar dari dalam mobil, dan membuka pintu penumpang untuk Amber.

Amber pun keluar dan menerima uluran tangan Aiden dan mengapit tangan Aiden begitu posesif nya. Tepat di saat mereka masuk, kilauan cahaya dari para wartawan memotret Amber dan Aiden yang baru saja datang.

Seulas senyum mengembang terbit di wajah cantik Amber begitu jelas. Nampak ia begitu bahagia datang bersama Aiden di depan publik, tanpa Aiden menghindar dari sorotan kamera.

Namun yang terjadi, senyumannya tak berselang lama. Amber melihat sosok yang begitu dia kenal. Sosok yang telah merebut kebahagiaannya untuk bersama Aiden, siapa lagi kalau bukan Natasha Campbell, wanita yang menjadi istri Aiden selama ini.

Dan di tempat ini, Amber melihat Natasha begitu jelasnya yang begitu anggun menggunakan dress berwarna gold terkesan seksi di kulit putihnya yang mulus, sangat berbeda dari Natasha yang dulu. Tidak pernah mengurus dirinya. Tapi sekarang Natasha berubah total, terlihat lebih dewasa dan elegan.

Aiden pun sama dengan Amber, melihat sosok wanita yang dulu pernah diusir dari rumahnya terlihat begitu anggun, cantik dan juga tentunya seksi.

Tapi satu yang Aiden tanyakan dalam dirinya, pria yang berada di samping Natasha, dia tahu siapa pria itu, seorang triliuner yang selalu disorot media, Enrico Arckheley.

"Tidak, tidak mungkin wanita itu Natasha," ucap Aiden masih tidak percaya dan di dengar oleh Amber.

"Apa kau melihatnya?" tanya Amber, memastikan.

"Ya, sangat jelas. Tapi aku tidak yakin, wanita itu Natasha!"

"Aku juga sama denganmu, tidak mungkin wanita itu Natasha!" imbuh Amber berseru dengan ucapannya.

"Ck..!! Jelas-jelas dia bukan Natasha, Natasha tidak pernah mengenakan gaun seperti itu."

Aiden masih tidak mempercayai wanita yang dilihatnya adalah Natasha. Sampai ia pun menyakinkan dirinya, wanita yang dilihat bukanlah Natasha, istrinya. Melainkan wanita lain yang mirip dengan Natasha.

Tapi semua yang dipikirkan Aiden salah, di saat Enrico menyapanya, dan memperkenalkan Natasha pada Aiden dan Amber.

"Mr. Addison senang bertemu dengan Anda kembali," sapa Enrico.

"Mr. Arckheley lama tidak berjumpa dengan Anda, seperti yang kau lihat, aku sangat baik. Bagaimana dengan Anda?" tanya Aiden melirik Natasha.

"Seperti yang kau lihat Mr. Addison, aku sangat baik berkat wanita yang berada di sampingku," balas Enrico menimpali ucapan Aiden dan menghimpit pinggang Natasha.

"Jadi wanita ini yang membuat Anda berubah, sulit di percaya."

"Ck... Ya, wanita inilah yang membuat ku berubah, perkenalkan dia Natasha Campbell, wanita yang sangat aku cintai" ujar Enrico memperkenalkan Natasha pada Aiden dan Amber

Bagai petir di siang bolong, mereka berdua terkejut saat mendengar Enrico memperkenalkan wanita disampingnya, terutama Aiden. Nafasnya begitu sesak, seperti orang yang kehabisan oksigen.

Sedangkan Amber merasakan tubuhnya panas, dingin. Jika saja Aiden tidak memegangnya, mungkin ia terjatuh.

"Nat.. Natasha!!" ucap Amber menatap Natasha penuh keterkejutan.

"Yes, aku Natasha. Apa sebelumnya kita pernah bertemu?" tanya Natasha berpura-pura tidak mengenali Amber, padahal Amber sering datang ke mansion Addison saat ia masih tinggal disana.

"Hmm.. Maaf! Mungkin aku salah orang," balas Amber tersenyum kikuk pada Natasha.

"It's okay! Tidak masalah!" membalas senyuman Amber.

Aiden yang berada di samping Amber, memperhatikan begitu lekat wajah Natasha, tak dipungkiri olehnya Natasha benar-benar menjelma menjadi seorang dewi, yang awalnya hanya seorang upik abu yang sering disematkan oleh Agatha, ibundanya.

••••

Suara Enrico membangunkan Aiden dari lamunannya yang sedang menatap Natasha tak berkedip.

"Mr. Addison, are you okay!" ucap Enrico merasa tak nyaman dengan tatapan Aiden pada Natasha.

"Oh, I'm sorry Mr. Arckheley, aku tidak menyangka kekasih Anda sangat cantik, wajahnya sangat mirip dengan seseorang yang aku kenal," jelasnya menekan kata kekasih.

Jujur saja ada rasa cemburu saat melihat Natasha bersama pria lain, apalagi pria itu adalah Enrico. Berbagai macam pertanyaan memutar di dalam otaknya. Tentang hubungan Natasha dengan Enrico. Jika benar mereka berdua menjalin hubungan Aiden tidak akan rela melepas Natasha begitu saja. Karena status Natasha masih menjadi istrinya.

Tetapi bagaimana jika mereka tidak menjalani hubungan seperti Aiden pikirkan? Tetap Aiden akan membawa paksa Natasha kembali ke tempat yang seharusnya ia tinggal.

Sudah cukup Aiden memendam ini semua, kali ini dia akan membuang egonya, menyingkirkan semua kebencian dalam dirinya, walaupun hati dan pikirannya tidak sejalan, tapi kali ini, ia akan membawa paksa Natasha masuk ke dalam hidupnya lagi. Suka atau tidak suka, ia akan tetap membawa Natasha kembali.

Amber yang masih sedikit terkejut melihat respon Aiden sangat lah berbeda dari biasanya. Saat ini ada rasa kerinduan dalam diri Aiden di sorot matanya, apa lagi Natasha yang sudah benar-benar berubah membuat Aiden terpesona dengan sikap dewasa Natasha yang begitu kentara dalam dirinya.

Menimbulkan kecemburuan dalam diri Amber, dan dia sendiri pun tidak ingin kalah kali in.

Amber menginginkan Aiden walaupun harus menggunakan cara licik, dia akan lakukan. Tidak peduli jika Aiden menolaknya, ia akan meminta Agatha untuk menyakinkan Aiden untuk menjauhkan Natasha, atau meminta Enrico untuk membantunya. Hanya itu jalan satu-satunya untuk menjauhi Aiden dari Natasha.

Disisi Lain, Natasha hanya menyorotkan tatapan dingin pada kedua orang didepannya, walaupun hatinya terasa tersayat pisau tajam, tetapi Natasha tidak menunjukkan di depan mereka.

Sikap tenangnya kali ini ditunjukkan, tidak peduli dengan mereka yang terkejut saat melihatnya, bagi Natasha Aiden dan Amber adalah satu paket orang munafik, Ia tahu Amber begitu menyukai Aiden, tetapi selama ini ia hanya diam, tidak pernah meminta Amber untuk menjauhi Aiden, karena ia tahu Agatha selalu mendorong Amber untuk berdekatan dengan Aiden, dan Agatha pun juga tidak peduli dengan Aiden yang sudah memiliki istri.

Mereka berdua memang perkumpulan orang-orang munafik, dan lihatlah sekarang, Aiden tidak menunjukan rasa bersalahnya setelah mengusirnya dari mansion Addison.

Hanya tatapan terkejut yang diberikan oleh mereka berdua. Natasha sendiri pun tidak menginginkan Aiden meminta maaf padanya, rasa sakit itu tidak benar-benar hilang dari hatinya, masih ada rasa perih, kecewa, yang selalu muncul saat mengingat semua itu.

Apalagi saat bertemu dengan mereka sekarang, Natasha kembali mengingat perlakuan Aiden dan juga Agatha pada dirinya, yang selalu menyalahkan Natasha setiap dia tidak melakukan kesalahan.

Namun dibalik itu semua, Natasha tidak akan seperti ini sekarang. Bisa berdiri di tempat ini berkat bantuan Enrico yang selalu mendorongnya untuk bangkit dari semua keterpurukannya. Tetapi ada satu yang tidak bisa Natasha berikan pada Enrico yaitu hatinya, karena dia masih trauma akan masa lalunya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status