Share

Bab 20 Kondangan

"Rum, lihat ke belakang. Dari tadi, ada yang gak berkedip melihat kamu," bisik Bu Fitri tersenyum geli. Karena penasaran dengan yang dikatakannya, aku lantas menoleh ke arah yang ditunjuk wanita itu dengan matanya.

"Deg." Denyut jantungku seolah terhenti detik itu juga ketika mata ini menangkap sosok yang tidak kuharapkan.

Di bawah sana, berdiri seseorang yang dulu pernah bertahta di hati ini. Ia lelaki yang pernah menanam ribuan bunga asmara di taman hatiku. Sayangnya, ia pula yang merusaknya sehingga bunga yang terlanjur mekar berubah layu seiring kelopak yang gugur bertebaran.

Matanya nanar memperhatikanku. Aku yang merasa tak nyaman, lantas berpaling detik itu juga.

"Maaf, Rum. Abisnya Ibu kasihan, takutnya sampai kebawa mimpi, hehe" sesal Bu Fitri yang langsung menyadari perubahan raut wajahku. Aku tidak marah, hanya saja merasa sial karena berjumpa dengannya. Padahal aku sengaja datang lebih sore agar menghindari pertemuan macam ini.

"Ya sudah, Bu. Arum turun, ya," ucapku karena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status