Share

Bab 21 Tiga Benalu

'Ih ... benar- benar kelewatan kalian, ya. Untunglah Arum sudah bukan menantu di rumah itu. Kalau tidak, bisa gil* dia jika seumur hidup terus berurusan dengan keluarga macam kalian, benalu!" teriak Bu Salamah seraya memencongkan bibirnya. Saking geramnya wanita itu tidak lagi menunjukkan wibawanya sebagai seorang istri kepala desa.

Mbak Rima berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Bu Salamah, namun tenaganya tidak cukup kuat karena terhalang oleh sepatu high heels ukuran sepuluh centi yang dipakainya. Wanita itu hanya mampu menggoyang-goyang tubuh bagian atasnya sementara tumit sepatunya tertancap kuat di tanah yang agak gembur.

"Aaaaaaaa ... gubrak!"

Mbak Rima terjatuh saat tanpa aba-aba, Bu Salamah melepas cengkeramannya dari bahu wanita itu. Tubuhnya ambruk ke tanah sedang pergelangan kakinya tertekuk paksa karena tumit sepatunya hampir terpendam seluruhnya.

"Aduuuh sakiittt ...." ucapnya seraya memejamkan kedua mata karena mungkin tungkainya terasa keseleo. Ia mengelus-elus ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status