Home / Urban / Istriku Dewi Perang yang Sakti / Bab 14 Wanita Tua Jelek

Share

Bab 14 Wanita Tua Jelek

Author: Sungai Merah
Valdo suka yang seperti Melly.

Melly sangat senang mendengarnya. Selama dua hari ini luka wajahnya kian parah. Jika sampai meninggalkan bekas luka, wajahnya akan jelek dan Reno pasti akan meninggalkan dirinya.

Dia tidak bisa hidup tanpa Reno!

"Dokter Valdo, apa kamu benar-benar bisa menyembuhkan bekas luka di wajahku?"

"Jangan khawatir, Nona, luka di wajahmu ini adalah penyakit mematikan bagi para dokter biasa itu, tapi luka ini sama sekali bukan masalah bagiku. Aku bisa menyembuhkanmu dengan satu suntikan, aku jamin nggak akan meninggalkan bekas luka!"

"Tapi peralatan medisku nggak aku bawa. Pengobatan luka di wajahmu nggak bisa ditunda lagi. Aku perlu menyuntikmu dalam waktu sesingkat mungkin, jadi saranku adalah kamu ikut denganku sekarang!"

"Oke, oke, Dokter Valdo terima kasih banyak!"

Melly sangat khawatir dengan bekas luka di wajahnya. Jadi, dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi, makanya tidak tahu apa maksud Valdo. Romeo di samping mereka mendengarnya dengan jelas, sejak awal, dia tidak berniat membiarkan Reno menikahi Melly.

Karena Keluarga Martino sangat berbeda dengan Keluarga Markus, Romeo tahu bahwa Reno menjadi seperti hari ini karena Melly.

Sebagai kepala Keluarga Markus, Romeo bisa membaca isi pikiran orang-orang. Dari awal, Romeo bisa menebak isi pikiran Valdo. Karena dia sekarang tertarik pada Melly, Romeo tentu akan memenuhi keinginan Valdo.

Jadi, Romeo berkata kepada Melly, "Melly, berterima kasihlah pada Dokter Valdo. Jadi, kalau kamu ikut dengannya, pastikan untuk berterima kasih kepada Dokter Valdo!"

"Paman, jangan khawatir, aku akan berterima kasih padanya."

Tak lama kemudian, Melly dan Valdo meninggalkan rumah sakit dan masuk ke mobil Romeo.

Di rumah sakit, Melly dan Valdo pun pergi lalu tak lama kemudian Reno terbangun.

"Ayah, ka ... kakiku sudah sembuh? Ke depannya aku harus pakai kursi roda?"

"Aku, aku nggak mau pakai kursi roda. Aku mau Dirga mati!"

"Ayah tolong bunuh Dirga! Bunuh Dia!"

Reno terbangun dengan marah dan ketakutan. Bukan takut Dirga, melainkan takut menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda!

Romeo seketika emosi melihat anaknya yang tidak berguna ini.

"Diam! Pecundang, Dirga saja nggak bisa kamu kalahkan. Bagaimana aku bisa tenang menyerahkan Keluarga Markus kepadamu? Hah?"

Teriakan Romeo langsung membungkam Reno.

Reno tidak memiliki banyak bakat, tapi dia sangat ambisius. Jika calon pemilik Keluarga Markus bukan dirinya, apa gunanya dia hidup!

"Ayah, aku tahu aku salah. Aku tidak menyangka Dirga bajingan itu benar-benar berani mematahkan kakiku, aku nggak menyangka dia bisa bertarung seperti itu. Ayah, bukankah ada pengawal yang lebih hebat di Keluarga Markus? Kenapa Ayah nggak menyuruh pengawal untuk membalaskan dendamku?"

"Oh, ya, hari ini adalah hari terakhir batas waktu yang diberikan Dirga."

"Batas waktu apa?"

Romeo bertanya, Reno tidak berani langsung menyembunyikan permintaan Dirga.

"Hehe, dasar bocah. Apa dia benar-benar berpikir Keluarga Markus mudah ditindas? Orang kecil ini berani sekali!"

Romeo sangat marah. Dia hendak pergi untuk membunuh Dirga, lalu dia tiba-tiba teringat kata-kata adiknya, Kevin. Dia menolak dan berkata kepada Reno dengan nada menenangkan, "Reno, tenang saja. Kamu adalah putraku, Romeo. Kamu adalah penerus Keluarga Markus. Dendammu akan dibalaskan, tapi kita harus menunggu dulu!"

"Dokter Ajaib Valdo dari Kota Damon sudah memeriksa cedera kakimu dan dia berjanji akan membuatmu bisa berjalan kembali."

"Beberapa hari ini kamu istirahat saja dulu di rumah sakit. Oh, ya, putuskan Melly sebelum terlambat!"

Setelah itu, Romeo berbalik dan pergi, Reno buru-buru memanggilnya dan bertanya, "Ayah, bicara apa Ayah ini? Aku benar-benar jatuh cinta dengan Lilly. Aku ingin menikahinya. Bukankah Ayah sudah merestui kami?"

"Aku akan melangsungkan pernikahan dengannya beberapa hari lagi, Paman juga sudah setuju untuk mengundang Dewi Perang Angsa Putih sebagai saksiku menikahi Lilly!"

"Ayah dan Paman nggak boleh ingkar janji. Bagaimana dengan Lilly?"

Romeo mengabaikan Reno dan meninggalkan ruang rawatnya.

Di sisi lain, Melly meringkuk di tempat tidur saat ini. Dia menutupi tubuhnya erat-erat dengan selimut sambil menangis. Dia tidak tahu obat apa yang diberikan Valdo, hanya saja setelah minum obat dia merasa seperti orang yang berbeda, kemudian ....

"Dokter, obat, obat apa yang baru saja Dokter berikan tadi? Kenapa bisa seperti ini?"

"Kenapa bisa seperti ini? Aku bersalah pada Kak Reno, aku bersalah .... Huhu ...."

Melly membenamkan kepalanya sambil menangis, setelah dia mengisap sebatang rokok, Valdo menekannya lagi dan berkata dengan senyum jahat, "Obat apa lagi coba? Tentu saja obat semacam itu!"

"Apa? Kamu .... Dasar bajingan!"

Melly menampar wajah Valdo dan mendorongnya untuk melarikan diri. Namun, Valdo dari awal sudah siap-siap. Dia langsung mencengkeram rambut dan menarik Melly kembali.

"Kenapa? Kamu nggak mau aku obati wajahnya? Kamu harus tahu aku adalah dokter yang diundang Keluarga Markus untuk menyembuhkan kaki Reno. Meskipun kamu tunangannya, aku nggak punya kewajiban untuk menyembuhkanmu! Apa Reno masih akan menikahimu kalau ada bekas luka di wajahmu?"

Kata-kata Valdo membuat Melly langsung tertegun dan langsung tersadar.

"Melihat kekuatanmu barusan, aku tahu Reno itu pecundang. Kamu wanita cerdas, aku yakin kamu akan membuat pilihan yang tepat!"

Setelah itu, Valdo menunggu Melly memeluknya.

Benar saja, Melly merenung selama lebih dari satu menit dan mengambil inisiatif untuk bersandar ke pelukan Valdo.

...

Klinik Zira.

Pada saat ini, Dirga sudah memurnikan tujuh pil, yang disebut Pil Esensi. Untuk membentuk kembali sistem meridian tubuh Zira, dibutuhkan sepuluh Pil Esensi, tetapi Dirga perlu istirahat.

Memurnikan pil mengonsumsi energi sejati. Sekalipun kultivasinya mencapai tingkat tertinggi di dunia, setelah sekian lama mengonsumsi energi sejati, dia juga akan kelelahan!

Setelah dua jam meditasi istirahat, energi sejati Dirga sudah pulih. Pada saat ini, Lista sudah membantu orang tuanya untuk menyelesaikan pekerjaan klinik. Sekarang klinik hanya kekurangan obat, kemudian tinggal menunggu klinik dibuka.

Dirga baru saja datang ke resepsionis klinik, sebelum sempat menyapa ayahnya, dia melihat wajah yang tak asing di matanya. Orang itu membuatnya sangat muak.

Orang itu adalah Valen Ananta, ibunya Melly!

"Bagus sekali Dirga, kamu sudah masuk penjara selama lima tahun. Kamu belum membuat kemajuan sama sekali!"

"Begitu keluar, kamu malah melukai putriku dan calon menantuku, Tuan Reno. Sudah cukup, kamu masih mau memeras putriku dan Tuan Reno sebesar 10 miliar?"

"Siapa yang memberimu nyali!"

"Dengarkan aku, kamu hanya punya satu jalan keluar. Ikuti aku segera ke putriku dan Tuan Reno, berlutut dan minta maaf kepada mereka. Kemudian, hancurkan kaki dan tanganmu!"

"Demi putriku, aku akan mewakilimu menjadi perantara dengan Pak Romeo atau seluruh keluargamu akan mati!"

"Pak Dirga, siapa wanita tua jelek ini?"

Tanpa menunggu Dirga berbicara, Lista segera keluar mendatangi Dirga. Arlan diam-diam bangkit dan menarik Tika ke aula belakang.

"Ketika Dirga dewasa, dia harus menyelesaikan urusannya sendiri. Identitas Lista juga nggak sederhana. Ke depannya, Lista dan Dirga akan menyelesaikan masalahnya sendiri. Kamu jangan ikut campur!"

"Dia mau menyelesaikannya bagaimana? Kamu sebagai ayahnya mau bagaimana? Apa kamu nggak tahu kenapa dia bisa masuk penjara lima tahun yang lalu?"

"Cepat bantu, Valen itu orang picik. Melly mengikuti Reno, kekuatan Keluarga Martino juga meningkat karenanya!"

"Kali ini Dirga dalam masalah!"

Tika panik sampai menangis. Akan tetapi pada saat ini, dia tiba-tiba merasa bahwa lehernya tampak terjepit, kemudian dia kehilangan kesadaran!

Di meja depan, kata-kata Lista membuat Valen sangat marah besar!

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Matt Razak
Mantappppppp
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 776 Tamat

    Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 775 Pertarungan Terakhir

    Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 774 Pendekar yang Sesungguhnya Datang

    Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 773 Pertarungan Akhir Dimulai

    Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 772 Roh Pedang Bangun

    Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 771 Satu Lawan Tiga

    Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status