Share

41. Dua Garis Biru

Elrangga langsung meletakkan kedua tangannya di antara lutut dan punggung Jena. Dia sangat panik karena kepala Jena terkulai lemas di dadanya. Sepertinya kondisi Jena lumayan mengkhawatirkan karena wajah gadis itu terlihat sangat pucat.

"Ibu!"

Anita sontak keluar dari kamar karena mendengar Elrangga berteriak memanggil namanya. "Kenapa kamu berteriak, Rangga? Astaga, Jena!" Kedua mata Anita sontak membulat melihat Jena yang tidak sadarkan diri di dalam gendongan Elrangga.

"Apa yang terjadi, Rangga? Kenapa Jena bisa sampai pingsan?" tanyanya terdengar panik sekaligus khawatir.

"Rangga juga tidak tahu, Bu." Elrangga membaringkan Jena dengan hati-hati di sofa.

"Mbak, tolong ambilkan minyak kayu putih yang ada di kamar," pinta Anita pada salah satu pelayan di rumahnya.

Pelayan tersebut pun cepat-cepat pergi ke kamar Anita untuk mengambil minyak kayu putih. "Ini, Nyonya."

Anita menerima botol minyak kayu putih yang diulurkan oleh pelayan, lantas mengoleskan minyak tersebut ke hidung dan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status