Share

Sebuah Pujian.

Suasana menjadi tegang, Kevin sendiri menelan salivanya ia juga tidak menyangka bahwa wajahnya akan terlihat. “Kau mungkin terkejut tapi aku jeli melihat orang baru,” ujarnya yang sembari membuang abu rokoknya di asbak.

“Nadia, nyalakan hexos, aku benci makan dengan bau rokok,” celetuk salah satu direktur. Direktur tersebut juga melihat ke arah laki-laki yang menyalakan rokoknya tersebut. “Hei, ini jam makan siang harusnya kau bisa menahan sedikit untuk tidak menyalakan rokokmu,” ucapnya sembari menunjuk.

“Aku tak tahan, hanya satu batang,” jawab laki-laki tersebut. Agus mendengus mendengar jawaban tak senonoh yang di lemparkan oleh laki-laki tersebut. Sementara dia sendiri berusaha untuk mencicipi makanan tersebut.

“Baik, Pak Agus,” timpal Nadia. Nadia membungkuk 45° untuk meninggalkan para direktur yang sudah duduk di meja makan, ia berjalan menghindari mereka dan menyalakan hexos di ruangan yang telah di tata ala china.

Ruangan tersebut benar-benar memiliki ciri khas china
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status