Share

Detik-detik Kejadian 4

"Ada yang pernah mati? Matinya dimana?" Bang Hasim menatap Eyang sekilas, menunggu jawaban, lalu membuang wajah dengan nafas memburu.

Tangan putih Eyang berhamburan menarik kembali kertas yang berserakan di sudut lantai. Mata memicing tajam, mengerjap-ngerjap, seperti takut apa yang dilihatnya itu adalah nyata, bahwa memang itu pernah terjadi di rumahnya sendiri.

طَلَبُا لْاِالْمِ

...buluh dar.. pe... patah tulang belak.../berserakan. Antre ... ... ... malam Sukra. Terdiri ... 21 santri..ti.

(... Itu sudah terhalang noda, termakan usia.)

Eyang membalikkan kertas, mengikuti arah tanda panah. Sebuah gambar tersinggap, bercak noda memenuhi segala ruang kertasnya dengan keterangan Doc. 85. .. .22: .. 3 di sudut kiri. Begitu juga tulisan yang ada di seberang, kebanyakan tak jelas di lihat mata.

Sketsa jasad itu seperti berada dalam ruang kamar yang tak asing meskipun dindingnya masih terbilang sederhana. Yang nampak membuat kami terkesiap adalah, ada gambar capture kecil yang disobek dar
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status