Share

Pocong Itu Mirip Eyang

"Rere itu mati tidak wajar, Bang. Aku tahu semua itu karena sosok ... "

Lelaki yang tingginya melebihi tubuhku beberapa senti itu tertunduk, menatapku lekat lantas ia meraih ke dua bahuku dengan satu tarikan nafas.

"Maaf, Dek. Selama ini Abang meremehkan mitos orang tua. Kekhawatiran itu terbatas karena tidak mau menyalahkan siapa pun di antara kita. Setiap Abang datang ke rumah Eyang, Abang rasakan juga, cuma tidak tega harus mencurigai keluarga." Begitu terangnya, dia menyapu bibirnya dengan lidah sekilas lalu menghela nafas panjang.

"Lalu, kita harus apa? Imel sekarang sudah ragu pulang ke rumah. Imel takut dia mengambil banyak nyawa," keluhku.

“Dulu, rumah Eyang bukan rumah pribadi seperti sekarang. Menurut cerita orang tuaku, orang-orang datang dari berbagai kota demi bisa bekerja di pondok pesantren Kakung. Termasuk yang berpengaruh besar adalah orang pekerja pilihan Eyang, yaitu Santoso."

"Beliau hilang, tidak tahu rimbanya ke mana. Bersama istrinya dia hanya meninggalkan surat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status