Share

Bab 31

Beberapa saat kemudian

"Arum?" terdengar seseorang menyebut namaku. Suara yang tak asing lagi. Sontak saja aku menoleh dan berdiri mengejarnya.  

"Mas Hadi...!" teriakku bergegas masuk ke dalam pelukannya. Aku sesegukan menangis merekatkan erat dekapan itu. Berharap yang aku lihat ini tidak mimpi. 

"Hiks hiks...," tangisku pecah membenamkan wajah di dadanya. 

"Mas... Hampir mati rasanya aku, membayangkan hal buruk menimpamu dan Caca Hiks." Kembali aku mempererat dekapanku. Mas Hadi hanya diam mengelus-ngelus rambutku. Bisa aku rasakan dia juga  gemetar.

"Aku masih disini sayang? Karena cinta ini, dia membawaku padamu baru saja aku lolos dari kematian," lirihnya makin mendekap bahuku erat. Aku sedikit mendongakkan kepalaku melihat matanya yang tampak berkaca-kaca. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status