"Sudah sebulan hubunganku dengan nya gantung kenapa dia melakukan ini, padaku? Aku harus minta kepastian tentang hubungan ini Martin sudah menyatakan keseriusan nya ingin, menikahiku. Bagaimana, ini? Kenapa dia tidak berani datang, menemuiku? Kenapa juga aku kefikiran dia malam, ini? Toh dia suami orang Martin juga suami, orang. Apa aku harus jadi perusak rumah tangga, orang? Kalau gak tunggu saja Sang Pangeran yang sangat tampan datang menjemput dengan kuda, putih nya. Bisa gila lama-lama, aku. Aaaa i hate this situation i don't, care (Aaaa aku benci situasi ini aku tidak, peduli)!" ia melempar ponsel nya ke singgasana peraduan nya, menghisap rokok nya sambil meneguk white wine nya."Kok tiba-tiba kangen Si, Okem? Apa dia lagi mikirin aku dan kangen juga sama, aku? Seperti aku yang selalu kefikiran dan kangen, dia! Sudah lah Ndra jangan terlalu berharap dia mau maafin dan hubunganmu dengan nya kembali seperti dulu sadar diri saja, lah. Seperti ada yang hilang terasa, hampa!
"Mimi masih maskeran susu badannya dede kalau ngantuk bobo saja di tempat bekas dede tadi, dipijit. Calon tidur dua-dua nya ini, sih." ia melirik ke arah matras, bi Minah dengan sigap langsung merebahkan Alena dan usap-usap punggung nya."Kaka ngantuk juga, gak? Kalau ngantuk tiduran saja samping, dede." Alana geleng-geleng tapi mata nya sudah sayu. "Bentar lagi juga tepar, dia." Flower mengerlingkan mata nya.Sedangkan Martin sedang menyiapkan acara malam minggu yang romantis dengan Flower, ngedate. "Saya datang jam sembilan tolong siapin semua jangan sampai ada kesalahan terima, kasih!" Martin menutup telepon nya."Malam ini harus sempurna jangan sampai rusak dan hancur lagi seperti waktu di, Crown. Tapi malam ini aku gak mau ada yang ganggu hanya ada aku dan dia, berdua." Martin menaikkan alis nya sebelah dan tersenyum manis. "Emak tolong photoin, saya." Flower menutup semua bagian tubuh nya dengan buih-buih busa di bath up, emak memotret nya.
"Nanti juga kamu tahu sudah makan belum, beb? Jangan-jangan kamu sudah makan, lagi! Kan gak lucu masa jalan sama aku kelaparan," canda Martin, Flower nyengir kuda."Kan kita mau dinner syantik masa aku makan di, rumah. kamu lucu ih, beb." ia mencubit pelan pinggang nya, Martin tertawa kecil. "Aw, atit. Mana tahu, beb. Pokoknya aku jamin kamu pasti bakalan, suka." Martin mengedipkan sebelah mata nya, Flower tersenyum simpul."Beb, Ini kok masuk Ancol?" Flower mengerutkan dahi nya. "Iya beb kita ke Segara, nya." Martin membuka kaca mobil dan membayar masuk."Aku pikir mau dinner ke, mana." Flower mengerucutkan bibir nya, Martin hanya tersenyum tipis. "Kirain dinner romantis di mana, gitu. Hotel-hotel bintang lima yang mewah kek Segara apa romantis, nya!" batin nya, Flower sandarkan kepala nya."Dia pasti bete cuma aku ajak dinner di Segara bukan tempat yang, mewah. Tidak sesuai ekspektasi nya, mungkin." batin Martin, ia memarkirkan mobil di area p
"Berat badan nya naik kata nya naik dari mana nya, coba? Dari kemaren perasaan segitu-gitu saja mataku lihat nya, dasar!" batin nya, Martin geleng-gelengkan kepala."Senyaman kamu saja beb, mau diet mau tidak aku tetap suka tetap cinta sama, kamu." Martin menatap nya dalam, dada nya berdetak kencang. Deg! "Bisa saja kamu, beb." pipi Flower merona, dada nya pun berdetak kencang. Perbincangan mesra mereka berdua membuat jantung kedua nya berolah raga, berdetak kencang bagai jet pesawat tempur. Lalu Martin menepukkan tangan nya, datang waitres membawa dessert dan white wine Moscato kesukaan Flower. Lagi-lagi Flower dibuat terkesan."Wow, so amazing (wah, luar biasa) ... Btw bolehkan aku ngerokok, beb?" "Boleh dong beb siapa juga yang larang kamu,""Siapa tahu tidak menerima tamu terus tidak boleh ngerokok juga di sini," ia menjulurkan lidah nya, Martin tertawa kecil. "Sini aku bakarin rokok nya beb kamu makan saja dulu desert, nya. Enak
"Kamu lihat apa, beb?" Martin celingak-celinguk ke arah ember."Dari sini emang gak kelihatan tuh bulan, kirain mata dia sudah burem kurang awas karena, mabok. Ternyata mata dia masih, bagus." batin Martin, ia melirik ke arah nya. "Dari sini aku lihat bayangan bulan beb waktu di situ aku gak lihat, apa-apa. Kok bisa gitu, ya? You're brillian, babe (kamu brilian, sayang)!" Flower dibuat terkesan untuk yang kesekian kali oleh nya. "Akhirnya kamu lihat juga tuh bulan di ember ini, beb. Nah itu dia aku bisa kan ambilkan bulan untuk, kamu? Bisa dong beb apa sih yang aku gak, bisa. Keren kan, aku?" Martin menaik turunkan kedua alis nya, ia begitu percaya diri. Flower tercengang dengan mulut yang menganga."Menyesal aku muji dia he drive me, crazy( dia membuatku, gila)." batin nya, Flower tersenyum lebar "Oh em ji ... Rupa nya ini yang mau kamu tunjukkin ke, aku? Kamu mau buktikan kalau kamu bisa ambilkan bulan, untukku? Wow .. Aku terkesan. Kamu tahu g
"Aduh!" Flower menghentikan langkah nya begitu juga dengan Martin, ia menoleh ke arah nya."Kamu gak pp, beb?" tanya Martin, Flower melirik ke arah wajah nya. "Maaf beb aku belum bisa cerita, lagian aku gak mau bikin kamu watir dan susah hati karena, aku." batin Martin, ia menatap lurus ke depan."Ah, dia ini selain penuh kejutan ternyata sulit ditebak juga. Kalau dia belum mau berbagi kisah nya dengan ku ya sudah aku gak maksa aku bisa, mengerti. Lagi pula Aku bisa apa atau dia ada masalah dengan istri, nya? Atau mungkin masalah, kerjaan? I don't know (aku tidak tahu) ah aku bukan, cenayang." batin Flower, ia melirik ke arah nya dan tersirat pasrah di wajah nya. "Ini botol wine kedua mau dihabisin, beb?" Flower mengangkat botol wine yang masih setengah."Habisin saja beb nanggung apa mau dibawa ke Putri, Duyung? Terserah, kamu!" Martin meraih botol wine dari tangan nya lalu menuang nya ke gelas. "Habisin saja deh nanggung belum tipsy banget kan
"Ya sudah beb jangan terlalu dipikirkan, aku akan menunggu sampai kamu putus dengan nya, aku tidak mau merusak acara malam ini dengan membahas tentang hubungan mu dengan pria, itu! Kemaren di Crown acara kita rusak karena temanku, aku gak mau itu terulang lagi. Btw sudah gak tipsy lagi, beb?" Martin menatap Flower yang sedang meneguk white wine (anggur putih) nya. "Serius kamu mau tunggu aku sampai putus dengan nya, kenapa kamu gak cari yang lain saja beb? Cewek di luar sana masih banyak dan lebih baik dari aku, mungkin! udah hilang tipsy nya beb, maka nya aku buka kaca mobil nya waktu kita ke sini dari, Segara." ia tersenyum lebar."Sejujujur nya aku sudah tidak bisa pindah ke lain hati, sudah mentok sama dirimu. Dari pada kamu yang suruh aku cari cewek yang lain, kenapa gak kamu putusin aja pria itu. Siapa nama pria, itu? Ah sudah lah jangan dijawab kalo kamu tidak mau merusak suasana hatiku, beb!" Martin mengerling malas, Flower nyengir kuda."Oke, aku gak akan jawab
"Ya Allah, masih kecil jalan pikiran nya sudah kaya orang tua saja. Masha Allah, pinter-pinter banget anak-anak majikan saya. Semoga nanti kalau saya nikah dan punya anak, anak-anak saya semua nya seperti mereka berdua." batin nya, ia merasa takjub dengan kedua putri majikan nya."Siapa yang sudah kasih Si Okem cincin, mutiara? Dia lagi deket sama siapa sekarang, dinner romantic with someone (makan malam romantis dengan seseorang) caption nya, itu dinner (makan malam) atau nikahan? Dekorasi nikahan ini, sih! Gak di posting photo cowok nya, berani-berani nya dia deketin Si Okem. Sok romantis nih cowok, si*l!" Andra meninju keras meja kantor nya. Hati nya panas terbakar api cemburu, ia kebakaran jenggot sendiri lihat postingan Flower. "Njiiirr ... Sakit juga tanganku ninju meja, sakit ini tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan dengan sakit nya hatiku lihat postingan nya, fu*k (persetan)!" Andra usap-usap punggung tangan kanan nya dan meniup nya berulang kali.Flower ng