Share

JANJI CINTA SANG CEO
JANJI CINTA SANG CEO
Penulis: Meta Janush

BAB 1.

Penulis: Meta Janush
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-02 21:14:06

Disebuah pulau terpencil tak berpenghuni, hujan yang turun deras diiringi suara ombak yang menghantam karang terdengar bagaikan suara genderang yang ditabuh bersahut-sahutan.  Hujan deras dan ombak besar yang terjadi sejak beberapa hari membuat suasana mencekam. 

Di tengah-tengah cuaca ekstrim tampak seorang wanita menebas kayu dengan belati yang dibawanya.  Pakaian yang basah melekat ditubuh kurusnya, tak dipedulikannya derasnya air hujan yang menyirami tubuhnya.

Gadis itu bernama Anastasya Fredelia Sanari. Seorang gadis yang sangat cantik, dia telah terpisahkan dengan keluarganya sejak sepuluh tahun yang lalu kini usianya duapuluh dua tahun dan pada suatu hari dia kembali dipertemukan dengan keluarga Hilman.

Rumah yang ditempati oleh keluarga Hilman adalah milik dari ibu kandung gadis itu dan dulunya dikenal sebagai rumah keluarga Sanari namun sejak kematian ibunya, ayah gadis itu merubah nama rumah dan juga nama perusahaan menjadi Hilman serta membawa pulang istri simpanan dan putrinya. Gadis bernama Anatasya Fredelia Sanari itu telah diculik dan dijual oleh ibu tirinya.  Ibu tiri dan putrinya membayar orang untuk menculik kembali Anatasya setelah dia bertemu keluarga Hilman.

Saat itu Anatasya ingin mencari tahu tentang kebenaran atas kematian ibu kandungnya dan siapa orang yang telah menculik serta menjualnya sepuluh tahun lalu, dia malah bertemu dengan pembunuh yang menyamar sebagai orang yang menjemputnya saat dia baru sampai dirumah rumah keluarga Hilman.

Para penjahat itu membawanya pergi untuk dijual kembali ditempat perdagangan manusia, mereka menaikkannya keatas kapal. Gadis itu berhasil melawan gerombolan penjahat dan melepaskan diri, namun nasib baik belum berpihak padanya saat kapal dimana dia disekap itu bocor dan tenggelam.  Anatasya hanyut terombang-ambing dilautan dan terdampar dipulau yang tak berpenghuni ini.

Hari ini adalah hari yang ketujuh dia terdampar dipulau itu dan selama itu pula dia tak pernah melihat ada satupun kapal yang lewat.  Pulau itu dipenuhi oleh pepohonan sehingga Anatasya berusaha membuat sendiri sebuah perahu kayu sederhana untuk dipakainya keluar dari pulau terpencil itu.

Tak lama lagi perahunya akan selesai, hanya membuat dayung saja tetapi hujan malah turun deras.  Anatasya berdiri menegakkan tubuhnya untuk meregangkan otot-otot dan tulangnya, tiba-tiba mata gadis itu menangkap sesuatu yang berwarna hitam tepat diatas batukarang.

Dengan perasaan was-was dia berjalan mendekati batu karang dan sangat terkejut saat melihat sesuatu yang berwarna hitam itu adalah seorang pria.  Wajah pria itu tampan namun terlihat sangat pucat, Anatasya memperhatikan bagian pinggang pria itu terluka.  Darah pria itu bercampur dengan air laut sehingga tampak seperti berwarna jingga.

Anatasya mendekati pria tersebut dan menyentuh hidungnya untuk memastikan pria itu masih bernapas lalu dia menyentuh pergelangan tangan dan merasakan denyutan jantung pria tampan itu.  Anatasya menghela napas lega mengetahui pria itu masih hidup lalu dia menyeret pria itu dengan susah payah ke pulau dan membawanya menuju kedalam gua.

Selama berada dipulau terpencil itu, Anatasya tidur didalam gua tersebut.  Setelah menyalakan api unggun kemudian Anatasya berlari menerobos hujan untuk mengambil dedaunan dari tanaman obat yang bisa diolahnya menjadi obat.

“Hufff….untung saja kau terdampar dipulau ini dan bertemu denganku.”  Anatasya bergumam sambil melepaskan pakaian pria itu.  Dia melihat ada luka tusuk yang sangat dalam dan Anatasya tidak tahu apakah luka tusukan itu mengenai organ dalam.  Saat tangannya hendak memeriksa denyut nadi pria itu tapi tiba-tiba saja tangannya digenggam erat oleh tangan besar pria itu.

“Uhukk…..uhukkk….uhukk…..si...siapa?” tanya pria itu dengan suara pelan dan lemah tetapi cengkeraman tangannya kuat.  Anatasya melirik tangannya yang dicengkeram pria itu lalu berkata “Siapa? Aku adalah penyelamatmu! Jika kau tidak melepaskan tanganku, aku akan membunuhmu dan membuang mayatmu kelaut.”

Pria itu menatapnya tajam sambil mengeryitkan keningnya dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Pandangan mata pria itu menilik wajah gadis di sampingnya lalu matanya tertuju pada ramuan tumbuh-tumbuhan yang sedang dihaluskan oleh Anatasya.  Setelah ramuan itu halus, Anatasya mengambilnya dan meletakkan di telapak tangannya.

“Lepaskan tanganku! Kenapa kau mencengkeram tanganku begitu kuat, ha? Lepaskan! Aku harus mengoleskan ramuan obat ini dilukamu.” Lalu Anatasya membantu pria itu setelah tangan kekar itu melepaskan cengkeramannya.

“Biar aku oleskan sendiri.” ujar pria itu lalu mendorong tangan Anatasya dan menanggalkan pakaiannya sendiri, tetapi bola matanya yang hitam masih tetap waspada pada gadis itu.  Pria itu melepaskan pakaiannya dengan cepat, Anatasya melihat area perut pria itu yang berbentuk sixpack dengan lekukan V-line yang halus terbentuk dilingkar bawah perutnya.

Sejenak Anatasya mengagumi postur tubuh pria itu yang tanpak sempurna dan seksi dengan warna kulit yang sedikit kecoklatan.  Anatasya menelan slaivanya dan menundukkan wajahnya tersipu malu. Kemudian Anatasya mulai mengoleskan ramuan obat itu ke bagian perut yang terluka dengan hati-hati. “Obat apa ini?” tanya si pria dengan suara serak dan dingin. Tak ada sedikitpun kehangatan didalam suaranya, pria itu betul-betul sangat dingin.

“Ini ramuan herbal yang kubuat dari tanaman obat untuk menghentikan pendarahan di lukamu dan untuk mengurangi bengkak.” jawab Anatasya tak kalah dinginnya.

“Dimana ini?” tanya pria itu lagi sambil matanya memindai sekeliling.

Anatasya yang tadinya malu-malu, perlahan mengangkat wajahnya menatap kearah pria itu.  Dia memiliki wajah yang sangat tampan tapi ekspresinya dingin bagaikan sebongkah es. Apakah pria ini bodoh? Terlalu banyak bertanya hal yang tidak penting. Anatasya menghembuskan napasnya, dia pun tidak mengetahui dimana mereka berada.

“Aku tidak tahu nama tempat ini, jika kau ingin tahu maka pergilah ke sekolah untuk bertanya. Sepertinya kau punya cukup banyak energi untuk berbicara, bukankah lebih baik kau gunakan energimu untuk berbaring dan tidur?” kata Anatasya ketus.

“Kasar sekali! Sikapmu sangat buruk pada pasienmu.” jawab pria itu dengan kesal. Sekali lagi dia melirik wajah Anatasya yang berantakan dan terlihat sangat kotor.

“Apa katamu?” ujar Anatasya menatap tajam”Beginikah caramu bicara pada penyelamatmu? Kau bahkan tidak tahu mengucapkan terimakasih.”

“Hei nona, kau kasar sekali! Sikapmu seperti preman saja tidak ada kelembutan seorang wanita.” Alis pria itu berkerut menatap gadis itu.

“Hei Tuan! Kau itu sangat tidak sopan, sudah kutolong tapi tidak mengucap terimakasih. Malah mulutmu terlalu banyak bicara dari tadi.”

Kedua manusia beda jenis itu saling menatap tajam layaknya musuh yang harus dimusnahkan. Keduanya tampak dipenuhi amarah dan emosi yang siap diledakkan. Anatasya yang sedang malas membuang energinya meladeni pria itu lalu berdiri “Hujan akan semakin deras dan suhu udara di pulau ini akan sangat dingin. Aku akan membuatkan api unggun, berbaringlah dan berhenti bicara.”

Saat Anatasya hendak pergi ke sudut goa untuk menyalakan api unggun, pria itu memanggilnya “Haloooo nonaaa.”

“Ada apa lagi sih? Berisik tau?” kata Anatasya sambil membalikkan badannya. Dia sangat kesal dengan tingkah pria itu, jika dia tidak segera menyalakan api unggun maka keduanya akan mati kedinginan. Untuk menyalakan api hanya bisa dia lakukan dengan cara tradisional karena dia tidak punya pemantik api.

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin memanggilmu.”

“……….ngak jelas!” lalu Anatasya pergi ke sudut goa dan tidak mempedulikan pria itu lagi. Hampir satu jam Anatasya berusaha menyalakan api unggun dengan menggunakan kayu dan tumpukan jerami.  Tapi angin yang bertiup drai luar memadamkan api kecil yang menyala.

“Haloooo nona.” pria itu berteriak kembali.

“Kau mau apalagi, ha?”

Anatasya membalikkan badan saat dia mendengar suara dentingan logam yang dilemparkan ketanah. Dia melihat pemantik api zippo menggelinding tak jauh dari tempatnya berjongkok.

“Ha….?”

Anatasya mengeryitkan keningnya, terdiam menatap pria itu tajam lalu berteeriak “Dasar brengsek! Pria brengsek! Kau sungguh keterlaluan!”

Hai semuanya....ini novel pertamaku di Goodnovel. Semoga kalian suka dengan alur ceritanya ya. Mohon di like dan komen. Terimakasih 🙏🙏🥰

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 70.

    “Tuan Muda Archilles…..aku mohon jangan batalkan kerjasama dengan perusahaan ayahku. Ini semua adalah kesalahanku dan tidak ada hubungannya dengan ayahku. Jika aku ingin menghukum maka hukum aku saja. Tolong jangan libatkan ayahku dalam masalah ini, jangan libatkan perusahaannya juga. Aku mohon…..”Kenneth adalah orang yang tidak memiliki empati tapi saat dia melihat Natasha yang menangis terisak dengan napas terengah-engah membuatnya kesal. Dia memalingkan wajahnya enggan melihat Natasha.“Kalau sudah seperti ini baru kau sadar jika perbuatanmu itu salah. Tapi saat kau mencuri kartu nama itu apa kau tidak menyadari itu salah? Kau sangat menjengkelkan. Tak perlu memohon padaku!”Hati Natasha semakin sakit karena usahanya sia-sia, hal terakhir yang bisa dilakukannya hanyalah memohon pada Anastasya.“Kak, tolong maafkan aku. Aku sadar kalau aku berbuat salah dengan mencuri kartu nama itu dari tasmu. Tapi apakah kau akan membiarkan keluargamu kesulitan dengan dibatalkannya kerjasama itu?

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 69.

    Anastasya yang selalu cantik dengan dandanan sederhana, kulit putihnya seperti salju yang lembut dan halus. Dengan hanya berdiri saja tanpa mengucapkan sepatah katapun sudah membuat orang-orang diruangan itu mengalihkan perhatian.Wanita itu adalah Anastasya Sanari. Natasha membelalakkan matanya tak percaya, dalam sekejap tatapannya langsung lemas dan hancur.Saat Anastasya melihat ada pancaran ketakutan dimata Natasha, diapun tersenyum sedikit memahami situasi. “Wah jika bukan karena Tuan Muda Archilles, aku bahkan tidak tahu kalau aku sudah ikut main film sebagai pemeran utama wanita.""Tasha kau memang hebat! Bravo! Kau sengaja menyamar sebagai aku untuk mendapatkan peran itu? Apakah kau merasa senang? Mungkin bagimu sangat menyenangkan untuk bermain-main seperti ini, ya?” sindir Anastasya seraya menatap tajam Natasha.Natasha gemetar ketakutan dan merasa sangat malu. Dia mundur dua langkah dengan tangan memegang ujung bajunya. Mampus! Anastasya sudah mengetahui semuanya…...Natasha

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 68.

    Sementara itu dikediaman keluarga Bagaskara. Anastasya masih terjebak dengan antusiasme Keenan yang tidak paham mengapa Brandon menatapnya dengan tatapan tajam penuh permusuhan. Sedangkan Keenan malah menatap Brandon dengan ekspresi yang sulit diartikan.Niat Anastasya yang ingin meminjam mobil malah tidak punya kesempatan untuk berbicara karena situasi ambigu yang dihadapinya. Anastasya tidak tahu harus berbuat apa saat itu, tiba-tiba Kenneth berjalan menghampirinya dengan wajah berkerut.Kenneth meraih pergelangan tangannya lalu menariknya keluar dari rumah itu sambil berkata. “Kita pergi kesuatu tempat. Ada hal penting.”Anastasya belum sempat berekasi saat Kenneth menariknya keluar dari rumah itu.“Hei...mau kemana?”“Hei...”Brandon dan Keenan berteriak bersamaan menghentikan Kenneth tapi sebelum mereka sempat menghentikan Kenneth, keduanya sudah dihalangi oleh Diego. “Apa kalian sudah lupa dengan masalah yang seharusnya kita tangani? Ada apa dengan kalian ini?”Barulah keduanya

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 67.

    Sontak wajah Emma memucat setelah Rian menceritakan semuanya. Pria itu bahkan menyakinkan semua orang untuk memeriksa CCTV di mall untuk melihat kejadian sebenarnya.Emma mengepalkan tangannya lalu memasang wajah menyedihkan, menatap Keenan. “Bukan…...bukan seperti itu kejadiannya. Mereka ini mengarang cerita sembarangan. Mereka sengaja memfitnahku agar aku terlihat buruk dihadapan kalian.”Keenan menatap sinis Emma sambil mencibir, “Masalah anjing tempo hari juga kau bilang dia memfitnahmu, sekarang pun kau bilang dia memiftnahmu juga. Apakah kau seseorang yang selalu difitnah begitu mudahnya? Bahkan oleh seseorang yang tidak mengenalmu sama sekali?’“Aku----” wajah Emma semakin pucat tak mampu berkata-kata lagi. Sepertinya Keenan lebih membela Anastasya daripada dirinya.“CUKUP! Jangan bicara lagi!” ujar Keenan penuh amarah.“Apa kau lupa jika aku sudah memperingatkanmu! Jangan pernah anggap aku ini orang bodoh yang mudah terperdaya olehmu. Dan untuk kedua kalinya kau menganggapku o

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 66.

    Kenneth masih tak bergeming, hanya menatap Emma dengan dingin. Siapa Anastasya itu? Dia sama sekali tidak mengenal Anastasya dengan baik tapi dia pun tidak percaya sedikitpun dengan ucapan Emma.Jika Emma bukan tunangan Keenan mungkin Kenneth sudah mengusirnya sejak tadi dan tak memberinya peluang untuk bicara.“Kau sadar dengan apa yang kau ucapkan barusan? Kau tidak perlu mendikte bagaimana caraku mengatur asistenku. Dia bekerja untukku dan aku yang berhak.”Sebenarnya Kenneth hendak mengatakan “Anastasya” tapi dengan beberapa pertimbangan dia mengganti ucapannya menjadi “asisten utama”.Mendengar ucapan Kenneth sontak membuat wajah Emma pucat pasi. “Aku…..” dia hendak mengatakan sesuatu tapi tak ada satu kalimat pun yang bisa dia ucapkan.Dia sama sekali tak menyangka jika tak ada satu orangpun di ruangan itu yang membelanya padahal dia tunangan Keenan, setidaknya begitulah yang dia pikir.Yang satu lebih mempercayai asisten utamanya sedangkan yang lain malah lebih menyukai gadis u

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 65.

    Emma melirik kearah Keenan dan menyadari jika tunangannya itu menatapnya bahkan dia langsung memalingkan wajah dan ekspresinya tampak biasa saja. Keenan sama sekali tidak tertarik untuk menyapa Emma.Wanita itupun merasa sakit hati dengan sikap dingin tunangannya dan memaksakan tersenyum. “Ehm….ada hal yang ingin kubicarakan denganmu dan juga Tuan Muda Archilles. Aku tidak tahu jika Keenan juga ada disini.”Keenan mengeryitkan alisnya tak senang dengan ucapan Emma. “Kenapa emangnya kalau aku ada disini? Apa aku tidak boleh berada disini atau kau merasa tidak nyaman melihatku disini? Ada urusan apa kau ingin menemui teman-temanku?” ujar Keenan marah.Dia sangat membenci Emma, setelah melihat kekejaman tunangannya dirumah keluarga Hilman dan dia tak menyangka jika wanita itu ingin melakukan sesuatu pada teman-temannya tanpa sepengetahuannya. Benar-benar wanita sialan dan tak tahu malu! Sepertinya wanita ini perlu diberi pelajaran!Emma yang melihat ekspresi kemarahan diwajah Keenan hany

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 64.

    Tuan Muda Archilles memang memintanya untuk menunggu Anastasya dan mengantarnya pulang. Rian berpikir mungkin saja kelak Anastasya adalah nyonya Archilles, bagaimana mungkin dia membiarkan Nyonya Archilles yang terhormat pulang dengan naik.Anastasya tak berdaya melihat Rian. “Apakah Tuan Archilles yang terhormat tidak sibuk ya sehingga asistennya berada disini?”Rian hanya tertawa canggung dan mengatakan kalau dia memang sedang tidak sibuk. Dia sudah membuat jadwal kerja sementara untuk besok jadi dia bisa mengikuti Anastasya hari ini. Sambil menunggu gadis itu, Rian juga sudah selesai membaca tiga dokumen perusahaan dan mengirimkannya ke email Kenneth.Anastasya tak ingin menunda lagi, dia langsung masuk kedalam mobil. Tapi saat sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobil Rian mogok. Keduanya turun dari mobil dan berdiri disisi jalan saling menatap dan menunggu mobil derek.Rian tidak bisa lagi tersenyum, dia merasa sangat malu. “Nona Tasya, aku pikir mobil derek akan datang setengah ja

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 63.

    Dasar wanita tidak tahu malu! Dia benar-benar pandai memilih orang untuk mencapai tujuannya!’ kesalnya dalam hati.‘Pantas saja si Vera Wong desainer terkenal itu dapat mengenal Anastasya ternyata ini ada hubungannya dengan asisten utama bernama Rian Malik itu. Dia pernah mendengar dari Natasha bahwa Kenneth memiliki hubungan tidak jelas dengan Anastasya tetapi sepertinya Natasha salah paham. Orang yang berhubungan tidak jelas dengan Anastasya itu sebenarnya adalah asisten Kenneth.Emma tersenyum licik, dia ingin tahu bagaimana reaksi Kenneth jika dia tahu bahwa Anastasya berhubungan dengan asisten utamanya itu. Karena Emma sudah menyinggung asisten utama itu maka dia harus mencari cara agar Kenneth memecat asistennya itu. Dan sepertinya Anastasya telah memberinya sebuah ide cemerlang!Emma yang tadinya merasa ketakutan pun kini merasa tenang saat melihat Anastasya bersama asisten itu. Matanya menggelap lalu dia melangkah maju untuk memberi mereka ultimatum. Dia benar-benar tidak dapat

  • JANJI CINTA SANG CEO   BAB 62.

    Emma menghampiri Anastasya dengan langkah lebar. Dia tak percaya bagaimana mungkin Anastasya bisa mengenal orang-orang ini? Vera Wong pasti sudah salah mengenali orang. Dia terus menerus memanggil Anastasya dengan sebutan Ana dan Anastasya pasti tahu hal itu karena namanya hampir sama jadi dia memanfaatkan kesempatan itu.“Anastasya!” seru Emma sambil berjalan dan berdiri didepan Anastasya lalu bertanya dengan kasar.“Bukankah kau berasal dari desa? Bagaimana bisa kau mengenal desainer terkenal seperti mereka? Jangan coba-coba menyamar sebagai orang lain ya, kau pikir disini tidak ada orang yang mengenalimu? Dasar udik tak tahu diri!”Tapi saat Anastasya hendak bicara, Vera Wong sudah mendahului. “Nona, apakah menurutmu mataku ini tidak berfungsi dengan baik dan salah mengenali orang? Semua pelanggan diterima di toko kami tapi pelanggan yang tidak sopan dan tidak terdidik seperti anda tidak diterima disini!”Emma menatap Vera Wong dengan tatapan tak percaya. ‘Apakah dia tidak salah de

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status