Share

bab 8

Author: khairunnisak
last update Last Updated: 2025-11-02 14:38:36

"Bagaimana mbak?apa mbak sudah menghubungi ningsi?"tanya nada disore itu.

"Eh...sudah bu.."jawab mbak asih dengan sedikit terkejut karna tiba tiba nada sudah berada dibelakangnya.

"Bagaimana katanya mbak?"tanya nada lagi.

"Kata dia besok sore kesini dulu bu.untuk menjumpai ibu"jawab mbak asih sambil membersihkan meja makan.

"Betul itu mbak"ucap nada.

"Tadi banyak tamu yang datang mbak?"tanya nada lagi.

"Ada lima orang bu.sepertinya semua teman olahraga tuan"jawab mbak asih sambil membawa piring ditangannya.

"Oh...iya mbak."jawab nada dengan sedikit linglung melihat meja yang begitu berserak dengan putung rokok.

"Emang nya tadi tuan tidak ke atas bu?"tanya mbak asih.

"Gak mbak.saya pun sehabis shalat dhuhur ketiduran ini baru bangun dan langsung turun kebawah"jelas nada.

"Eh..rendang kita masih ada mbak?"tanya nada.

"Masih bu.ibu mau makan sekarang biar saya panasin"jawab mbak asih sambil sambil memindahkan gelas dari meja makan.

"Eh gak.usah mbak biar saya panasin..saya lihat meja makan begini pun sudah pening.apalagi mbak asih yang harus membersihkan semua ini,tadi semua laki laki yang datang mbak?"nada memastikan siapa saja yang bertamu kerumahnya tadi siang.

"Iya bu.bapak bapak begitu.sepertinya semua sudah berkeluarga,karna saya lihat dari wajahnya cuma tuan yang lumayan muda"jawab mbak asih.

"Oh..yaudah mbak saya panaskan dulu rendang nya."kata nada sambil menuju kearah dapur untuk memanaskan rendang.

Sedangkan mbak asih mencuci piring dan gelas kotor.

Selasai memanaskan rendang nada kembali kemeja makan untuk memastikan meja sudah bisa digunakan.saat dia lihat meja sudah bersih dia langsung mengambil piring dan dua sendok nasi serta lauk rendang yang baru saja dipanaskan.

"Mbak udah siap cuci piringnya?"tanya nada yang sudah berada dimeja makan.

"Sudah bu."jawab mbak asih sambil mengambil kain lap tangan.

"Yaudah mbak ambil terus piring biar makan bersama kita"ajak nada.

"Eh gak apa bu.ibu saja yang makan saya nanti makan dibelakang"jawab mbak asih dengan sungkan.

"Gak apa mbak.tadi kita masak bareng sekarang kita makan pun bareng.cepat mbak ambil nasinya saya tunggu"kata nada sambil melihat kearah mbak asih yang sedang mengelap tangan nya.

"Baik bu.."jawab mbak asih yang melihat kearah nada sedang menunggunya untuk makan bersama.

Setelah mengambil sepiring nasi.mbak asih duduk dihadapan nada dan menikmati rendang yang mereka masak bersama.dengan sesekali melihat kearah nada dengan merasa kagum memiliki majikan seperti nada.

(Beruntung nya aku mendapat majikan seperti ibu.kalau seandainya adeknya yang diposisi ini mungkin aku harus bermimpi untuk duduk satu meja dengan nya)ucap nya dalam hati sambil sesekali melirik kearah nada yang sedang menikmati rendang.

"Sudah lama loh mbak saya tidak makan rendang.enak banget rupanya...apalagi ini resep baru bagi saya"kata nada sambil menyuwir daging dari piringnya.

"Iya bu saya pun kalau tidak salah lebaran haji terkhir memasak rendang.alhamdulillah hari ini dapat menikmati rendang bersama ibu"ucap mbak asih.

"Insya allah nanti mbak kalau keadaan saya sudah mulai fres seperti biasa kita sering sering buat rendang lah mbak"kata nada kepada mbak asih.

Selesai menikmati sepiring nasi dengan rendang buatannya dan mbak asih.nada memilih untuk menikmati suasana sore dengan secangkir kopi ditaman rumah nya.

"Semoga saja keadaan ku semakin sehat.tanpa ada rasa pegal.bisa menikmati kehidupan ku"kata nada sambil memperhatikan bunga didepannya.

"Seandainya mas rafa memiliki sifat seperti suami suami orang lain,mungkin seperti hari ini dia bakalan dirumah menghabiskan waktu bersama ku"lanjut nada dengan sedikit mengeluh mengingat kehidupannya.

"Mbak..mbak asih.."nada memanggil mbak asih yang sedang merapikan bunga ditaman itu.

"Iya bu.."jawab mbak asih sambil berjalan mendekati nada.

"Mbak duduk lah didepan saya..kita cerita cerita.entah kisah mbak saat gadis atau kisah saya saat masih dikampung"ajak nada yang merasa kesepian jika hanya duduk sendiri dikursi taman.

"Eh..tumben ibu ngajak saya cerita disini..kenapa bu?ibu merasa sepi?"tanya mbak asih yang sudah mulai berani mengeluarkan pemikirannya tentan keadaan nada.

"Iya mbak..saya merasa sangat sepi..rumah yang begitu luas seakan hening..hanya ada pak satpam.mbak dan saya"kata nada.

"Ibu enggak kepikiran ingin punya anak?"tanya mbak asih.

"Anak...?"tanya nada dengan sedikit ling lung.

"Iya bu..kadang dengan ada tangisan anak kecil dirumah ini.ibu tidak lagi kesepian.apalagi saat dia lari lari ditaman bunga sore sore begini.pasti akan ada keceriaan tersendiri"ucap mbak asih.

"Iya sih mbak..tapi saya takut mbak.."ucap nada.

"Takut kenapa bu?"tanya mbak asih yang tidak paham dengan maksud majikannya itu.

"Saya disini sendiri.desi pun jarang kesini dia sibuk dengan kuliahnya.habis itu kalau misalnya sikap mas rafa masih dingin seperti ini saya takut anak saya tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah.ditambah lagi kalau kami berhubungan mas rafa terlalu berimajinasi.saya tidak yakin kandungan saya kuat mbak"nada menjelaskan apa yang dia maksud kan kepada mbak asih.

"Iya betul bu.tapi kadang jika tuan sudah memiliki istri satu lagi.mungkin dia akan mengajak ibu berhubungan palingan sehari sekali.dan jika ibu mengatakan ibu sedang hamil mungkin dia akan mengurangi sedikit imajinasinya itu bu,buktinya disaat ibu mengatakan sekarang ibu lagi haid.dia keluar bersama teman teman nya dan menghabiskan waktu diluar,setidaknya ibu bisa lega dengan waktu itu"kata mbak asih.

"Tapi mbak kalau saya hamil siapa yang akan mengurus saya disaat saya bersalin.membantu menjaga saya dan anak saya.saya tidak yakin ibu kalau emak di kampung mau mengurus sa dengan telaten mbak.saya lihat disaat kemaren saja saya tidak sanggup untuk duduk pun mereka tidak peduli.yang mereka lihat disekeliling saya penuh dengan kemewahan.entah lah sepertinya kalau pun punya anak,anak saya akan merasakan kasih sayang ibunya saja"ucap nada dengan memperlihatkan ekpresi sedih diwajahnya itu.

"Bu...kasih sayang seorang ibu jauh lebih berharga dari segalanya.apalagi ibu disini memiliki kemampuan untuk membahagiakan anak ibu dengan harta.setidaknya dia merasakan kemewahan dan kasih sayang yang penuh dari ibu.kita pun tidak tau kadang jika lahir anak nanti tuan akan berubah.dia akan menyanyangi keturunannya itu,sepertinya tuan tidak sedingin yang ibu fikirkan.mungkin karna dia merasa ibu baru masuk dalam kehidupannya.apalagi sebelum menikah ibu sama tuan tidak pernah berkenalan satu sama lain kan? Mungkin butuh waktu untuk tuan menyeimbangkan keadaan ini bu"ucap mbak asih.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 118 [tamat]

    Dua tahun telah berlalu,kehidupan ningsi semakin bahagia dengan warung makannya yang semakin maju."Itu mama ningsi" tunjuk nada kepada dara anak gadis kecilnya."Eh anak mama" ucap ningsi saat melihat dara dalam gendongan nada."Kakak sendiri saja?"tanya ningsi sambil mengambil dara dari gendongan nada."Gak,kakak sama mas rafa,mas rafa sedang ngobrol di depan dengan beberapa temannya"jawab nada."Itu lah kak,selama ini banyak perusahaan yang bekerja sama mengambil makan siang di warung ku rata rata kenalan mas rafa"ucap ningsi."Mas rafa membantu promosiin saat rapat katanya,eh kamu bagaimana sudah ada dambatan hati?"tanya nada."Aku sedang memikirkan bisnisku kak,kakak silakan menikmati jamuannya ya! Aku mau main sama dara sebentar" kata ningsi sambil membawa dara berkeliling pembukaan warung ke tiganya."Sayang mama mau makan apa?"tanya ningsi kepada dara." beb,," eka memukul pundak ningsi."Jam segini meneger baru sampai?"tanya ningsi sambil memainkan tangan dara."Aku baru saja

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 117

    Tiga bulan setelah melahirkan ningsi kini semakin menikmati kehidupan yang berlaku untuknya,dia sudah mulai mengikhlaskan kepergian anak nya."Ayo beb kita pulang!"ajak eka,sudah hampir satu jam lebih ningsi menatap pusara anaknya itu."Sebentar lagi beb ya!! Setelah tiga bulan dia meninggal baru ini aku pergi ke makamnya,"jawab ningsi sambil terus memandangi kuburan kecil yang sudah mulai ditumbuhi rumput,"Tidak bagus juga beb kalau kau terlalu berlama lama di sini,keadaan kau pun belum begitu sehat"kata eka,mencoba menasihati ningsi."Sayang,, mama pulang ya!, kalau sayang rindu sayang datang lah sesekali ke dalam mimpi mama"ucap ningsi sambil mengelus batu nisan anaknya itu."Assalamualaikum,muhammad rafi mama, "lanjutnya.Lalu ningsi bangun dari duduknya,dan melihat ke arah eka memberi kode kalau mereka sudah bisa pulang sekarang."Yok beb" eka memegang tangan ningsi.Lalu mereka berjalan meninggalkan pemakaman tersebut.Mereka pulang menggunakan sepeda motor eka yang di parkir d

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 116

    "Euuum,,"eka terlihat kebingungan saat ingin mempersilakan tamu tamunya untuk duduk."Kenapa dek?"tanya nada yang menyadari kebingungan dari wajah eka."Putri di dalam kamarnya,jadi yang bisa masuk ke dalam cuma kak nada dengan mbak asih saja,dikarnakan putri sedang berpantang,mas sama bapak bisa duduk di ambal ini,atau kak nada sama mbak asih mau istirahat disini dulu pun bisa"jelas eka."Kami langsung ke dalam saja dek,kakak ingin langsung bertemu dengan ningsi"jawab nada."Betul bu,saya pun ingin melihat kondisinya yang sekarang"sambung mbak asih."Ya sudah kami duduk di sini saja" sahut pak karno.lalu pak karno dan rafa pun langsung duduk di ambal yang sudah di gelar oleh bu ani."Assalamualaikum" nada memberi salam saat memasuki kamar ningsi."Waalaikum salam kak"jawab ningsi,hendak duduk dari tidurnya saat melihat nada dan mbak asih telah sampai."Eh eh gak usah bangun!!"cegah mbak asih."Kamu tidur saja,kondisi tubuhmu belum begitu sembuh"ucap mbak asih."Iya dek,tidak usah ban

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 115

    "Sayang,coba perhatikan mobil avanza hitam yang di belakang kita"ujar rafa kepada nada,di pertengahan perjalanan mereka.sementara pak karno dan mbak asih sedang ketiduran."Iya mas!! Memang nya kenapa mas?"tanya nada."Sepertinya dia ikutin kita deh"jawab rafa sambil memperhatikan mobil tersebut."Gak ah mas!! Mungkin itu perasaan kamu saja,"ujar nada."Coba ya,mas tes berhenti sebentar,"kata rafa,lalu meminggirkan mobilnya dan berhenti."Lihat sayang!! Dia pun berhenti,berarti betul dugaan mas kalau dia ikutin kita,ini kalau mas jalan dia pun ikut jalan mas samperin dia,siapa berani ngikutin mas," ucap rafa dengan perasaan kesalnya."Lebih baik mas bangunin pak karno,jadi kalau ada apa apa,mas tidak sendirian"usul nada."Aman sayang"" jawab rafa lalu dia melanjutkan perjalanannya,dia tetap memantau mobil yang mengikuti mereka.Sekitar lima belas menit rafa pun mencari tempat untuk mehentikan mobilnya lagi."Mas kenapa berhenti lagi?"tanya nada"Kayaknya yang di belakang itu cari masa

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 114

    "Mass...kami sudah siap !!" Pagi itu Nada memanggil rafa yang masih duduk di taman bersama pak joel.menikmati secangkir kopi sambil bercerita satu sama lain sambil sesekali tertawa sampai terbahak bahak.,seakan mereka seumuran padahal rafa hampir seumuran sama anak pak joel yang pertama."Tuan,,itu"pakjoel memberi isyarah dengan menaikkan kedua alisnya."Apa pak"rafa menoleh kebelakang."Sayang sudah siap?"tanya rafa,saat melihat nada sudah berdiri tepat di belakangnya."Sudah mas,bahkan kami sudah menunggu mas sedari tadi di dalam,mbak asih fikir mas joging,karna pakek celana trening,ternyata mas sedang menggosip dengan pak joel di sini,sampai suara tertawa mas terdengar ke dalam" jelas nada,dengan sedikit ketus di wajahnya,karna sedikit kesal melihat penampilan rafa.sebab dia belum siap siap."Mas minta maaf ya sayang!! Sudah jangan ngambek nanti tidak comel!!" Ucap rafa sambil bangun dari duduknya,lalu memegang dagu nada,dengan sedikit di goyang goyang kannya."Ya sudah pak saya p

  • JATAH ISTRI MUDA   bab 113

    Malam itu,Rafa memperhatikan nada saat sedang menggunakan skincare yang sudah menjadi aktivitas rutinnya pada malam hari."Mas memperhatikan aku?"tanya nada,saat melihat pantulan bayangan rafa di cermin riasnya."Eummm,sebenarnya ada yang ingin mas tanyakan,tapi nanti saja lah"jawab rafa."Apa itu mas?aku jadi penasaran"tanya nada."Nanti saja,saat sudah siap pakai skincare,sayang tidur di samping mas,baru mas tanyakan "jawab rafa.Nada tersenyum saat mendengar jawaban tersebut,dia segera menyelesaikan aktivitasnya itu,agar segera bisa berbaring di samping suaminya."Sudah!!" Ucap nada sambil mendekat ke arah rafa."Kalau sudah pakai skincare tidak bisa di cium ya?"tanya rafa sambil tersenyum malu."Tidak !!"jawab nada,dengan ekpresi manjanya."Nanti lengket"lanjut nada."Ya sudah sini "kata rafa sambil membuka kan selimutnya.Lalu nada mendekat dan berbaring di samping rafa."Apa yang ingin mas tanyakan?"tanya nada,sambil menatap wajah suaminya itu."Mas hanya ingin memperjelas infor

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status