Share

Bab 18

"Duduk di sini," pinta Abizar dengan lembut.

Alesha memandang heran pada suaminya itu, sikap kasarnya mendadak hilang begitu saja.

Abizar segera berdiri dan meraih kotak P3K di laci kerjanya. Ia membuka kotak itu dan mengeluarkan kapas lalu ia basahi dengan cairan pembersih luka.

Alesha meringis menahan rasa sakit, saat kapas itu menyentuh kulitnya yang luka.

"Tahan, ini tak akan lama," ucap Abizar sambil sesekali melihat ke arah pintu.

Arum masih berdiri di sana.

"Lain kali kamu gak perlu sok perhatian padaku, gak usah peduli dengan apa pun tentang diriku," ucapnya lirih pada Alesha.

Tentu saja, rasa sakit menjalar di hati Alesha saat ini. Mungkin Excel mengkhianati dengan sahabatnya, tetapi ia berusaha untuk tetap mendapatkannya kembali. Sementara, Abizar ia datang sebagai pahlawan, tetapi ternyata hanya memberikan kepedihan dalam hidup Alesha.

"Aku bisa sendiri," ucap Alesha meraih kapas dari tangan Abizar.

Abizar membiarkan tindakan Alesha dan memilih untuk memunguti pecahan kac
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status