Home / Romansa / JEJAK HASRAT / Bab 1 Adik Ipar yang Menggoda

Share

Bab 1 Adik Ipar yang Menggoda

Author: Irbapiko
last update Last Updated: 2025-09-15 16:09:28

Serly dan Jonas telah melangkah dalam pernikahan mereka selama tujuh tahun yang penuh kebahagiaan. Mereka adalah pasangan yang sejalan dalam berbagai hal, dari hobi hingga cita-cita, dan memiliki satu anugerah terindah dalam hidup mereka, seorang putri cantik berusia lima tahun bernama Sasya. Kehidupan mereka dipenuhi dengan tawa, canda, dan kenangan indah yang terus bersemi seiring berjalannya waktu.

Pada suatu hari yang cerah, Serly menerima panggilan telepon dari adik kandungnya, Tina, yang tinggal di kota Bogor, kampung halaman keluarga besar mereka. Tina bercerita bahwa ia tengah mencari pekerjaan di Jakarta dan membutuhkan tempat tinggal sementara selama beberapa bulan. Tanpa ragu, Serly dan Jonas merasa senang untuk memberikan tempat bagi Tina di rumah mereka. Keluarga mereka memang selalu saling mendukung dalam kesulitan.

Tina tiba di rumah Serly dan Jonas dengan senyuman yang ramah. Gadis itu memiliki tubuh yang sangat menarik, dengan lekuk tubuh yang begitu sempurna. Kecantikan dan pesona Tina sungguh luar biasa, dan ini tidak bisa dihindari oleh mata Jonas, suami Serly, yang memiliki libido yang cukup tinggi.

Jonas, yang selama ini sangat setia kepada Serly, mendapati dirinya merasa tergoda oleh pesona Tina. Awalnya, Ia merasa bersalah karena perasaan tersebut. Meskipun ia menyadari bahwa ini adalah perasaan alamiah yang bisa dialami oleh siapa pun, ia tetap merasa cemas dan tertekan. Setiap kali Tina berada di sekitarnya, Jonas merasa detak jantungnya berdebar lebih cepat dan perasaannya semakin kuat. Hal itu karena cara berpakaian Tina yang lebih modis dan menarik dibandingkan Serly membuat Jonas semakin tergoda.

Pada salah satu malam yang hening, Tina merasa lapar. Perutnya mulai berdentang-dentang meminta makanan. Meskipun sudah malam, rasa lapar itu begitu kuat sehingga Tina memutuskan untuk pergi ke dapur dan membuat mie rebus sebagai camilan tengah malamnya. Dengan langkah hati-hati agar tidak membangunkan Sasya yang sedang tidur yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Tina, Tina berjalan menuju dapur.

Namun, saat ia mendekati dapur, kebetulan kamar sang kaka dan suaminya Jonas dekat dengan dapur, ada suara perlahan yang tak bisa dihindari menarik perhatiannya. Suara itu berasal dari kamar kakaknya, Serly, dan Jonas. Pintu kamar mereka ternyata tidak sepenuhnya tertutup, dan suara-suara lembut terdengar sayup dari dalam.

Tina tidak memiliki niat buruk sama sekali. Ia tidak ingin menguping atau mengganggu privasi kakaknya. Tapi sayup-sayup suara yang ia dengar itu membuatnya merasa canggung. Ia mencoba untuk tidak memperhatikannya dan melanjutkan perjalanannya menuju dapur. Namun, semakin dekat ia berada dengan kamar Serly dan Jonas, semakin jelas suara-suara itu terdengar.

Suara desahan lembut Serly dan gemeretak ranjang membuat bulu kuduk Tina berdiri. Ia terkejut dan jadi mulai terangsang juga karena secara tak sengaja mendengar momen intim antara kakaknya dan suaminya. Ia merasa seperti berada dalam situasi yang sangat menggoda dirinya untuk terus penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh sang kakak dengan suaminya itu.

Namun Tina memutuskan untuk segera masuk ke dapur dan mencoba memusatkan pikirannya pada pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, rasanya sulit untuk mengusir bayangan suara-suara yang baru saja ia dengar. Tubuhnya bergetar, dan wajahnya memanas.

Sambil menunggu mie rebusnya matang, Tina mencoba merenungkan kejadian ini. Ia tahu bahwa kehidupan suami istri adalah hal yang pribadi, dan setiap pasangan memiliki momen-momen intim. Tapi, sebagai adik yang tinggal bersama kakaknya, mendengar momen tersebut secara tidak sengaja membuatnya merasa sangat tergoda untuk mulai membayangkan seandainya ia suatu saat ditiduri seorang lelaki dan membawanya pada kenikmatan di ranjang.

Keesokan harinya, siang itu ternyata Jonas pulang lebih awal dari pekerjaannya. Biasanya, rumahnya akan sepi pada waktu itu karena Serly sedang mengantar Sasya ke sekolah. Namun, hari ini Jonas tidak mengetahui rencana itu. Ketika ia membuka pintu depan dan masuk ke dalam rumah, ia melihat ada cahaya di dalam kamar mandi.

Jonas memutuskan untuk pergi ke dapur untuk mencari camilan. Karena ia tidak tahu bahwa Tina, adik iparnya, sedang berada di rumah, ia mengira Serly sedang di kamar mandi. Saat ia melewati kamar mandi, ia melihat pintu kamar mandi itu setengah terbuka dan mendengar air yang mengalir.

Tina, yang sedang di dalam kamar mandi, tidak menyadari bahwa Jonas telah pulang lebih awal. Ia sedang berendam dalam bak mandi dengan pikirannya sendiri. Handuknya dilemparkan di samping bak mandi, dan air mengalir di sekitarnya.

Ketika Jonas melewati kamar mandi, cahaya yang bersinar dari dalam menarik perhatiannya. Ia secara tak sengaja melihat ke dalam dan melihat Tina yang sedang berendam dengan hanya mengenakan handuk tipis yang melilit di pinggangnya. Mata Jonas melebar saat ia merasa tiba-tiba tergoda oleh pemandangan yang tak terduga.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JEJAK HASRAT   Bab 9 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Di sisi lain, Edi juga merasa gelisah selama tiga hari itu. Tanpa Indri di dekatnya, dia merasa kehilangan dan kesepian. Dia menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, tetapi dia juga merindukan Indri dengan sangat.Ketika tiga hari berlalu, Indri dan Edi akhirnya bertemu kembali di rumah Indri. Mereka bertemu di ruang tamu, dan wajah mereka penuh dengan perasaan campur aduk.**Indri:** (dengan suara lirih) "Pak Edi, kita harus berbicara.Nampaknya kita harus mengakhiri semua ini!"**Edi:** (dengan ekspresi serius) "Benar, Bu Indri. Ini tidak bisa terus berlanjut."Indri merasa berat hati, tetapi dia tahu bahwa mereka harus mengakhiri hubungan terlarang ini sebelum semuanya semakin rumit.**Indri:** (dengan rasa sedih) "Saya pikir kita harus berhenti, Pak Edi. Ini salah, dan saya tidak bisa terus melangkah di jalur ini."Edi merasa terpukul, tetapi

  • JEJAK HASRAT   Bab 8 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Kembali ke ruang renovasi, Dodi dan Budi terus bekerja, tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar. Indri dan Edi merasa lega bahwa mereka berhasil menjaga rahasia mereka tetap terjaga dengan baik. Tetapi dalam hati mereka, mereka tahu bahwa mereka harus mencari cara untuk mengakhiri permainan berbahaya ini sebelum semuanya hancur.Saat Dodi menuruti instruksi Indri, Budi terus bekerja di sudut ruangan yang lain. Semuanya tampak normal, dan Indri berusaha untuk tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan dalam dirinya, meskipun hatinya masih terasa berat karena perasaan bersalah yang dia rasakan.Dalam waktu yang berlalu, Indri dan Edi terus berusaha untuk menjaga rahasia hubungan mereka, meskipun semakin sulit. Mereka tahu bahwa suatu hari nanti, kebenaran akan terungkap, dan mereka harus siap menghadapi konsekuensinya. Namun, hingga saat itu, mereka masih terjebak dalam perasaan yang membingungkan dan rumit.

  • JEJAK HASRAT   Bab 7 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Liang senggama Indri terus menjepit senjata tegang milik Edi sehingga Edi merasa terbang ke langit ketujuh merasakan nikmat luar biasa bersetubuh untuk kesekian kalinya dengan perempuan seksi itu.“Ayo pakkkk...genjot teruss...jangan berenti...!” desahan Indri yang semakin ketagihan nikmatnya rudal milik Edi yag terus menancap sangat dalam ke vaginanya saat itu. Keringat mulai mengucur dari tubuh keduanya namun, genjotan dan saling berciuman tak mereka hentikan.Edi pun juga mengincar kedua bukit kembar yang menantang milik Indri yang kini terasa semakin kencang dan menegang karena telah terangsang hebat. Putingnya ia gigit-gigit kecil sehingga bu Indri sempat berteriak sesaat namun itu justru membuat keduanya makin bergairah.“Ceppp...cuppp...mmphh...arghhh!” bibir dan lidah serta gigi Edi tak berhenti melumat buah dada montok milik Ibu Indri. Tubuh telanjang bu Indri telah bergeser ke berbagai s

  • JEJAK HASRAT   Bab 6 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Namun, Bu Indri juga tahu bahwa hubungannya dengan Pak Edi adalah sesuatu yang harus dia simpan dengan rapat. Dia tidak ingin suaminya mencurigai apa pun. Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk tetap berperilaku seolah semuanya normal di depan Yadi.Malam ini, dia merasa sulit untuk berpura-pura seperti biasa. Sementara Yadi berusaha mendekatinya, Bu Indri merasa bersalah dan bingung. Dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah salah, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengatasi perasaannya yang semakin bertentangan.Pada akhirnya, malam itu berlalu tanpa keintiman antara Yadi dan Bu Indri. Yadi tidur dengan perasaan kebingungan dan ketidakpastian, sementara Bu Indri terjaga dengan rasa bersalah yang memenuhi hatinya.Pagi subuh itu, ketika hari masih sangat gelap sekitar pukul 4 pagi, Yadi terbangun dari tidurnya. Dia masih merasakan hasrat yang kuat melanda dirinya seperti kemari malam terhada sang istr

  • JEJAK HASRAT   Bab 5 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    “Sleppp...ahhh...pelan-pelan mas....ahhhh!” tubuh bu Indri tersentak sesaat merasakan ada benda besar dan panjang mulai menerobos lubangnya dari belakang.“Tahan ya buuu..eshhh...ahhh..blessss...ahhhh!” maka ambleslah semua bagian batang rudal tegang dan besar milik Edi.“Arghhh....Kontol pak Edi gede bangett..ahhhh!” bu Indri merem melek merasakan lubangnya dipenuhi oleh batang tegang milik Edi. Pak Edi pun mulai menekan dn menarik pinggulnya untuk memulai gerakan inti persetubuhan mereka di kasur itu.“Sleppp...blesss..sleppp..blesss!”“Arghh...ahh....enak pakkk terus pakkk genjottt!” suara bu Indri itu makin membakar semangat birahi “Eshhh..ahhh...memek ibu enak bangettt ahhh..kejepittt!” teriak Edi sambil merem melek terus menggempur pantat bu Indri yang juga sedang meraskan nikmat tak terkira pagi itu.Setelah puas menggenjot dari belakang bu Indri meminta berbalik badan dan kini Edi menindih tubuh Indri dari atas sehingga kini wajah mereka telah saling berhadapan. Tanpa menung

  • JEJAK HASRAT   Bab 4 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    “Kalo boleh tau, kalo Pak Edi maen sama istri gimana?” Pak Edi pun terkejut dengan pertanyaan berani dari Bu Indri itu.“Saya kan sudah lama bu gak ketemu istri, kan dia di kampung!” jawab Edi dengan wajah agak muram.“Owh maaf ya pak, saya lupa kalo istri pak Edi di kampung.”“Ya bu gapapa!”“Lalu gimana pak Edi salurin hasrat kalo lagi pengen?” Deggg....Pak Edi tertegun dengan pertanyaan bu Indri tersebut.“Yaa...gimana ya...bingung jawabnya, heheh!” balas Pak Edi sambil garuk-garuk kepala“Hemm...pasti onani, ya kan?” tanya Bu Indri dengan senyum makin nakal dan mengedipkan satu matanya pada pak Edi.“Heheh, iya bu....!” balas Edi dengan senyum sambil cengengesan.“Ehmm...Pak Edi....ehmmm....!” bu Indri tiba-tiba berbicara tapi tidak diterusin.“Ya bu kenapa?” Edi mulai penasaran.“Anu...ehmmmm...saya lagi pengen sekarang!” jawab bu Indri blak-blakan.“Pengen apa ya bu?” tanya pak Edi yang pura-pura gak ngerti untuk memancing bu Indri berterus terang. Bu Indri pun mendekati pak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status