Share

Patt 11

Dering ponsel berhasil memaksaku untuk membuka mata. Dengan malas aku meraba benda pipih itu dari sela-sela bantal. Mengucek mata agar pandangan tidak kabur.

Hari Minggu seperti ini aku memang meliburkan diri dengan aktifitas usaha. Selain ingin meluangkan waktu untuk beristirahat, omset pun jauh bekurang karena tak ada mahasiswa langgananku.

Aku mengamati layar ponsel yang menyala. Ada nama Adit sedang memanggil.

"Ada apa?" jawabku, dengan suara khas bangun tidur.

"Kak." Suaranya terdengar ragu.

"Apa?"

"itu...."

"Katakan saja."

"Motorku...."

*

Ah, shit!

Aku terus mengumpat sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah, aku langsung melepas helm berwarna hijau sekaligus membayar drivernya dengan terburu-buru.

Adit terduduk lemas di sofa ruang tamu saat aku masuk. Wajahnya pucat seperti kehabisan darah. Berbanding terbalik denganku yang kini sedang naik darah.

"Mana Ayah?" cecarku, meletakkan tas dengan asal ke atas sofa. Adit menggeleng.

"Sudah hampir seminggu Ayah tidak pulang,"
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status