๊ณต์œ 

Menghitung Hari

์ž‘๊ฐ€: Poepoe
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2024-08-23 14:57:52

Senja perlahan menelan langit biru, menggantinya dengan semburat jingga yang menyerbak di atas sana. Angin sore yang sepoi-sepoi menyapu dahi Andini, menggerakkan helaian poninya.

Sambil mendesah pelan, Andini menatap rumah tingkat dua di hadapannya. Rumah yang sudah ditempatinya selama sepuluh tahun, yang banyak memberinya kenangan indah maupun buruk.

Truk pengangkut barang yang terakhir belum lama pergi. Sekarang giliran dirinya serta ketiga anaknya yang akan meninggalkan rumah ini.

Pandangan Andini beralih ke spanduk yang terbentang di depan pagar rumahnya. Tulisan โ€˜Dikontrakanโ€™ terpampang jelas.

Akhirnya, Andini memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan mengontrak untuk sementara waktu, sebelum akhirnya pindah ke Bali tahun depan.

Andreas tidak ingin menempati rumah yang dibeli oleh Pras, begitupula Andini. Lagi pula, itu adalah rumah anak-anaknya.

โ€œYuk,โ€ Andreas menepuk pundak Andini. โ€œSudah sore, kita masih harus merapikan barang-barang di rumah baru.โ€

Andini mengangguk, mening
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Rahasia Selamanya (END)

    โ€œMas Pras?!โ€โ€œRatih?!โ€ Pras melonjak kaget ketika melihat sosok Ratih yang muncul dari balik pundaknya. โ€œSe-sedang apa kamu di sini?!โ€Pandangan Ratih melirik sekilas ke arah Andini serta Andreas yang tertawan di tengah pondok. Matanya terbelalak kaget. Apalagi Ratih bisa mencium bau bensin yang menyengat.โ€œMas, jangan bertindak gila. Ayo, kita pulang sekarang,โ€ Ratih bergerak mendekat, memandang Pras dengan memohon. Kedua tangan dingin wanita itu meraih tangan Pras.Namun Pras langsung menepisnya. โ€œPulang? Sudah kubilang, aku akan menghabisi mereka dulu, Tih. Setelah itu, baru kita bisa berbahagia.โ€โ€œTidak, Mas,โ€ sergah Ratih cepat, menghalau gerakan tangan Pras yang hendak menyalakan korek. โ€œA-Aku enggak ingin memiliki suami seorang pembunuh. Lagian, kita juga salah.โ€โ€œHalah, persetan! Jangan ikut campur urusanku atau aku akan membunuhmu juga,โ€ Pras memicingkan matanya yang sontak membuat Ratih bergidik ngeri.โ€œAku mencintaimu, Masโ€ฆsungguhโ€ฆjadi, tolong jangan lakukan ini. Lepaskan me

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Terperangkap

    Telinga Andreas berdengung begitu keras saat dia kembali mendapatkan kesadarannya. Penglihatannya yang kabur kini berangsur pulih.โ€œA-Andini?โ€ Pria itu menoleh dan mendapati Andini yang tergolek lemah di sampingnya. Andreas berusaha menggerak-gerakkan bagian-bagian tubuhnya yang terikat erat. โ€œAndini?โ€ bisiknya lagi.Kedua kelopak mata wanita itu perlahan membuka. Ada sedikit kelegaan di hati Andreas melihat Andini yang menggeliat pelan.โ€œAndreas!โ€ Wanita itu terkesiap lemah. โ€œSyukurlahโ€ฆkamu masih hidup. Dia akan membunuh kitaโ€ฆโ€โ€œTidak. Kita akan keluar dari sini,โ€ Andreas berusaha meyakinkan Andini, walau dia sendiri sebenarnya sangsi.Mata Andreas menjelajahi pondok tempat mereka disekap. Dari jendela itu, terlihat hari sudah malam. Embusan angin kencang membawa dedaunan yang jatuh menghantam permukaan jendela.Tubuh Andreas terikat erat di kursi kayu. Usahanya melonggarkan ikatan di kaki dan kedua tangannya sepertinya gagal.Di dekatnya tidak ada alat-alat tajam yang bisa dia raih.

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Jebakan Pras

    Andini mengerang pelan. Begitu kedua kelopak matanya membuka, perlahan dia mendapati penglihatannya kembali. Kepalanya terasa begitu sakit, seperti ada ribuan paku yang memukul dari dalam.โ€œUghโ€ฆโ€ Dia coba menggerak-gerakkan tubuhnya yang diikat dengan tali di atas kursi kayu. Namun, sekuat apapun usahanya, ikatan yang melilit di sekujur tubuhnya itu sangat kuat.Napas Andini terengah. Udara dingin masuk melalui celah-celah kayu. Dia memandangi sekitar, begitu senyap dengan perabotan-perabotan usang. Lampu bohlam kuning memendar, mengedarkan cahaya temaram.โ€œTolong! Tolong!โ€ Andini berusaha berteriak, walau suara yang keluar dari mulutnya terdengar lemah. Seketika pintu dihadapannya berderit terbuka. Napas Andini tertahan. Jantungnya kembali berdebar kencang begitu sosok Pras muncul di depannya.Pras mengendus keras, sambil menyipitkan matanya ke arah Andini. Tawanya berderai, memantul ke setiap sudut ruangan di pondok kayu yang kecil ini.โ€œAndiniโ€ฆโ€ Pras berkacak pinggang, menatap bol

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Calon Pengantin yang Menghilang

    Andreas menyusuri selasar kamar hotel dengan jantung yang berdegup lebih cepat dari biasanya. Wajar pria itu gugup karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan calon istrinya, lalu menuntunnya hingga ke tempat acara dan pada akhirnya hubungan mereka disahkan di mata negara.Membayangkannya saja sudah membuat perut Andreas bergejolak. Dia tidak menyangka hubungannya dengan Andini akan berakhir manis seperti ini.Andreas menekan bel kamar Andini, setelah menghela napas pendek. Sesekali dia membenarkan posisi dasi kupu-kupunya serta jas yang dikenakannya.Namun, Andini belum juga membukakan pintu untuknya. Setelah menekan bel yang terakhir dan pintu tetap bergeming, tangan Andreas menarik turun gagang pintu kamar. Dahinya mengernyit karena ternyata kamar itu tidak terkunci.โ€œNdin?โ€ Andreas mendorong pintu perlahan. โ€œSayang?โ€ Andreas mengetuk pintu kamar mandi, tapi tidak ada jawaban.Dia lantas melempar pandangannya ke sekitar kamar. Mata Andreas pun tertuju ke ponsel Andini yang ada di

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Bayang-Bayang Pras

    โ€œArghโ€ฆโ€ Andini merintih begitu tubuhnya menghantam lantai kamarnya yang keras dan dingin. Napasnya menderu dengan kencang disertai dengan jantungnya yang berdetak begitu cepat.Andini beringsut, menyandarkan dirinya di pinggiran ranjang. Tangannya langsung meraba lehernya. โ€œAstaga, semuanya terasa begitu nyataโ€ฆโ€ pikir Andini. Pras hadir dalam mimpinya, berusaha mencekiknya dan menyeretnya ke dalam neraka. Benar-benar mimpi yang buruk.Petir kembali menggelegar di luar sana. Andini bergidik dan seketika lampu kamarnya padam. Mimpi buruk itu belum sirna dari benaknya dan sekarang dia malah dikungkung kegelapan.Seketika, ketakutan merayapi dirinya. โ€œTidak,โ€ Andini menggeleng. โ€œTidak mungkin pria itu muncul. Dia sudah mati. Lagian itu cuma mimpi.โ€ Lantas, Andini mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Cepat-cepat dia menyalakan senter lalu bangkit. Dia melangkah sedikit tertatih, mengecek keadaan Eva yang tidur di boks bayi. Bayi itu terlelap dengan damai.Saat Andini menyibakkan t

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Menghitung Hari

    Senja perlahan menelan langit biru, menggantinya dengan semburat jingga yang menyerbak di atas sana. Angin sore yang sepoi-sepoi menyapu dahi Andini, menggerakkan helaian poninya.Sambil mendesah pelan, Andini menatap rumah tingkat dua di hadapannya. Rumah yang sudah ditempatinya selama sepuluh tahun, yang banyak memberinya kenangan indah maupun buruk.Truk pengangkut barang yang terakhir belum lama pergi. Sekarang giliran dirinya serta ketiga anaknya yang akan meninggalkan rumah ini.Pandangan Andini beralih ke spanduk yang terbentang di depan pagar rumahnya. Tulisan โ€˜Dikontrakanโ€™ terpampang jelas.Akhirnya, Andini memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan mengontrak untuk sementara waktu, sebelum akhirnya pindah ke Bali tahun depan.Andreas tidak ingin menempati rumah yang dibeli oleh Pras, begitupula Andini. Lagi pula, itu adalah rumah anak-anaknya.โ€œYuk,โ€ Andreas menepuk pundak Andini. โ€œSudah sore, kita masih harus merapikan barang-barang di rumah baru.โ€Andini mengangguk, mening

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Ini Bukan Mimpi

    Ratih dihantam syok yang luar biasa sehingga membuat wanita itu pingsan selama beberapa saat.Seketika Ratih mengerang, membuka kedua kelopak matanya. Dadanya masih berdebar begitu melihat Pras yang ada di samping ranjang.โ€œMa-Mas Pras?โ€ Dirinya masih belum bisa mencerna semua ini. Bagaimana bisa Pras hidup kembali? Jelas-jelas dia dinyatakan tewas dalam kecelakaan pesawat tempo lalu.โ€œAkhirnya kamu sadar juga,โ€ raut wajah Pras terlihat sedikit cemas. โ€œTenang, Tih. Aku bukan hantu.โ€Ratih beringsut, menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang. โ€œTa-tapi, bagaimana bisa? Mas Pras sudah matiโ€ฆโ€Pras mendengus. โ€œKenyataannya aku masih hidup.โ€Ratih menjulurkan tangannya, meraba lengan Pras yang kini lebih berotot. โ€œAstaga, jadi ini bukan mimpi?โ€Pras bangkit dari kursinya. Dia berjalan ke arah jendela, memandangi langit biru yang membentang di luar.โ€œSelama ini, aku memalsukan kematianku,โ€ tandas Pras.โ€œTapi, untuk apa, Mas?โ€ Ratih terdengar penasaran.Kedua tangan Pras tenggelam di saku

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Aku Kembali

    Tubuh Ratih seakan membeku. Degupan jantungnya kini berdebar begitu hebat.โ€˜Tidak. Ini enggak mungkin! Mas Pras sudah tewas dalam kecelakaan pesawat itu!โ€™ Pekik Ratih dalam hati.Namun, sebesar apapun usahanya untuk mengindahkan pikiran itu, tetap saja Pras berdiri di depannya, dengan tubuh yang jauh berbeda seperti sebelumnya.Otot-otot tangan Pras menonjol dengan dada yang lebar.โ€œHai, Ratih,โ€ Suara itu jelas suara Pras. Dia tidak meragukannya sedikit pun! Mata Ratih mengerjap cepat, berharap semua ini mimpi.Namun, wangi aroma bunga yang menyebar di tokonya terasa begitu nyata. Bayangan Pras yang mendekat pun juga nyata.Tubuh Ratih gemetar hebat dan sentuhan tangan besar di bahunya semakin menekankan bahwa Pras belum mati. Tapi bagaimana mungkin?!โ€œMa-Mas Pras?โ€ Suara Ratih terdengar parau kali ini. Bola mata Pras menatapnya tajam. โ€œKenapa kamu terlihat begitu ketakutan, hah? Aku bukan hantu.โ€โ€œTa-Tapiโ€ฆbu-bukanya Masโ€ฆโ€โ€œTewas dalam kecelakaan pesawat itu?โ€ Pras melanjutkan kalima

  • JERAT HASRAT TETANGGA TAMPANย ย ย Dari Hati ke Hati

    โ€œTinggalkan putraku,โ€ ucap Brenda saat mereka duduk berhadapan di ruang tengah.Kedua bola mata Andini langsung membelalak lebar. โ€œA-Apa?โ€ Bibirnya bergetar dengan pernyataan Brenda yang bagai petir di siang bolong itu.Brenda menghela napas pelan, seiring dengan kedua bahunya yang merosot. โ€œItu mungkin ucapan dari orangtua yang egois,โ€ tukas Brenda lagi. โ€œTapi aku bukan tipe orangtua yang egois, Andini.โ€Kedua alis Andini bertautan. Dia masih belum menangkap maksud ucapan Brenda.โ€œAku enggak mungkin menyuruh Andreas untuk meninggalkanmu. Aku tahu, dari tatapan dia melihat dirimu, Andreas pasti sangat mencintaimu,โ€ pandangan Brenda beralih ke Andini yang masih nampak tegang.Brenda lantas menggeleng. โ€œTidak, aku enggak akan menyuruhmu untuk meninggalkan putraku. Dan soal perbincangan semalamโ€ฆโ€โ€œMaafkan aku,โ€ sela Andini cepat. โ€œEnggak seharusnya aku mencuri dengar percakapan kalian. Aku tahu aku kelewatan, Tante.โ€Brenda bersedekap. โ€œSemalam kami agak dipengaruhi alkohol. Jadi, perasa

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status