Share

MUSTAFA TAK TERKENDALI

“Bu, perlu kita adain pengajian di rumah ini dalam waktu dekat. Biar rumah bersih dari gangguan. Oh, ya. Kiai dan para santri, kita undang ke sini juga.”

“Emang Kiai sudah sembuh, Le?”

“Hanya lecet biasa, Bu. Kemarin itu pingsan karena kaget. Barusan kirim pesan, memberi saran untuk mengadakan pengajian.”

“Alhamdulillah! Moga Kiai selalu sehat, Mas," sahut Dinda seraya tersenyum.

“Aamiin. Udah gak takut lagi?”tanya Gito yang masih terlihat cemas akan keadaan sang istri.

“Insyaallah gak takut. Cuma kaget aja. Dia muncul tiba-tiba di sebelahku. Sekarang pun ada di dekat kita.”

“Bismillahirrahmanirrahim. Moga Allah selalu melindungi kita.”

“Aamiin.”

▪▪▪¤•°•¤▪▪▪

Tepat tengah malam, Dinda terbangun merasakan kandung kemihnya penuh dan ingin pergi ke toilet. Sementara ia lihat sang suami sedang tidur pulas, jadi tak tega membangunkannya untuk minta antar. Akhirnya, wanita muda ini perlahan turun dari ranjang lalu beranjak keluar kamar.

Dinda menghidupkan lampu ruang tengah seraya beranjak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status