Mantra Cinta Kakak Ipar

Mantra Cinta Kakak Ipar

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Oleh:  Syakhsun_muhimmTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
63Bab
804Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Di sebuah desa di kalimantan ada beberapa ilmu hitam yang banyak digandrungi oleh para perempuan yang hendak memikat laki-laki atau menundukkan pandangan suaminya dari perempuan lain yang disebut dengan pirunduk. Ina salah satunya, ia telah lama mencintai adik iparnya sendiri hingga rasa cinta yang puluhan tahun dirasakannya itu benar-benar menggebu, membuat Ina mengambil jalan yang salah, dia mendatangi salah seorang dukun di tempatnya dan meminta mantra untuk mendapatkan hati adik iparnya itu dengan memberikan mantra pirunduk pada makanan adik iparnya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Di kamarnya, Ina tengah memainkan surai panjang hitamnya, dia menyisir begitu pelan dan penuh kelembutan. Ditatapnya wajahnya yang cantik rupawan yang tak lekang oleh usia pada pantulan cermin.

“Angga, kamu masih sama seperti dulu; wajahmu, aroma harum tubuhmu dan lembut suaramu.... Ahhh, sudah sangat lama aku merindukan semua hal itu darimu. Kali ini, aku tidak akan membiarkanmu lepas dari genggamanku.”

***

“Jangan dimakan! Itu bukan untukmu, itu khusus untuk Angga,” teriak Ina gegas keluar dari dalam biliknya.

Galuh, baru saja pindah ke kalimantan bersama dengan suaminya. Mereka telah menikah selama lima belas tahun tahun lamanya dan setelah menikah Galuh ikut dengan Angga ke Jakarta, namun dikarenakan pekerjaan Angga dipindah ke kalimantan tempat lahir Galuh, maka Galuh dan suami pun tinggal di rumah peninggalan orang tua Galuh dan Ina untuk beberapa waktu.

Ina adalah seorang janda tiga kali ditinggal mati oleh suaminya, banyak hal ganjil yang terjadi di rumah tangga Ina yang kerap kali suaminya meninggal dunia.

“Mas Angga sudah berangkat kerja, Ka. Tadi, kata Mas Angga dia makan di warung saja.” Galuh tidak jadi memakan makanan yang telah tersedia di atas piringnya.

“Aku nggak mau tahu, jangan pernah sentuh makanan itu. Aku sudah masakan buat kamu juga anakmu. Tuh, ada di dalam rinjing(wajan kecil) di dapur.”

Beberapa hari Galuh dengan Angga tinggal di rumah ini, nampak sekali kalau Ina terlihat berbeda. Setiap kali Angga ada di rumah, Ina bersikap sangatlah lembut dan anggun pada Galuh juga anaknya, namun setelah Angga pergi bekerja, maka sikap Ina akan berubah menjadi sangat ketusnya. Tapi, Galuh tidak pernah menaruh rasa benci atau apapun pada Ina karena ia mengenal bagaiaman watak jutek kakaknya itu sejak kecil.

Tiba-tiba saja anak Galuh yang berusia tujuh tahun berteriak dari dalam bilik. “Ma...” teriaknya histeris, membuat Galuh gegas mendatangi dengan rasa khawatir.

“Alif,” ucap Galuh saat melihat Alif, anaknya sudah terkapar di lantai dengan mata yang melotot.

“Alif anak mama. Kenapa, Nak?” Galuh memeluk Alif dengan sangat erat. Mendapati anaknya yang aneh membuat Galuh membacakan ayat kursi di telinga Alif, anaknya.

Secara perlahan, napas Alif kembali stabil dan mata Alif yang tadinya melotot perlahan normal kembali.

“Ma, tadi Alif lihat orang tua wajahnya jelek sekali. Alif takut, dia mau makan Alif, Ma.” Badan Alif gemetar mengiringi ceritanya.

“Istighfar, Nak. Kamu pasti cuman mimpi buruk, kamu lupa baca doa kan?”

Alif mengangguk, Galuh mengusap peluh yang membubuhi ubun-ubun anaknya yang ketakutan itu.

“Sekarang Alif pergi mandi, setelah itu kita berangkat ke sekolah.”

Alif bukanlah anak yang pembangkang, ia anak yang cerdas dan penurut juga senang beribadah karena melihat kedua orang tuannya yang rajin ibadah. Galuh selalu mendidik anaknya dengan parenting yang baik, pastinya juga dibarengi oleh Angga yang ikut andil dalam mendidik anak.

Galuh telah mengantarkan Alif ke sekolah, setelahnya Galuh tidak langsung kembali ke rumah melainkan ingin membawakan bekal untuk suaminya ke tempat kerja. Saat Galuh sampai di depan ruangan Angga, tiba-tiba ia mendengar suara perempuan yang sedang mengobrol dengan Angga di dalam sana. Galuh menempelkan daun telinganya ke pintu, mencoba mendengarkan percakapan yang sedang berlangsung di dalam sana.

“Ini makanan untukmu, Angga. Jangan lupa dimakan! Maaf ya kalau istri kamu si Galuh itu nggak pinter masak, jadi kamu harus sarapan di warung terus.”

“Nggak usah repot-repot, ka. Nggak papa, Galuh sibuk ngurusin anak, toh juga masak bukan tanggung jawabnya. Harusnya saya yang minta maaf, ka karena kami masih numpang. Tapi in syaa Allah pekan depan rumah kami sudah bisa kami tempati.”

“Nggak papa, Angga. Nggak usah cepat-cepat juga pindahnya, selamanya pun aku nggak masalah. Lagian kan aku sendirian, kalau ada Alif dan kalian rasanya rumah jadi lebih hidup.”

Galuh masih fokus mendengarkan percakapan itu. Ia tahu akan suara yan tak asing ia dengar itu yang tidak lain adalah suara Ina.

“Astagfitullahal’adziim, maafkan hamba ya Allah. Hamba sudah su'udzhon pada suami hamba sendiri.” Galuh pun meraih knop pintu dan membukanya.

“Assalamu’alaikum...,” ucap Galuh sembari tersenyum manis menenteng bungkusan berisi nasi dan lauknya.

"Walaikumussalam, sayang kamu ke sini?" sambut Angga lembut.

"Iya, Mas. Ini Galuh bawakan nasi kuning lauk masak habang iwak haruan( masak merah ikan gabus) kesukaan kamu, Mas."

"Ya Allah, sayang. Kan aku sudah bilang, nggak usah repot-repot. Lagian aku bisa makan di kantin kok."

Ina terlihat membuang muka.

"Ka Ina ngapain ke sini?" sapa Galuh.

"Galuh. He, aku cuman bawain ini, apa,, sisa masakan tadi pagi kan nggak kamu abisin, masih banyak sisanya. Jadi, aku bagi-bagiin sama Angga juga temen kerjanya. Sayang kan kalau mubazir."

"Maaf, ka. Aku nggak tahu kalau masih banyak. Gini aja, gimana kita makan bareng, ajak yang lain juga?" tawar Galuh membuat wajah Ina menjadi pucat.

"Nah, aku setuju sayang. Ayok!"

"Enggak, kalian aja. Lagian masakan ini kan sudah dari pagi, pasti sudah basi." Ina mendadak menolak memberikan bekal yang telah ia siapkan untuk Angga itu.

"Nggak mungkin, ka. Kan masih jam segini. Masakan kakak selalu enak loh, mas kamu harus cobain!"

"Astaga aku lupa, aku harus ngasih makan Jono. Aku udah janji kemarin." Ina menepuk dahinya.

"Jono, pak satpam?" tanya Angga.

"Iya. Maaf ya, aku nggak bisa ngasih bekal ini. Soalnya aku janji kemarin buat bawain bekal buat Jono."

"Iya, ngak papa kak."

Ina pun keluar dari ruangan Angga, membawa kotak bekal yang ia peruntukkan untuk Angga seorang itu gagal ia berikan.

"Argh, ini semua gara-gara Galuh. Aku jadi gagal, kan." Ina menggerutu kesal marena jerih payahnya hanya sia-sia.

"Kiw, kiw. Ina,,, bawa apaan itu? Buat Aa ya?" goda Jono.

"Ih, enggak lah. Pede banget sih jadi orang," cerca Ina kesal.

"Nggak usah malu-malu. Kata Angga kamu bawain aku bekal hari ini. Pasti itu kan yang lagi kamu bawa?" Jono menggerak-gerakkan alisnya.

Ina bergidik. "Enggak."

Kemudian Jono mendekat pada Ina. "Kenapa, Na? Pasti di makanan itu sudah kamu apa-apakan? Kau pasti sedang mengincar seseorang, siapa kali ini? Apa adik iparmu sendiri?" bisik Jono.

Ina mendorong Jono menjauh dari dekatnya. "Apaan sih, Jon. Kamu itu jangan fitnah orang sembarangan." Ina melengos pergi dengan kekesalan yang berlipat ganda.

"Emang ya. Semua orang di muka bumi ini nyebelin. Awas aja kamu Galuh. Aku nggak akan biarkan kamu hidup dengan tenang. Kamu telah merenggut masa depan indahku bersama Angga, kamu harus rasakan akibatnya." Ina mengamuk sejadi-jadinya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
63 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status