Share

14a

“Jadi gini, Bro. Kalau kita sudah kenalan sama orang tua nya, pertanda kita sudah serius,” ujar Dito menasehati.

Keduanya bertemu di pantry saat hendak menyeduh kopi. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Aditya sekedar berbagi rasa.

“Tapi Mas, mereka itu menganggap kehadiranku saja tidak. Buat apa aku menggapnya serius.” Aditya membela diri.

Lelaki itu masih menyimpan kenangan buruk saat di berkunjung ke rumah Sarah. Kehadirannya, memang hanya dianggap sebagai teman Sarah. Bukan calon suami Sarah. Bahkan, justru dia merasa dihargai oleh supir keluarga itu, dibanding si tuan rumah.

“Itu mungkin hanya perasaanmu saja. Atau waktu itu terjadi kesalahpahaman,” kata Dito membesarkan hati Aditya.

“Menurut Mas, aku harus bagaimana?” tanya Aditya meminta saran.

“Komunikasi itu penting. Begitu juga dalam berkeluarga. Jika komunikasi tersumbat, maka akan banyak masalah kesalahpahaman di sana. Coba kamu berkomunikasi dengan Sarah. Mungkin dia merasa kamu meninggalkannya begitu saja. Kalian kan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanyan
bagus dimas aja.. siapa tau sarah jd tertarik dg dimas... buat aditya coba solat istiharoh dulu.. minta yg terbaik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status