Share

13

Dimas mengikuti Aditya yang baru masuk rumah. Dimas yang sedari tadi sudah sampai di rumah, menanti adiknya itu. Dia tak sabar ingin berkomentar dengan apa yang ditemuinya tadi. 

Jika sebelumnya kakak sulung yang menjadi saksi mata Adit jalan sama Intan, kini, dia pun sudah membuktikan. 

“Jangan-jangan, benar mereka ada apa-apa.” Dimas tersenyum sambil membayangkan apa yang tengah dipikirkan. 

“Kenapa, Mas?” Aditya yang mau menutup pintu, karena mau ganti baju, urung karena melihat kakaknya mengikutinya hingga depan kamar sembari cengar-cengir. 

“Pokoknya Dik, kalau kamu sama Intan, Aku dukung 1000 persen. Yakin deh! Mama, Papa, Om Arman, Tante Mirna, Mas Danang, dan Indra, pasti semua ngedukung kamu. Beda sama orang kaya yang sombong kemarin.”

Dimas tak peduli adiknya yang kegerahan mau ganti baju. Dia malah langsung duduk di kursi belajar Aditya. 

“Jangan bilang orang kaya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanyan
bagus intan kamu jangan baper dulu sama Adit..jual mahal dl.. berat dit jangn mau nikah sama sarah paling" di jadiin kacung . feeling ibu itu kuat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status