Home / Romansa / JODOH TAK TERDUGA / BAB 5 : Siapa investor baru itu?

Share

BAB 5 : Siapa investor baru itu?

Author: Krite
last update Last Updated: 2022-05-05 23:41:54

Brian, Adi dan Arin secara bergantian mempresentasikan terkait hasil akhir peluncuran tipe motor terbaru yang akan dirilis. Mereka bertiga juga menjelaskan point-point dari motor baru ini yang sekiranya akan menarik perhatian konsumen nantinya.

Kali ini Sean sangat terkesan dengan penuturan mereka bertiga. Bahkan beberapa kali Sean bertanya dengan antusias. Mendengar penjelasan mereka bertiga, Sean jadi tidak terlalu memikirkan tema iklan nanti karena sudah langsung terbersit diotaknya.

” Kalo menurut kalian untuk tema iklannya mau yang seperti apa? “

Basa-basi Sean menanyakan itu. Ingin tahu apakah mereka sepemikiran dengan Sean atau tidak.

Brian dan Adi hanya diam. Tidak biasanya Sean bertanya seperti itu pada klien. Biasanya klien akan mempercayakan sepenuhnya pada perusahaan Sean.

Macho. “ celetuk Arin.

Seluruh orang yang ada diruangan itu otomatis melihat ke arah Arin dengan pandangan ‘apa kamu bilang?’.

Berbeda dengan Sean, dia malah tertawa keras sambil mengangkat telapak tangan keudara dihadapan wajah Arin, mengajak Arin melakukan highfive. Ditanggapi Arin dengan membalas ajakan highfive tersebut.

That’s my girl!! “

Tidak hentinya Sean tertawa sendiri, hingga orang-orang disana mengira Sean gila.

Sean berheti tertawa karena dia cukup malu tertawa sendirian. Sean-pun berdehem

” Tidak ada yang salah dengan ide Arin. Justru saya sudah memikirkan ide ini daritadi.  Kita sepemikiran, rin. “

Sean tidak habis pikir, ternyata Arin tidak berubah sama sekali, Arin masih ‘Menyukai cowok macho’. Sean meyakini jangan-jangan ide perancangan motor ini adalah ide Arin.

Berdasarkan motor yang dirilis ini, meskipun motor ini ramping dan gesit tapi bodynya sangat jantan. Bisa Sean bayangkan produk motor ini akan laku dipasaran. Bodi ramping dan gesit yang sangat diinginkan para wanita tapi cover body dan  stripping yang sangat jantan seperti yang diinginkan para pria. Bagasi untuk tempat penyimpanan pun cukup luas.

Well,.. saya ada info lagi untuk Pak Brian. Ada kenalan saya yang sebenarnya ingin menginvestasikan uangnya di proyek ini dalam jumlah besar. “ ucap Sean disaat yang lain sedang diam.

” Dia sangat tertarik dengan proyek ini dari pertama kali proyek ini dikenalkan. Mungkin seperti pertaruhan, karena dia ingin jadi investor kalo saya yang menangani promosi proyek ini. “

Brian senang bukan main saat mendengarnya ingin rasanya dia berjingkrak-jingkrak disini, tapi ia harus menjaga image dihadapan Sean. Penolakan yang dilakukan oleh Sean beberapa kali sebelumnya ternyata itu berdampak pada kepercayaan investor lain terhadap proyek ini. Bahkan ada beberapa investor besar yang menarik kembali perjanjian mereka.

” Saya sudah mengundang seluruh investor di negeri ini. Siapa yang saya lewatkan?“

Cukup mengherankan bagi Brian, karena dia sudah mengundang seluruh pengusaha yang biasanya menjadi investor.

Sean mengulurkan sebuah kartu nama. Disitu tertera nama Dariel Halbert, COO dari HighPro Group.

” Dariel Halbert. Dia salah satu pengusaha property di Chicago. Kebetulan sedang berada di Indonesia dan mendengar tentang proyek ini. Dia sangat tertarik dengan dunia ototmotif meskipun dia pengusaha property“

” Dia mengatakan sangat tertarik dengan proyek perilisan motor ini. Dilihat dari pangsa pasar yang ada di Indonesia, jika kita mengerjakan proyek ini dengan sungguh-sungguh ia sangat yakin sekali proyek ini akan sukses besar. “

” Percayalah biasanya tebakan Dariel jarang meleset. “

Sean menjelaskan apa yang Dariel ucapkan saat mereka bertemu sebulan lalu.

” Terima kasih informasinya Pak Sean. Suatu kehormatan bagi kami mendengar ada yang begitu mempercayai proyek kami meskipun produk tersebut belum dirilis. “

Brian tambah senang bukan main. Dia berencana akan menemui Dariel Halbert secara langsung. Tapi bagaimanapun ia juga harus mengetahui tentang Dariel. Dia juga harus memahami karakter Dariel sepeti apa.

” Sepertinya sudah cukup pembicaraan kita kali ini perihal pekerjaan. Bagaimana kalau kita lanjut saja dengan makan siangnya? “ usul Brian.

” Ngomong-ngomong Pak Brian, kok bisa Arin ikut terjun diproyek ini? “ tanya Sean sambil menyuapkan sesendok Nasi Goreng dengan santai.

” Saya akan jujur saja, pak. Saya melihat kalian berdua di basement sedang mengobrol dan sepertinya saling kenal. Saya memanfaatkan Arin untuk menjembatani SFC dan RC. “

Sean tidak menyangka dengan ucapan Brian. Arin juga tidak menyangka Brian akan berkata jujur seperti itu dihadapan yang lain. Begitu juga dengan Citra, Citra merasa dia seperti bukan Brian yang Citra kenal.

” Tapi setelah melihat usaha Arin yang justru tidak menggunakan koneksinya sama sekali dan  malah ikut berjuang bersama Adi itu membuat saya sadar bahwa saya melakukan kesalahan. “ sesal Brian

” Melihat  Arin dan Adi selama ini, saya benar-benar terharu dengan usaha yang mereka lakukan selama ini. “

Pertama kalinya Brian memuji karyawannya dihadapan investor. Brian memiliki gengsi yang tinggi. Sulit untuk berterima kasih bahkan minta maaf sekalipun jarang ia lakukan. Tapi anehnya Brian justru memuji Arin dihadapan Sean.

” Saya juga merasa Arin sangat membantu dalam proyek ini. Bahkan awalnya saya sempat menyerah dengan proyek ini pak. “ sahut Adi dengan mata yang berkaca-kaca, akhirnya usahanya selama ini bersama Arin membuahkan hasil.

” Bisa saja Arin jadi Best Employee di SFC akhir tahun ini. “ canda Brian sambil tersenyum kearah Arin.

Adi dan Citra setuju dengan celetukan Brian.

Arin yang sejak tadi menjadi bahan perbincangan hanya bisa menundukan kepala dan menahan senyum. Betapa bahagianya Arin saat Brian bilang bahwa ia menjadi  kandidat Best Employee di SFC saat acara Rising Star our Company nanti.

Pembicaraan ringan mereka lakukan selama 1 jam.

*

Sepulang dari restoran, Brian sangat terburu-buru masuk ruangannya sendiri. Mentup pintu dengan kencang. Tanda tidak ingin diganggu. Citra memahami itu.

Kriiiing… 

Telpon dimeja Citra berdering, ternyata dari Brian.

” Citra. Panggil Dewa kemari. “

Dewa salah satu orang kepercayaan Brian yang selalu diminta Brian untuk menyelidiki sesuatu. Citra bertanya-tanya kenapa Dewa sampai dipanggil seperti ini. Biasanya jika Dewa sudah dipanggil oleh Brian berarti ada sesuatu yang penting dan mendesak.

” Baik, pak. “

Tak berapa lama setelah Citra memanggil Dewa, Dewa sudah muncul dihadapan Citra dengan muka tengilnya.

” Citra sayang. Apa kabar? Udah lama aa ngga  ketemu sama neng. Kangen pisan aa. “

” Hahaha. Udah deh mas Dewa. Ngga cocok mas Dewa tengil pake basa Sunda. “

” Gapapa dong sayang. Ini aa lagi belajar basa Sunda buat pendekatan ke camer alias abah sama ambu neng Citra. Biar proses lamaran nanti lancar jaya. “ (abah/ambu = ayah/ibu)

” Udah deh mas. Jangan ngomong aneh-aneh ah. “

” Neng aa teh serius. Diantos ya ngke aa ameng ka…. “ (Neng AA serius. Ditunggu ya nanti aa main ke ….)

kriiiiing

Citra sengaja me-loadspeaker telpon dari Brian supaya Dewa bisa dengar.

“ CITRA SURUH DEWA MASUK KERUANGAN SAYA SEKARANG!!. “

Terburu-buru Dewa langsung mengetuk pintu ruangan Brian dan langsung melenggang masuk keruangan Brian.

” Gaji buta lo. Kerja aja jarang sekalinya minta gaji ngga kira-kira. Disuruh dateng malah kelayapan mulu. “

” Maaf bos. Ngomong-ngomong ada apa nih panggil-panggil Dewa? “ dengan memasang wajah polos tanpa dosa, berharap Brian berhenti memarahinya.

” Ga usah sok imut lo. Cari tau tentang Dariel Halbert. Gua tunggu besok pagi hasilnya“

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JODOH TAK TERDUGA   Bab 145 : Berkumpul semua

    Fatma dan Saskia menatap Dewa dan Citra yang cukup diam malam ini. Terlihat jika Citra memang tenang, tapi Dewa kebalikannya, Dewa sangat gugup. "Mas? Kok masih belum dimakan?" tanya Citra pada Dewa. Piring Dewa masih penuh dengan makanan. Biasanya Dewa sangat lahap memakan santapan makan malam dimana menu utama di resto hotel ini adalah steak. Citra sangat tahu jika Dewa sangat menyukai makanan yang berbahan protein itu. "Iya, yang," patuh Dewa. Dewa akhirnya memakan steak itu dengan lahap. "Oh ya Fatma, Saskia nanti anter ke supermarket, yuk. Ada yang mau mbak beli," ajak Citra pada Fatma dan Saskia. "Ok, mbak," Pikiran kotor Fatma dan Saskia berkelana kemana-mana. Apa mbak Citra mau beli kondom, ya? Testpack, mungkin? Ngga mungkin deh, masa ngelakuin sekali langsung buncit. Sehari juga belum. Mungkin mbak Citra mau beli obat kuat buat mas Dewa, tapi emang ada di Swiss? Itulah pikiran-pikiran kotor yang keluar dari kepala Fatma dan Saskia. "Mas, mau ikut, ngga?" tanya Cit

  • JODOH TAK TERDUGA   Bab 144 : Dewa bosan

    "Sudah 2 hari kita di hotel. Aku bosen, yang...." keluh Dewa pada Citra.Dewa saat ini berada di kamar hotel Citra. Dewa tiduran di kasur dan Citra sedang memainkan ponselnya di sofa.Fatma dan Saskia sedang berada di kamar Fatma. Mereka berdua hanya diam di kamar dan menonton drakor secara marathon."Sabar. Arin kirim chat satu jam yang lalu, dia bilang kalo dia lagi di bandara dan akan boarding satu jam lagi,""Chicago-Swiss berapa jam penerbangan, sih?""Mas cek google aja coba,"Dewa menuruti perintah Citra untuk cek di google. Dia mengambil ponselnya yang dia simpan diatas nakas"WHAT??? 9 JAM????" teriak Dewa dan duduk tiba-tiba.Citra terkejut mendengar teriakan Dewa, dia mengusap dadanya. "Ya ampun, mas. Jangan teriak-teriak gitu. Aku kaget.""Ini 9 jam loh, yang. Iya kalo 9 jam kita langsung jalan-jalan, kalo ngga?" ucap Dewa cemberut.Citra melirik jam yang ada di dinding, "Ya ngga bakalan bisa langsung jalan-jalan. Orang mereka bakalan nyampe hotel tengah malem,""Arrggggh

  • JODOH TAK TERDUGA   Bab 143 : Pesta (2)

    Andrew berjalan keatas panggung. Suasana ballroom yang awalnya penuh dengan suara berbincang dari para pengusaha itu seketika senyap. Mereka fokus melihat Andrew yang ada disana."Good evening everyone. Thank you for coming to this party that I have organized. Everyone here must be very familiar with the state of HP Group in the past year...." Andrew terdiam dan melihat orang-orang yang ada di ballroom sebelum melanjutkan pidatonya. "Yes, as you all know we were at a low point in our company, but we are grateful that we were able to get through it and still survive. I can say that this is one of our best achievements. Speaking of achievements .... I'm not talking about being ranked as the world's number 1 entrepreneur or anything, but an achievement where we can survive the downturn and even we can still hope to continue to grow. There is no such thing as getting tired and giving up. Cheers." Andrew mengangkat gelas yang berisi red wine yang daritadi dia pegang dan meminumnya sedikit,

  • JODOH TAK TERDUGA   BAB 142 : Pesta (1)

    Arin berdiri di depan cermin di kamar hotelnya. Gaun yang dia kenakan saat ini adalah gaun dengan model off shoulder berwarna ungu tua dengan gradasi hitam. Rambut Arin hanya disanggul sederhana.Cantik. -- batin Arin tersenyum dengan percaya diri untuk menutupi kegugupan yang sedang dia alami sekarang. Berkali-kali Arin menghembuskan napasnya.Tiba-tiba saja Lili datang dan merangkul pundak Arin. Lili menumpukan kepalanya ka pundak Arin, "Kakak tegang, ya?" tanya Lili terkekeh melihat kegugupan Arin.Arin mengangguk sambil meringis."Tenang aja, kak. Kakak kan udah sering ketemu sama ayah sama om-om nya kak Dariel," tenang Lili beberapa kali mengusap punggung Arin."Kondisinya beda, Li. Meskipun kakak itu sekretarisnya pak Bram, terus kenal pak Frans sama pak Andrew juga tapi ya tetap aja beda. Apalagi pak Andrew yang notabenenya ayah Dariel, bahkan pak Andrew jarang nyapa kakak di hotel. Kalo pak Frans sama pak Bram sih udah sering," keluh Arin.Lili memutar tubuh Arin menghadapnya,

  • JODOH TAK TERDUGA   BAB 141 : Pesawat

    Bandara hari ini cukup ramai, terutama hari ini adalah weekend."Kamu udah coba telpon Saskia?" Tanya Dariel pada Arin. Beberapa kali Dariel cek jam tangan miliknya. Satu jam lagi pesawat akan lepas landas. Memang masih ada waktu, tapi jika datang lebih awal akan lebih baik.Tidak henti-hentinya Arin bertukar pesan dengan Saskia di aplikasi hijau, "Udah, aku lagi chat-an sama Saskia. 15 menit lagi dia nyampe," jawab Arin masih dengan berbalas chat dengan Saskia.Hari ini mereka akan berangkat ke Swiss dan Chicago.Arin, Dariel, Lili, Joni dan Sean akan pergi ke Chicago. Sedangkan Dewa, Citra, Fatma, dan Saskia akan berangkat ke Swiss. Sesuai dengan rencana jika rombongan Chicago akan datang ke Swiss setelahnya.Awalnya Sean akan berangkat bersama keluarga Frans dan Bram, tapi dia akhirnya membatalkannya, karena akan sangat kikuk jika pergi bersama mereka.15 menit berlalu, tapi belum terlihat tanda-tanda kedatangan Saskia.Mereka masih menunggu Saskia di ruang tunggu keberangkatan pes

  • JODOH TAK TERDUGA   BAB 140 : Ijin pak RT

    "Cukup meresahkan mendengar aduan dari tetangga-tetangga disini. Apalagi kalian bukan mahrom," ucap pak RT.Sekarang Arin, Lili, Dariel dan Joni berada di rumah pak RT. Ini merupakan ide Arin untuk mendatangi rumah pak RT, yakni meminta ijin agar Joni dan Dariel bisa menginap di rumah mereka. Awalnya Arin sudah mencoba untuk tidak memikirkan gunjingan-gunjingan para tetangga pagi ini, tapi tetap saja dia merasa salah bagaimanapun Dariel dan Joni bukanlah warga disana."Iya pak, saya mau minta maaf. Saya ingin melakukan ijin tapi karena kami baru sampai jam 2 malam, lalu tadi pagi kami langsung ziarah, jadi baru bisa sekarang untuk melakukan ijin kesini," ringis Arin menyadari kesalahannya."Jika sebelumnya kalian tidak sampai menginap jadi tidak terlalu membuat khawatir warga disini, tapi jika sekarang kalian menginap jadi ya banyak gunjingan sana-sini. Saya pribadi tidak mempermasalahkan jika kalian menginap disini, dengan datangnya kalian meminta ijin pada saya setidaknya saya jadi t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status