Berusaha keras untuk memberikan hasil yang terbaik dalam dunia pekerjaan ternyata tidak membuat Arin mendapatkan hasil yang sepadan. Dijanjikan akan menjadi Best Employee oleh atasannya membuat ia selalu berharap akan menjadi pemenangnya. Namun saat hasil pengumuman keluar, justru bukan dia yang jadi pemenangnya. Kecewa? Sakit Hati? Pasti dirasakan Arin sekarang. Tidak tahan dengan ketidak adilan ini membuat Arin resign dari StarFoundee Company. Pindah kerja ke kota besar ternyata Arin banyak menemukan hal baru. Teman yang selalu ada, rekan kerja yang support dan pria itu. Pria yang tidak disangka akan merubah seluruh kehidupan Arin.
View MoreBAB 1 : Perkenalan
“ Peraih Best Employee tahun ini jatuh kepada … Selamat untuk … KALYAAA FARIS “
What??
Selamat Kalyaaaa
Kok bisa si Kalya sihGue pikir Arin yang dapet penghargaan ituSemua orang yang ada didalam ballroom memperlihatkan ekspresi yang berbeda-beda. Ada yang ikut bahagia, ada yang kecewa, ada juga yang keheranan.
Kecewa? Heran? Ya iyalah, harusnya kan aku yang dapet penghargaan itu batin Arin.Okee kalian pasti bingung sama keadaan sekarang.Yups, Dia Arin Pramudya Pratama. Umurnya 27 tahun dan single, ups.Pratama? Yes, Arin anak pertama dari pasangan Bayu Pradana dan Lia Sritama dan memiliki satu adik perempuan yang sangat manis yang bernama Lili Dwiani. Keluarga yang cukup harmonis yang tinggal dipinggiran kota.Bisa dibilang Arin termasuk tulang punggung keluarga dikarenakan ayah yang sudah tidak bekerja lagi karena dipaksa untuk pensiun, padahal dari segi fisik dan kemampuan ayah dalam bekerja masih sangat mampu untuk melakukan pekerjaan.Tapi dikarenakan ada ‘oknum’ yang tidak menyukai ayah yang bekerja terlalu jujur sehingga ayahku dipensiunkan lebih awal. Kalau istilah jaman sekarang itu namanya Pensiun Dini, meskipun masih ada 3 tahun dari umur pensiun yang seharusnya.Back to topic..Jadi saat ini sedang ada acara yang diadakan oleh perusahaan, StarFoundee Company. Ya itulah nama perusahaan tempatku untuk mencari nafkah. Perusahaan ini bergerak diberbagai macam bidang perusahaan. Ada produksi alat rumah tangga modern, finance, dan otomotif.Rising Star our Company. Begitulah nama acara saat ini yang selalu diadakan selama setahun sekali. Acara ini diadakan sebagai bentuk penghargaan dan juga bentuk rasa terima kasih bagi para karyawan yang sudah bekerja keras selama ini yang membantu untuk kesuksesan StarFoundee Company ini.Bagi karyawan yang berprestasi akan diberikan hadiah berupa uang dan ada juga dalam bentuk liburan bagi 3 orang karyawan yang beruntung. Jangan lupakan juga pasti ada doorprize-doorprize.Dan penghargaan tertinggi dinamakan Best Employee.Penghargaan ini diberikan kepada karyawan yang memiliki peran yang sangat berpengaruh dalam kemajuan perusahaan, dan hadiahnya juga cukup besar, yaitu hadiah uang tunai sebesar Rp. 15.000.000,-Harusnya aku yang dapat penghargaan itu, huft.” Harusnya kamu yang dapet penghargaan itu, Rin “ bisik Lina, sahabat seperjuangan Arin diperusahaan ini. ” Aku udah tau hasilnya pasti bakalan gini. ” sahut Arin sambil mengedikan bahu dengan pandangan miris melihat Kalya yang tersenyum lebar menerima trophy dan papan hadiah simbolis diatas panggung.Terlihat miris dengan keadaan ini.Banyak karyawan lain yang berbisik-bisik. Ada juga yang terang-terangan sambil melihat Arin sambil menutup mulut mereka yang pastinya sedang membicarakan Arin juga” Semua kayawan disini tau kamu yang lebih layak dapet penghargaan itu. Lagian siapa sih karyawan disini yang berhasil nge-lobi Pak Sean sama Pak Andrian buat kerjasama sama perusahaan ini. Kalo bukan kamu? Ngga ada, Rin “ cerocos Lina lagi dengan muka kesalnya sambil mendengus keras diakhirnya.” Sayangnya aku ngga bisa nge-lobi Pak Bryan biar bisa jadi Best Employee. Pffftt “ balas Arin dengan tersenyum sinis dan sedikit menyindir, meskipun Kalya pasti tidak akan bisa mendengarnya.Sean dan Pak Andrian merupakan investor yang sangat diinginkan oleh Pak Brian dalam membantu peluncuran produk tipe terbaru dari motor yang akan perusahaan kami rilis awal tahun ini.Arin dan Sean sudah saling kenal sebelumnya, mereka teman sekelas saat kuliah di Bogor.Saat Sean menghadiri rapat investor tidak sengaja bertemu dengan Arin di basement StarFoundee Company.
Saat itu aku yang diminta membawa berkas Bu Tiara yang tertinggal dimobilnya tidak sengaja berpapasan dengan Sean di basement.” Loh, Rin. Apa kabar? “ sapa Sean. Mereka berpelukan sebentar dan saling melempar senyum. Tidak menyangka akan bertemu di Surabaya.” Aku baik, yan “” Kamu kerja di SFC, rin? “ tanya Sean.” Yaaa begitulah. Kok kamu ada disini, yan? Perusahaan kamu yang di Jakarta gimana? “ seloroh Arin” Ada undangan rapat buat para investor disini. Katanya mau ada pembuatan dan peluncuran produk baru ya? “” Yup bener. Katanya sih dibagian otomotif mau launching tipe motor baru. Tapi aku kurang paham, sih. Aku dibagian Finance soalnya. ”” hmmm. Nomormu masih yang dulu, kan? “” Masih kok. “” Kapan-kapan nanti aku call ya. “” Siip”Begitulah pertemuan singkat mereka.Tidak disangka Pak Bryan yang sedang berada didalam mobilnya melihat Arin yang sedang mengobrol dengan Sean.Esoknya baru saja Arin duduk dikursi kerja miliknya datanglah Dini anak magang Finance. Dia memberitahu Arin bahwa dia disuruh mbak Citra buat panggil Arin untuk keruangannya Pak Bryan.Tanpa pikir panjang Arin langsung pergi keruangan Pak Bryan yang ada dilantai teratas gedung ini.Di depan ruang CEO sudah ada mbak Citra.” Hai mbak Citra. “ Mbak Citra ini sekretaris sekaligus asisten dari Pak Bryan. Mbak Citra selalu membantu Pak Bryan untuk menangani klien yang agak sulit dihadapi oleh Pak Bryan.Selain cerdas, Mbak Citra bisa dibilang yang tercantik diperusahaan ini. Seluruh karyawan perempuan selalu merasa iri dengan kecerdasan dan kecantikan mbak Citra.Sekretaris se-cantik mbak Citra aja diabaikan oleh Pak Bryan. Eh, Pak Bryan malah kepincut sama Kalya yang dandanannya menor begitu. Kalya kalo dibandingin sama mbak Citra sih masih kalah jauh.” Hai Rin. Udah ditunggu tuh sama Pak Bos. “ balas mbak Citra sambil tersenyum ramah.Ya tuhan ciptaan-mu ini sungguh indah. Udah pintar, cantik, ramah lagi. Arin yang cewek aja iri, gimana cowok-cowok pasti bakalan pada kepincut sama kecantikan mbak Citra ini.Mbak Citra yang awalnya ada didepan komputer bangun dari duduknya dan mengetok pintu ruangan Pak Bryan.Tok tok tok” Pak, Arin sudah tiba. “ ucap mbak Citra setelah mengetuk pintu Ruang CEO.” Biarkan dia masuk, Ra. “ sahut Pak Bryan dari dalam ruangan.Mendengar suara Pak Bryan yang tegas dari dalam ruangan membuat Arin sedikit menciut. Ada apa gerangan?Pintu ruangan Pak Bryan dibuka oleh mbak Citra.” Masuk, Rin. “ Mbak Citra tersenyum dan mempersilahkanku untuk masuk kedalam ruangan Pak Bryan.Ini pertama kalinya Arin masuk ke ruangan Pak Bryan.Saat masuk kedalam ruangan Pak Bryan sangat bagus sekali. Dengan gaya minimalis dan penggunaan material kayu yang terlihat eksotis. Semua barang tertata rapi. Arin tak henti-hentinya mengagumi dekorasi ruang kantor CEO ini.
” Silahkan duduk. “ panggil Pak Bryan dengan muka datarnya yang sangat serius itu tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas yang ada ditangannya itu.Dengan gugup Arin duduk dikursi yang tersedia didepan meja kerja Pak Bryan.Pikiran buruk terlintas diotakku.Apa aku membuat kesalahan? Apa aku akan dipecat? Tapi apa salahku?*****
Fatma dan Saskia menatap Dewa dan Citra yang cukup diam malam ini. Terlihat jika Citra memang tenang, tapi Dewa kebalikannya, Dewa sangat gugup. "Mas? Kok masih belum dimakan?" tanya Citra pada Dewa. Piring Dewa masih penuh dengan makanan. Biasanya Dewa sangat lahap memakan santapan makan malam dimana menu utama di resto hotel ini adalah steak. Citra sangat tahu jika Dewa sangat menyukai makanan yang berbahan protein itu. "Iya, yang," patuh Dewa. Dewa akhirnya memakan steak itu dengan lahap. "Oh ya Fatma, Saskia nanti anter ke supermarket, yuk. Ada yang mau mbak beli," ajak Citra pada Fatma dan Saskia. "Ok, mbak," Pikiran kotor Fatma dan Saskia berkelana kemana-mana. Apa mbak Citra mau beli kondom, ya? Testpack, mungkin? Ngga mungkin deh, masa ngelakuin sekali langsung buncit. Sehari juga belum. Mungkin mbak Citra mau beli obat kuat buat mas Dewa, tapi emang ada di Swiss? Itulah pikiran-pikiran kotor yang keluar dari kepala Fatma dan Saskia. "Mas, mau ikut, ngga?" tanya Cit
"Sudah 2 hari kita di hotel. Aku bosen, yang...." keluh Dewa pada Citra.Dewa saat ini berada di kamar hotel Citra. Dewa tiduran di kasur dan Citra sedang memainkan ponselnya di sofa.Fatma dan Saskia sedang berada di kamar Fatma. Mereka berdua hanya diam di kamar dan menonton drakor secara marathon."Sabar. Arin kirim chat satu jam yang lalu, dia bilang kalo dia lagi di bandara dan akan boarding satu jam lagi,""Chicago-Swiss berapa jam penerbangan, sih?""Mas cek google aja coba,"Dewa menuruti perintah Citra untuk cek di google. Dia mengambil ponselnya yang dia simpan diatas nakas"WHAT??? 9 JAM????" teriak Dewa dan duduk tiba-tiba.Citra terkejut mendengar teriakan Dewa, dia mengusap dadanya. "Ya ampun, mas. Jangan teriak-teriak gitu. Aku kaget.""Ini 9 jam loh, yang. Iya kalo 9 jam kita langsung jalan-jalan, kalo ngga?" ucap Dewa cemberut.Citra melirik jam yang ada di dinding, "Ya ngga bakalan bisa langsung jalan-jalan. Orang mereka bakalan nyampe hotel tengah malem,""Arrggggh
Andrew berjalan keatas panggung. Suasana ballroom yang awalnya penuh dengan suara berbincang dari para pengusaha itu seketika senyap. Mereka fokus melihat Andrew yang ada disana."Good evening everyone. Thank you for coming to this party that I have organized. Everyone here must be very familiar with the state of HP Group in the past year...." Andrew terdiam dan melihat orang-orang yang ada di ballroom sebelum melanjutkan pidatonya. "Yes, as you all know we were at a low point in our company, but we are grateful that we were able to get through it and still survive. I can say that this is one of our best achievements. Speaking of achievements .... I'm not talking about being ranked as the world's number 1 entrepreneur or anything, but an achievement where we can survive the downturn and even we can still hope to continue to grow. There is no such thing as getting tired and giving up. Cheers." Andrew mengangkat gelas yang berisi red wine yang daritadi dia pegang dan meminumnya sedikit,
Arin berdiri di depan cermin di kamar hotelnya. Gaun yang dia kenakan saat ini adalah gaun dengan model off shoulder berwarna ungu tua dengan gradasi hitam. Rambut Arin hanya disanggul sederhana.Cantik. -- batin Arin tersenyum dengan percaya diri untuk menutupi kegugupan yang sedang dia alami sekarang. Berkali-kali Arin menghembuskan napasnya.Tiba-tiba saja Lili datang dan merangkul pundak Arin. Lili menumpukan kepalanya ka pundak Arin, "Kakak tegang, ya?" tanya Lili terkekeh melihat kegugupan Arin.Arin mengangguk sambil meringis."Tenang aja, kak. Kakak kan udah sering ketemu sama ayah sama om-om nya kak Dariel," tenang Lili beberapa kali mengusap punggung Arin."Kondisinya beda, Li. Meskipun kakak itu sekretarisnya pak Bram, terus kenal pak Frans sama pak Andrew juga tapi ya tetap aja beda. Apalagi pak Andrew yang notabenenya ayah Dariel, bahkan pak Andrew jarang nyapa kakak di hotel. Kalo pak Frans sama pak Bram sih udah sering," keluh Arin.Lili memutar tubuh Arin menghadapnya,
Bandara hari ini cukup ramai, terutama hari ini adalah weekend."Kamu udah coba telpon Saskia?" Tanya Dariel pada Arin. Beberapa kali Dariel cek jam tangan miliknya. Satu jam lagi pesawat akan lepas landas. Memang masih ada waktu, tapi jika datang lebih awal akan lebih baik.Tidak henti-hentinya Arin bertukar pesan dengan Saskia di aplikasi hijau, "Udah, aku lagi chat-an sama Saskia. 15 menit lagi dia nyampe," jawab Arin masih dengan berbalas chat dengan Saskia.Hari ini mereka akan berangkat ke Swiss dan Chicago.Arin, Dariel, Lili, Joni dan Sean akan pergi ke Chicago. Sedangkan Dewa, Citra, Fatma, dan Saskia akan berangkat ke Swiss. Sesuai dengan rencana jika rombongan Chicago akan datang ke Swiss setelahnya.Awalnya Sean akan berangkat bersama keluarga Frans dan Bram, tapi dia akhirnya membatalkannya, karena akan sangat kikuk jika pergi bersama mereka.15 menit berlalu, tapi belum terlihat tanda-tanda kedatangan Saskia.Mereka masih menunggu Saskia di ruang tunggu keberangkatan pes
"Cukup meresahkan mendengar aduan dari tetangga-tetangga disini. Apalagi kalian bukan mahrom," ucap pak RT.Sekarang Arin, Lili, Dariel dan Joni berada di rumah pak RT. Ini merupakan ide Arin untuk mendatangi rumah pak RT, yakni meminta ijin agar Joni dan Dariel bisa menginap di rumah mereka. Awalnya Arin sudah mencoba untuk tidak memikirkan gunjingan-gunjingan para tetangga pagi ini, tapi tetap saja dia merasa salah bagaimanapun Dariel dan Joni bukanlah warga disana."Iya pak, saya mau minta maaf. Saya ingin melakukan ijin tapi karena kami baru sampai jam 2 malam, lalu tadi pagi kami langsung ziarah, jadi baru bisa sekarang untuk melakukan ijin kesini," ringis Arin menyadari kesalahannya."Jika sebelumnya kalian tidak sampai menginap jadi tidak terlalu membuat khawatir warga disini, tapi jika sekarang kalian menginap jadi ya banyak gunjingan sana-sini. Saya pribadi tidak mempermasalahkan jika kalian menginap disini, dengan datangnya kalian meminta ijin pada saya setidaknya saya jadi t
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments