Jacob membencinya, dia terlihat murahan duduk di bar dengan baju tipis itu. Lekuk tubuhnya yang indah itu miliknya, dia malah mengumbarnya kemana-mana.
Dia mendengus separuh mendengarkan penjelasan Cleon tentang desain atap tempat lifeguard akan duduk nantinya.
Jacob berusaha berkonsentrasi, namun matanya terus tertuju dengan siluet baju renang dua potong yang Lydia pakai yang percuma ditutupi dengan gaun tipis itu, badannya yang seksi tetap terlihat jelas. "Apa yang ada di pikirannya?" batin Jacob, dia tak habis pikir, kalau pakaian terbuka seperti itu adalah mode.
"Jadi nanti rencananya kita akan tambahkan bahan sirap untuk mempercantik atapnya, tidak akan polos seperti ini pak." Cleon berusaha menjelaskan sekuat tenaga, selain ini adalah CEO dari jakarta. Gosipnya dia yang akan menjadi CEO grup yang baru, jika Cleon tidak salah dengar percakapan pak Kurnia pada Pak GM semalam di telepon
Dia menatap
Lydia terbangun dengan kepala bertalu-talu. Aish, tak seharusnya dia minum sebanyak itu semalam, sekarang kepalanya terasa seperti mau pecah. Dia mencoba berdiri lalu segera menyadari kalau ada tangan berat yang memeluknya. Dia segera menoleh, dan melihat Jacob yang tertidur di sampingnya. Hatinya bergetar, "Oh tampannya dia." desahnya dalam hati mengagumi kaum Adam di sebelahnya. Kali ini walau terbangun seranjang bersama lagi, Lydia tak akan menjerit lagi, dia malah akan menikmati tiap detik bersamanya.Jacob masih tertidur pulas, karena suara dengkurannya terdengar jelas. Dengan jantung berdebar kencang, Lydia lalu beringsut mendekati Jacob. Dia ingin merasakan kehangatan tubuhnya. Pria itu merasakan tubuh Lydia dan tersenyum walau matanya terpejam. Dengan jantung masih berdebar, Lydia menunggu apakah dia akan membuka mata, tapi tak lama dengkurannya kembali terdengar.
Lydia menatap pria itu, dia terlihat tulus dan sekaligus rapuh. Dengan tersenyum dia memberikan tangannya dan mereka menuju restoran untuk sarapan bersama.Lydia kembali ceria lagi dan banyak bercerita dengan Levi berbagai kisahnya di Korea. Entah kenapa dia tidak membanggakan dirinya sebagai Lydia Kurnia. Dia hanya Lydia bagi Levi. Dan dia juga tak mau ambil pusing siapa Levi sebenarnya."Hai guys, aku ni lagi sarapan pagi, cek deh sarapannya wow banget ya!" Lydia kembali melakukan live IG lagi. Dia lalu berputar memperlihatkan meja buffet yang diisi makanan melimpah dari makanan Barat, Jepang, Korea, Timur Tengah dan masakan Indonesia."Aku tuh orangnya suka sarapan ala barat, walau lama tinggal di Korea, mianhae yeorobun!" Lydia tertawa kecil. Levi dengan baik hati
"Ya bisa dikatakan begitu, ada masalah apa ya bu?" Ibu bertumbuh gempal itu tidak terintimidasi dengan Jacob yang bertanya dengan nada tidak suka. Jacob langsung berdiri di samping Cleon.“Pak GM sedang ke Jakarta pagi ini,” ujar Cleon menjelaskan secara berbisik.“Jadi, kamu yang mau tanggung jawab atas keracunannya suami saya?” tuduh Ibu itu dengan suara lantang sambil menunjuk Jacob di wajahnya. Jacob mendengus tak suka dan berusaha bersabar.“Mohon ibu tenang dulu dan ceritakan pada saya duduk perkaranya bagaimana?’’ Wanita itu menatap Jacob dengan hidung mendongak.“Sepertinya terlalu bertele-tele saya bukan mesin rekam yang harus mengulang lagi
Dengan kesal Lydia keluar dari kantor Hotel, setelah bertanya pada karyawan yang ketakutan dipecat karena kesalahan mereka. Mereka segera menceritakan setiap detail yang terjadi, Lydia segera tahu apa yang dia harus lakukan. Lydia segera ke rumah sakit tempat pria itu dirawat."Lyd...aku masih menunggu loh!" panggil Levi ketika Lydia keluar dari kantor."Lev…, sori aku sibuk, aku janji kita dinner ya, ganti makan siang, tetap kamu yang bayar," canda Lydia meninggalkan Levi yang kecewa di belakang.Sampai di rumah sakit, wanita pemarah tadi segera menuju kamar rawat suaminya. Jacob dan Cleon mengikutinya dalam diam. Cleon sungguh bersyukur kali ini ada Jacob, entah bagaimana jika dia harus menangani ini sendiri. GM pasti sekarang membayar untuk menyumpal mulut ib
Lydia mendongakkan kepalanya dengan angkuh lalu bergumam pelan.“Iya,” jawabnya sombong. "Kenapa aku mau ditantang begitu oleh Levi!" sesalnya dalam hati.“Oke, kalau begitu aku pesan untukku sendiri, aku lapar” Jacob lalu memesan makanan kesukaannya udang panggang dan sup hangat.Saat masakan datang, Jacob sengaja berlambat-lambat memakannya sehingga air liur Lydia muncul."Aish, dia sengaja membuatku kelaparan, dasar Jacob brengs*k!" batinnya kesal. Menatap asap mengepul dari sup Jacob, dan wanginya yang semerbak membuat perut Lydia bergetar tak tahu malu."Kamu yakin pacar barumu belum makan?" sindir Jacob sambil menye
“Siapa bilang aku mau tanganmu, aku mau coba gelatomu, bagaimana rasanya?” Hati Lydia yang berbunga-bunga langsung layu. Dia langsung menghempaskan tangannya yang sedang di genggam Jacob. Dengan geli Jacob menatap wajahnya yang cemberut saat masuk kembali ke mobil.“Nih!” dia menjejalkan cup dingin itu ke tangan Jacob lalu memasang sabuk pengaman. Jacob langsung mencoba gelato milik Lydia. Rasanya manis, dengan sedikit asin di ujungnya. Saat Jacob hendak mengembalikan cup itu, Lydia sudah terlanjur kesal untuk menerimanya lagi. Dan malu, dia sangat malu, apa yang ada dipikirannya tadi, berpikir kalau Jacob meminta tangannya. “Tentu saja dia meminta gelatomu, bodoh!” umpatnya dalam hati.Jacob melihat jam, sudah tepat jamnya, dan mengarahkan mobil ke tempat lain lagi. Lydia yang tidak tahu jalan, hanya bisa bergantung pada Jacob. Dia mencoba membaca arah jalan namun semua tampak asing baginya. bahkan
Kepala Jacob agak pusing karena hasratnya tak terpenuhi. Ia sungguh tak mengerti apa yang terjadi, mengapa tiba-tiba wanita itu menolaknya, dia sudah terlalu biasa dengan penerimaan Lydia, sehingga dorongan Lydia menolaknya sangat menyakiti hatinya.Dia menatap wanita yang duduk diam di dalam mobil. Hatinya sakit dan kini mulai marah. Oh, jadi benar dia telah tergantikan. Dengan begitu mudahnya dia digantikan. Cih, dasar wanita brengs*k, jika tahu hatinya dengan mudahnya teralihkan, dia tak usah berpikir macam-macam kemarin. Jacob menekan gas dengan kuat, sehingga mobil meluncur dengan cepat membawa kembali mereka ke kenyataan.Lydia merasahan amarah Jacob kepadanya, dia terlalu terbuai tadi. Untung dia pintar. Tidak lagi-lagi aku terpedaya denganmu Bapak Jacob yang terhormat, kamu tak akan dengan mudahnya mengambil jabatan CEO
“Kamu cantik sekali sayang?” Jacob ikut mendesah parau saat lidah mereka saling bertemu. Jacob merebahkan diri di samping Lydia dan kembali menyentuh ujung dagunya dengan lembut untuk merasakan manisnya bibir Lydia, wanita itu mengerang sempurna dan tangannya yang lembut mulai masuk ke bawah bajunya. Rasanya luar biasa, mata mereka saling bertemu dan menyatakan kebutuhan mereka masing-masing. Dan Jacob menurut saat Lydia mulai membuka kaosnya. Mata Lydia dimandikan dengan keindahan tubuh seorang pria, dia pernah melihat tubuh pria, namun tubuh Jacob bagai terpahat sempurna dengan bulu maskulin yang semakin lebat ke bagian bawah. Lydia langsung merabanya itu semua dengan penuh kepuasan. Tangannya merasakan betapa hangat dan kerasnya tubuh Jacob. Pria itu melenguh saat merasakan sentuhan Lydia, dan segera kembali menarik Lydia untuk mencumbunya, seakan hidupnya akan berakhir jika dia tak mene